Shanna hanya bisa menebak dua nama. Diana dan Nadia. Pasalnya hanya dua orang itu saja yang suka mengganggu hidupnya.“Mau kutemani?” Viona menawarkan diri.“Nggak usah deh, Vi. Kamu ke parkiran aja, biar aku nemuin orang itu sekaligus pulang naik taksi.”“Ya udah deh kalau gitu. Aku duluan, ya. Kalau ada apa-apa kabarin aku,” pesan Viona sebelum mereka berpisah.Shanna melangkah lebar menuju ke gerbang kampus.Sebuah mobil sedan berwarna hitam terparkir tidak jauh dari pintu gerbang kampus. Pintu mobil terbuka ketika Shanna melangkah mendekat, menampilkan sosok Nadia.Shanna memutar mata malas. Meskipun dirinya sudah bisa menebak, tetapi Shanna tetap saja kesal ketika berhadapan langsung dengan wanita itu.Nadia menghampiri Shanna dan berhenti tepat tiga langkah di hadapan Shanna. "Ikut aku! Ada yang ingin kukatakan padamu.""Aku nggak mau!" tolak Shanna tanpa berpikir lama. "Jika memang ada yang pingin tante katakan, katakan saja di sini. Kalau nggak, aku pergi."Nadia tersenyum mir
Read more