“Kenapa diam, Nyonya? Apa yang Anda rencanakan sebenarnya?” Alayya mencoba mendesak Mustika. Namun, bukannya takut, wanita setengah tua itu justru tersenyum sinis. “Bukan apa-apa, dan rasanya aku nggak perlu membahasnya denganmu.”Jawaban itu tentu saja membuat Alayya meradang. Belum ketahuan apa yang Mustika bicarakan waktu itu, sekarang wanita itu membuat misteri baru. Coba kalau sama-sama muda, Alayya pasti sudah merobek bibir yang masih menyunggingkan senyum seringai itu. “Ya udah kalau nggak mau ngomong, aku juga udah nggak berminat bicara lagi sama Anda,” ucap Alayya kesal. Dia hentakan kakinya yang memakai sepatu kets kemudian berjalan meninggalkan tempat itu.“Kurang ajar, kalau aku nggak cepat bertindak, bisa-bisa dia akan melaporkan semuanya pada Ibrahim,” gumam Mustika sambil mengepalkan kedua tangannya. ***“Ini semua yang Anda minta, Tuan.” Alize memberikan print out tiket yang telah
Baca selengkapnya