Bab 1“Li,” panggil Mas Reza lirih.Aku meletakkan ponsel, niat membalas pelanggan aku urungkan. Aku menoleh ke arah Mas Reza, lelaki itu menunduk, dapat kulihat ada beban yang menempel di pundak. Masalah kali ini sangat berat hingga berulang kali mengehela napas.“Ada apa, Mas?”Helaan napas kembali keluar dari mulutnya. “Maaf,Li.”Aku menautkan dua alis, tak mengerti dengan ucapannya. Maaf, untuk apa kata maaf ... sedang ia tak melakukan kesalahan. Bahkan rumah tangga kami baik-baik saja. Apa Mas Reza selingkuh?Ah, tidak ...! segera aku tepis pikiran buruk yang menghantui bahkan memenuhi isi kepala ini. Tidak mungkin suamiku tega mengkhianati janji suci kami. Namun kenapa raut wajahnya terasa bersalah?“Kamu selingkuh, Mas?”Kalimat tanya itu meluncur seperti rolcoster. Biar saja sakit sekarang, aku butuh sebuah kejelasan. Aku tak suka menerka, hingga akhirnya sakit kepala.“Gaklah,Li. Mana mungkin aku mendukan cinta kamu. Aku tidak seperti lelaki di luar sana.”“Lalu kenapa minta
Baca selengkapnya