Semua Bab SUGAR DADDY TERAKHIRKU: Bab 231 - Bab 240

433 Bab

Aku Menemukannya

“Gina tidak akan suka, tapi ini indah.” Poppy mengeluh sambil mengelus rak yang ada di belakang kasir.“Ini akan cocok sekali untuk meletakkan toples selai, juga roti tawar hangat.” Poppy belum apa-apa sudah membayangkan akan seperti apa pemandangan toko Mae nanti.“Setuju. Aku juga membayangkan seperti itu. Cake akan ada di sini.” Mae menunjuk etalase bulat yang berbentuk aesthetic di sudut.“Kalau sudah lebih stabil, aku akan menambahkan teh agar bisa mengisi sudut itu. Pelanggan bisa menikmati kue dan teh disana.” Mae dengan antusias menunjuk area tambahan yang terpisah oleh partisi jalinan kayu. Toko yang ditemukannya itu sempurna, sampai Mae bisa membayangkan aneka macam hal yang diinginkannya nanti.Belum lagi letaknya strategis. Tidak jauh dari rumah Reading, dan tidak jauh dari objek wisata terkenal—The Museum of English Rural Life. Museum yang menampilkan sejarah Inggris dan aneka ragam kehidupan pedesaan masa lalu. Cukup terkenal, dan Mae mengincar pengunjungnya. Belum lagi
Baca selengkapnya

Aku Sudah Cukup Puas

“Halo, Mae. Kau semakin cantik—”“Ash mungkin tidak ada, tapi aku akan mengadukan setiap bunyi napas yang kau hirup padanya.”Mae tersenyum dan memotong rayuan gombal Hubert seketika—malas kalau harus mendengar versi panjangnya. Hubert langsung mengatupkan bibirnya dengan kecewa.“Aku hanya ingin beramah-tamah padamu, Mae. Jangan kejam begini.” Hubert mengeluh, tapi kemudian kembali tersenyum saat berpaling pada Daisy.“Kau bersama siapa? Cantik juga sepertimu.” Daisy langsung mendesis seperti ular. Meski pujian, Daisy malah jijik dan beringsut ke belakang tubuh Mae. Tubuhnya yang lebih mungil dari Mae jelas akan amat kalah kalau Hubert melakukan sesuatu.“Mae, kau memelihara hewan apa?” tanya Daisy, yang tentu langsung disambut oleh tawa Mae. Daisy bahkan tidak menganggap Hubert sebagai manusia dalam sekali pandang. Mae butuh beberapa saat untuk memanggil Hubert babi.“Oke, kau tidak manis.” Hubert mengeluh dalam kecewa.“Ini Hubert. Kau boleh memanggilnya Babi Mesum. Dia pengacara
Baca selengkapnya

Aku Juga Bisa Menipu

“Menunduk, kalian tidak boleh terlihat terlalu bangga atau bahagia.” Hubert berbisik pada Mae yang mencoba menjulurkan leher untuk melihat pintu dimana Carol akan muncul. Sudah ada juri yang memperhatikan mereka. “Oke.” Mae menurut meski kesal. Ia tidak sabar karena hakim datang terlambat tadi.“Bawa tersangka masuk.” Jantung Mae berdetak lagi, dan langsung mendongak lagi. Seragam orange mencolok yang pertama terlihat, lalu tangan terborgol dan rambut yang terkuncir. Mae ingin tersenyum—terutama saat melihatnya berat badannya berkurang. Tubuh gempalnya sudah menyusut dan pipinya cekung. Meski tidak sekurus Daisy, tapi Mae sudah cukup gembira melihatnya tidak bisa makan dengan tenang. Mae terus menatapnya, sampai mata mereka bertemu. Mae tidak mengedip, terus memandang mata yang kemarin masih mencoba berbohong padanya—dan masih.Begitu melihat Mae, mata yang tadi lebar membuka, menjadi redup dan terlihat menahan tangis.“Dia akan berbohong lagi.” Mae berbisik sambil meremas tangan D
Baca selengkapnya

Aku Akan Menjadi Sangat Sakit

Mae nyaris saja berdiri, tapi tangan Hubert menahannya. Hubert juga tampak menggeleng pada Daisy yang juga tampak ingin mengatakan sesuatu. Bukan saatnya mereka bicara. Daisy yang sudah mencengkeram sisi podium, tampak kembali duduk.“Tenang. Aku akan menghancurkannya.” Hubert berbisik, dan Mae mengangguk. Ia cukup percaya Hubert akan mampu.“Karena itu, adalah absurd kalau saat ini Anda mengatakan uang itu bukan hak Mrs. Jobs. Uang itu adalah haknya, bahkan lebih karena Mrs. Jobs juga menyediakan makanan, perlindungan, dan kasih sayang yang tentu saja tidak ternilai.” Pengacara itu mengakhiri gilirannya sambil tersenyum puas.“Silakan.” Hakim menyuruh Hubert maju.“Aku akan membawa penyakitmu lagi nanti. Jangan menendangku lagi, oke?” Hubert berbisik sekali lagi sebelum maju. Mae hanya mendengus, meski tidak suka, tapi Mae tidak akan melarang. Lagi pula ia sudah sembuh, tapi tidak perlu ada yang tahu. “Ms. Gardner, sejauh ingatan Anda, apakah hanya Mrs. Jobs yang selalu merawat Anda
Baca selengkapnya

Aku Belum Mampu

“Mrs. Cooper, ini nama suami Anda yang terakhir?” Pengacara Carol bertanya dengan manis.“Ya.” Mae menjawab sambil meremas tangannya. Ia tahu apa saja pertanyaan yang akan ditanyakan pengacara itu.“Anda sudah menikah empat kali?”“Benar.”“Dengan pria yang semuanya berumur lanjut dan kaya?”“Tidak.” Mae hampir saja menjawab dengan senyum. Apalagi saat melihat jawabannya berhasil membuat pengacara itu terkejut. Ia pasti mendengar kisah dari Carol yang menyebut kalau semua suami Mae tua dan kaya. Tapi Carol tidak tahu tentang Ash.“Oh? Tapi data…”“Suami yang sekarang berumur tiga puluh lima dan bekerja sebagai tentara biasa. Tidak tua ataupun kaya. Anda boleh mencari infonya kalau mau.” Mae tentu tidak akan jujur menyebut Ash mewarisi sekian juta pound dan ayahnya perdana menteri.“Tapi, Anda kemarin sempat mendapat tuduhan pembunuhan untuk suami ketiga Anda bukan? Barnet…”“Objection, Your Honor!” (Keberatan, Yang Mulia!) Hubert langsung menyalak. “Tidak ada hubungannya dengan kasus
Baca selengkapnya

Aku Tidak Tahu Semua Itu

“Ada apa?” Daisy yang masih berbaring, di ruang darurat bangun dengan susah payah saat melihat Hubert tiba-tiba membuka pintu.“MAE?!” Daisy memekik dan turun dari ranjang sambil tergagap mencari tongkat.“Ada apa?” Daisy mengulang sambil menarik lengan Hubert yang tengah mengarahkan petugas polisi yang membawa tubuh Mae agar dibaringkan.“Mae pingsan. Membicarakan suami pertamanya. Aku menyuruhnya kemarin, tapi mungkin berlebihan.” Hubert mengangkat bahu.“Siapa? Apa yang dilakukannya?” Daisy bingung.“Kau tidak tahu?” Hubert ikut bingung.“Tidak. Katakan…”“Maaf, tapi aku harus segera kembali ke depan. Ini kesempatanku untuk menekan mereka. Sudah terlihat kalau Mae terluka batin. Ini bagus sekali.” Hubert menggeleng, tidak punya waktu.“Bagus apa?!” Daisy tentu ingin mengamuk mendengar Hubert menyebut Mae pingsan sebagai hal yang bagus.“Maksudku bagus untuk kesempatan kita menang. Kau tanya saja padanya tentang yang tadi.” Hubert memperbaiki dan tergesa keluar, karena Hakim tidak me
Baca selengkapnya

Aku Puas

Mae tersentak, ada sesuatu yang menyengat hidungnya. Ia nyaris saja menampar orang yang ada di sampingnya, karena yakin benar kalau orang itu yang membuat hidungnya terasa terbakar sekarang.“Mae?”Untung saja ada suara Daisy yang membuatnya teralih. Pria yang ada di sampingnya itu adalah petugas paramedis yang menyadarkannya dengan aroma menyengat entah apa, tapi ampuh.“Terima kasih.” Daisy yang mengucapkan terima kasih. Mae mengangguk saat mereka membereskan peralatan, dan berpamitan. Tugas mereka telah selesai.“Aku mengambil tempat tidurmu.” Mae duduk dan menyadari keberadaannya. Berada di atas ranjang yang seharusnya dipakai Daisy untuk istirahat.“Aku tidak memerlukannya lagi, Mae.” Daisy menepuk kursinya. Benda yang juga dipakainya untuk beristirahat.“Kau terlalu lelah sepertinya. Kesibukanmu akhir-akhir ini tidak masuk akal sebenarnya.” Daisy mengetukkan tongkatnya perlahan ke kening Mae. Teguran yang melegakan tapi.Mae tadi sudah bingung harus menjelaskan seperti apa kalau
Baca selengkapnya

Aku Bisa Sendiri

“Akan ada proses, jadi tidak bisa langsung kau terima. Uang dari rekening akan ditransfer, tapi perhiasan dan rumah akan berpindah dengan utuh.”Hubert menjelaskan detail proses yang akan terjadi setelah putusan itu, tapi Mae sudah tidak mendengar. Perhatiannya total beralih pada ponsel, karena panggilan dari Ash baru saja masuk.“Bagaimana? Apa kau baik-baik saja?”Ash langsung bertanya sebelum Mae bisa menyuarakan keheranan karena seharusnya Ash sibuk hari ini. Ia sempat menyebut tidak akan menghubunginya selama dua hari kemarin.“Baik sekali!” Mae berseru lantang, tidak peduli mereka ada di cafe. Beberapa pengunjung langsung berpaling dengan heran. Bahkan Daisy menarik tangannya, agar Mae memelankan suara.Tapi Mae sedang terlalu gembira. “Aku menang—kita menang. Aku mendapatkan semuanya!”Mae menumpahkan antusias, setelah beberapa lama tadi masih mencerna. Ia bahkan tidak bisa merayakannya di ruang sidang, karena sibuk memandang Carol yang membayar keributan besar.“Aku akan membay
Baca selengkapnya

Aku Mendapat Balasan

“Kau menyukainya?”Mae bertanya dengan pandangan cemas pada Gina yang berkeliling memeriksa tempat pilihan Mae kemarin. Gina akhirnya bisa datang bersama Poppy hari ini.“Bagus—indah malah. Tapi jauh…” Gina meratap sambil mengelus salah satu etalase dengan wajah sedih. Kurang lebih pendapatnya sama seperti Poppy.“Aku ingin datang setiap hari, tapi tidak bisa.” “Kita bisa datang setiap akhir pekan mungkin.” Poppy membalas dengan sigap dan rencana jelas. Sudah bersiap karena reaksi Gina itu bisa diprediksi memang.“Aku rasa itu lebih sehat juga. Tidak mungkin kalian memakan kue manis Mae setiap hari, akan sulit mengatur berat badan.” Sahutan jujur tapi menusuk itu adalah dari Daisy. Ia ikut hari ini karena ingin melihat toko Mae juga. Mae sekaligus ingin memperkenalkannya pada Gina dan Poppy juga.“Kau tidak amat manis.” Gina menggeleng, tentu terkejut dengan kejujuran ala Daisy itu, tapi masih bisa tersenyum. Komentar Daisy tidak bermaksud untuk menghibur sebenarnya.“Memang tidak. M
Baca selengkapnya

Aku Akan Melawan Lagi

“Rowena Cooper? Lady Rowena Cooper istri perdana menteri?” Gina bereaksi lebih cepat dari Mae saat mendengar nama itu.“Namanya saja yang sama mungkin. Ada banyak Cooper di Inggris.” Poppy mengangkat bahu.“Tapi tidak banyak Rowena. Itu nama kuno.” Gina menggeleng, sulit percaya. Nama itu menjadi terkenal sekarang, tapi karena Rowena Cooper yang membuatnya terkenal. Nama itu sama jarangnya dengan nama Vaughn—keluarga aslinya.“Kalaupun iya, mungkin dia memang ingin membeli tempat ini saja. Untuk investasi?” Poppy membuat tebakan lain. Keluarga bangsawan memang terkenal memiliki banyak tanah. Kekayaan mereka paling umum berasal dari sana.“Bisa jadi.” Gina membenarkan.Percakapan yang tidak penting untuk Mae dan Daisy yang saat ini saling berpandangan. Mereka tahu benar siapa dan kenapa.“Maaf sekali lagi. Kami akan segera mengurus pembatalan kontrak dan ganti rugi pembatalan. Syukurlah Anda belum mengubah banyak hal.” Wanita itu memandang perubahan yang dibuat Mae di area dalam toko ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
44
DMCA.com Protection Status