“Kamu kenapa, Ya? Makanannya nggak enak?” Ibrahim bertanya saat melihat Alayya hanya memainkan sendok di atas piringnya. Tidak juga mendapat jawaban, Ibrahim memberanikan diri menyentuh punggung tangan Alayya. Sontak wanita itu tersentak, “I-iya, Tuan.”Ibrahim berdecak pelan. “Kamu melamun? Ada apa? Katanya bosan di kamar, udah di luar kok kelihatan nggak senang?” Alayya berusaha sekali untuk tersenyum. Namun, ketika netranya melihat Oscar yang duduk di belakang Ibrahim, wajahnya kembali berubah. “Ada apa Ayya? Berapa kali saya harus tanya biar kamu mau jawab?” “Maaf, Tuan. Nggak ada apa-apa kok, aku cuma ngantuk.” Entah apa korelasinya, tetapi Alayya rasa itu alasan paling tepat dirinya yang tidak bersemangat.“Astagfirullah, ya udah habisin makanannya terus kembali ke kamar aja, ya?”“Nggak, nggak. Bisa tambah gila nanti aku, Tuan,” kelakarnya yang malah makin membuat pria rupawan di depannya itu mengerutkan dahinya. “Kenapa begitu?” tanyanya penasaran“Iya, lah. Pasti! Karena
Read more