Tanpa mengucapkan salam aku masuk ke rumah. Kamar menjadi tujuanku saat ini. Namun betapa mengejutkan saat aku melihat tindakan ibu pada Asyifa. "Apa yang ibu lakukan pada putriku?"Seketika kusambar botol dengan isi air putih tapi sedikit berwarna kekuningan. Entah apa isinya, aku tidak peduli. Jelas itu bukan untuk bayi. "Lili, apa-apaan kamu! Itu air gula.""Ya Allah, Bu. Asyifa mau ibu beri air gula, gitu?""Apa salahnya? Dulu Reza, Reno, Raka dan Rara juga minum air gula. Mereka sehat, gak kenapa-napa sampai sekarang.""Dulu dan sekarang beda, Bu. Bayi belum boleh makan dan minum selain ASI atau susu formula. Apalagi air gula, pencernaannya belum kuat, Bu!""Halah, buktinya anak-anak ibu gak papa, kan?"Allahu Akbar ... Harusnya ibu meminta maaf karena lancang memberikan air gula. Bukan justru mencari pembelaan atas kesalahan yang dia lakukan. Apalagi sampai memarahiku. "Ya Allah, Bu. Itu teori dulu. Jangan samakan dulu dan sekarang, semua berbeda. Ibu tahu, Asyifa terlahir p
Read more