Ian terbiasa mengimbangi wanita tipe apapun, tapi baru sekali ini ia menemukan yang unik.Serena berani, terlihat jelas dari inisiatif yang selalu mendahului apapun yang ingin dilakukannya.Agresif di satu sisi, tapi yang mengherankan tubuhnya amat sensitif, terlihat tidak terbiasa pada sentuhan.Ian mendapati bagaimana Serena memekik dan mendesah pada sentuhan kecil pada pinggang dan kakinya. Gadis yang baru dikenalnya tidak lebih dari sepuluh menit yang lalu itu, mengesankan kepolosan saat disentuh.Reaksi yang terkesan buatan karena berlebihan, tapi Ian tahu itu tidak palsu. Raut wajah yang semakin memerah, gigitan pada bibir, dan lirikan mata sayu itu tidak mungkin palsu. “Kau itu apa?” Ian bertanya dengan heran, karena pada detik berikutnya, Serena telah berubah lagi, saat tiba-tiba saja mendorong Ian sampai punggungnya membentur sisi ranjang. Sisi agresif yang bertolak belakang dengan kepolosan tadi.“Serena.” Bukan itu pertanyaan Ian, tapi memang jawaban Serena tidak amat pent
Read more