"Siapa yang bilang mereka tidak berhak, Mbak? Mereka lebih berhak dari pada Mbak Risma dan Mas Reno karena rumah ini sudah disewa selama satu tahun kedepan.""Apa!""Gila kamu, Li! Aku ini Masmu lho. Tega-teganya kamu usir kami dari rumah ini!" pekik Mas Reno. "Maaf Mas, kalau mau gratis silakan tinggal di rumah ibu. Toh di sana ada dua kamar kosong. Karena Rara memilih tinggal bersama kami.""Aku gak mau ya, Mas! Aku gak mau!""Mbak Lili bagaimana ini? Kami sudah memberikan DP lho.""Tenang, Mbak. Besok rumah ini sudah dikosongkan." Aku merogoh kunci duplikat yang ada di dalam tas. "Ini Mbak, kunci rumah ini," ucapku seraya memberikan benda berwarna perak tersebut. "Lili, kurang ajar kamu, ya!""Li kita harus bicara," bisik Mas Reza. "Bentar ya, Mas."Aku menoleh ke arah penyewa rumah ini. "Mbak dan Mas mau lihat-lihat rumahnya?" Aku buka pintu utama agar hingga terbuka lebar. "Besok saja, Mbak. Tolong pastikan rumah ini benar-benar sudah bersih, ya!""Siap, Mbak, Mas."Lelaki da
Baca selengkapnya