Home / Rumah Tangga / Menikahi Ayah Angkat / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Menikahi Ayah Angkat: Chapter 71 - Chapter 80

84 Chapters

BAB 71 : Meninggalkan Pesta Lebih Awal

"Aku tahu kamu membenciku, tapi kami tidak perlu sampai memfitnahku seperti itu." Nadia melanjutkan ucapannya. Mata wanita itu berkaca-kaca.Shanna hendak membalas ucapan Nadia, meminta wanita itu untuk berhenti berakting seolah dirinya telah menindasnya. Namun, Shanna kembali menelan kata-katanya ketika sebuah tangan meraih pinggangnya."Baba?" pekiknya lirih, terkejut ketika mengetahui bahwa itu adalah suaminya.Damar mengedarkan pandangannya. Sorot matanya begitu tajam kala menatap satu per satu orang-orang yang berada di sekitar mereka sebelum akhirnya pandangannya tertuju kepada Nadia. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa."Ayo kita pulang!"Damar membawa Shanna meninggalkan tempat itu. Sebagai bentuk sopan santun, Damar menemui tuan rumah untuk berpamitan."Pak Damar, ada apa? Kenapa Anda buru-buru pulang?" Harjasa tentu tekejut, apalagi acara belum dimulai."Ada sedikit masalah. Saya permisi, Pak. Terima kasih atas undangannya.""Tapi, Pak Damar, acaranya sebentar lagi akan dimul
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

BAB 72 : Perdebatan Kecil

Damar dapat melihat ketakutan Shanna melalui ekspresi gadis itu, tetapi dia mengabaikannya.“Tentu untuk mengajakmu pulang,” ucap Damar datar.“Tapi aku mau belanja bareng dengan Tante Vara.”Tubuh Shanna semakin tegang kala tatapan Damar berubah semakin tajam. “Aku tidak akan membiarkanmu hanya pergi berdua dengan Devara. Kamu bisa pergi dengan Devara lain kali saja, saat aku tidak sibuk. Saat ini aku sangat sibuk.”Damar meraih tangan Shanna dan membawa pergi dari tempat itu.“Kamu marah karena aku tidak bisa menjaga Shanna malam tadi?” ucap Devara yang segera menghampiri Damar dan berhenti tepat di hadapan pria itu, membuat Damar dan Shanna terpaksa menghentikan langkah.Damar menatap Devara. “Meskipun aku sedikit kesal, tetapi bukan karena itu. Aku juga tidak menyalahkanmu atas apa yang terjadi malam tadi. Hanya saja aku tidak bisa membiarkan kalian pergi hanya berdua saja.”“Ya ampun, Damar! Aku benar-benar minta maaf karena tidak bisa menjaga Shanna. Aku tahu aku lalai dan tidak
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

BAB 73 : Berbaikan

Shanna membatalkan niatnya untuk masuk. Ia memilih untuk mencuri dengar apa yang Damar bicarakan. Tampaknya Damar sedang menerima panggilan telepon, sebab Shanna tidak mendengar sedikit pun suara orang lain selain suara Damar.“Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya tidak ingin kehilangan dia. Kamu tidak tahu betapa takutnya aku saat Shanna mengalami kecelakaan dan tikaman waktu itu.”Shanna dapat menebak, orang yang menelepon Damar pasti Galang. Shanna yakin Devara pasti memberi tahu Galang mengenai sikap Damar tadi saat di depan parkiran mal.“Bagaimana aku bisa percaya dengan orang lain kalau bersamaku saja dia masih bisa dicelakai?” Suara Damar terdengar putus asa dan penyesalan.Shanna tertegun. Tidak menyangka Damar masih mengingat kejadian di mana dirinya mendapat serangan tusukan saat itu.‘Jadi itu alasan Baba bersikap berlebihan padaku?’ pikir Shanna yang sekarang mengetahui alasan sikap protektif dan posesif Damar yang berlebihan.“Kamu tidak pernah mengalaminya sendiri,
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

BAB 74 : Peringatan Untuk Nadia

Shanna menghampiri Devara dan ikut memilih beberapa tas. Bukan untuk dirinya sendiri, tetapi dia ingin membelikan untuk Viona dan Neila.Shanna merasa dirinya jarang memberikan hadiah kepada ketiga sahabatnya itu akhir-akhir ini. Sebelumnya, setiap satu bulan sekali dia akan pergi bersama Damar membeli sesuatu sebagai hadiah untuk ketiga sahabatnya itu. Apalagi akhir-akhir ini mereka bertiga sudah memberikan semangat dan dukungan kepadanya.Kalau bukan karena dukungan ketiga sahabatnya, Shanna yakin dia tidak akan seperti sekarang. Hidup bersama Damar dalam ikatan pernikahan.“Kita mau belanja apa lagi setelah ini?” tanya Devara setelah mereka selesai membayar.“Aku ikut Tante aja. Aku jarang belanja, biasanya Baba yang beli.”“Oh ya, di mana Ardo?” tanya Devara saat menyadari Ardo tidak bersama mereka begitu mereka berada di luar toko.“Kak Ardo izin ke toilet, Tante.” Shanna memberi alasan secara asal.Tidak mungkin Shanna mengatakan yang sebenarnya kepada Devara bahwa Ardo sedang me
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

BAB 75 : Dukungan Para Sahabat

Shanna keluar kamar dengan tergesa-gesa, amarahnya sudah tidak bisa dibendung lagi. Dia harus menemui dan menghajar Nadia saat ini juga. Ardo yang melihat itu, segera menahannya.“Tenangkan dirimu, Shan!” ucap Ardo dengan nada sedikit meninggi karena Shanna yang memberontak.“Aku nggak bisa tenang, Kak! Wanita iblis itu sudah kelewatan. Aku akan memberi perhitungan biar dia tahu siapa aku.”“Saya tahu, tapi tenangkan dirimu dulu.” Ardo sedikit melunakkan suaranya.Shanna menatap Ardo putus asa. “Bagaimana aku bisa tenang, Kak? Saat ini, di internet ramai beredar videoku bersamanya di parkiran mal kemarin. Aku yakin ini pasti ulah wanita itu.”“Saya tahu, saya juga sudah melihatnya. Tapi kita tidak bisa menghadapi ini dengan emosi yang menguasai diri. Jika tidak, maka akan timbul masalah baru.” Ardo berusaha menjelaskan kepada Shanna apa dampak kalau gadis itu kembali menemui Nadia dalam keadaan dikuasai emosi.“Lalu aku harus bagaimana? Apa aku harus diam aja dengan perbuatan Nadia?”A
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

Bab 76 : Nasihat dari Devara

Kedatangan kedua sahabatnya membuat Shanna melupakan skandalnya.Sesuai janjinya, Deva datang ke rumah Shanna tepat pukul sepuluh pagi. Pria itu pun langsung menanyakan pertanyaan yang sama seperti yang Viona dan Neila ajukan kepada Shanna. Dan Shanna pun kembali menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.“Wanita itu memang harus dibuat jera, biar nggak membuat onar seenak jidatnya aja,” komentar Deva. Pemuda itu menatap Shanna lekat-lekat. “Lebih baik untuk sekarang kamu jangan bermain internet dan media sosial.”Shanna mengangguk. “Ya.”Deva tinggal selama beberpa lama sebelum akhirnya pamit pulang. Itu karena banyak pekerjaan yang masih harus dikerjakannya. Begitu pula dengan Viona dan Neila. Mereka berdua pun pulang setelah makan siang bersama.Tepat setelah Viona dan Neila meninggalkan rumah, Devara menelepon Shanna dan menanyakan kondisi Shanna saat ini.“Aku baik-baik aja, Tante. Tante nggak perlu khawatir.” Shanna berusaha menenangkan Devara yang terdengar khawatir.Terdengar De
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

BAB 77 : Mendapatkan Informasi Nadia

Damar membuka mulutnya, tetapi kemudian tersenyum kecil ketika mendengar perut Shanna berbunyi. Lumayan keras hingga semua orang di sana dapat mendengarnya.Shanna menunduk malu sembari merutuk dalam hati. Bisa-bisanya perutnya berbunyi begitu keras di hadapan banyak orang. Namun, dia juga tidak bisa mengendalikan perutnya yang memang lapar akibat aktivitas mereka tadi siang.“Lebih baik kita makan dulu, setelah itu kamu bisa membaca itu nanti,” ucap Damar agar semua perhatian orang beralih dari Shanna.Shanna menurut meski penasaran dengan isi amplop itu.“Ba, apa baba yang menghapus semua videoku yang beredar di internet?” tanya Shanna di sela-sela makannya.“Ya. Aku tidak mungkin tidak melakukan apa-apa saat ada skandal mengenai dirimu.” Damar menatap Shanna. “Tidak perlu membahasnya lagi. Lebih baik sekarang makan yang banyak.” Damar mendekatkan diri kepada Shanna dan berbisik. “Supaya kamu memiliki tenaga untuk kita bermain lagi nanti malam.”Shanna refleks menginjang kaki Damar.
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

BAB 78 : Kekesalan Para Sahabat

Shanna benar-benar bahagia. Akhirnya dia memiliki senjata mematikan untuk membalas Nadia. Dia benar-benar tidak menyangka Nadia memiliki rahasia kelam. Rahasia yang tidak diketahui oleh satu orang pun. Termasuk orang tuanya.Shanna tidak bisa menahan senyum lebarnya saat membayangkan bagaimana reaksi publik saat mengetahuinya. Shanna tidak sabar ingin melihat bagaimana reaksi Nadia kalau semua rahasia kelamnya terekspos. Dia yakin Nadia tidak akan berani menampakkan diri untuk selamanya. Membayangkannya saja Shanna sudah sangat bahagia dan tidak sabar menanti semua itu terjadi.“Baba!” seru Shanna saat mengingat sesuatu, bergegas dia meninggalkan kamar dan menuju dapur.“Oh, kamu datang. Aku baru saja mau memanggilmu untuk sarapan,” ucap Damar seraya meletakkan masakan terakhirnya di meja makan.“Hm!”Shanna menuju meja makan. tatapannya tidak lepas dari wajah Damar.“Ada apa?” tanya Damar karena Shanna yang terus menatapnya.“Ba, apa baba sudah membaca berkas itu?”“Ya, tentu.” Damar
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

BAB 79 : Helia Beraksi

Pagi-pagi sekali Shannna sudah bersiap. Dia berdiri di depan cermin, memandangi penampilannya. Dadanya berdebar kencang. Hari ini adalah sidang skripsinya. Shanna yakin dia bisa menyelesaikan ujian dengan baik, tetapi tidak dapat dipungkiri kalau dia gugup menghadapi sidang.“Halo, Ba?” Shanna menerima panggilan telepon dari Damar dengan antusias.“Halo, Sayang. Kamu sudah sarapan?”“Sudah, Ba. Ini, sekarang aku sudah siap-siap untuk berangkat ke kampus. Baba sudah sarapan?” jawab sekaligus tanya Shanna.Dua hari yang lalu, Damar mendadak izin pergi ke luar kota. Ada masalah pada perusahaan cabang yang mengharuskan Damar untuk datang langsung. Shanna tidak tahu kapan Damar akan kembali. Pria itu tidak mengatakan apa-apa. Hanya mengingatkannya untuk behati-hati dan menjaga diri dengan baik selama di rumah.“Belum. Sebentar lagi aku akan sarapan. Hati-hati di jalan, Sayang. Dan semoga sukses.”“Iya, Ba. Baba jaga kesehatan. Nanti aku telepon lagi kalau sudah selesai sidang.”“Ya.”Setela
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

BAB 80 : Traktiran Deva

Beberapa hari berlalu, Helia rutin datang ke rumah Nadia. Sayangnya wanita itu tidak pernah bisa menemui Nadia.Tidak hanya Ardo yang memberi laporan seperti itu kepada Shanna. Ketiga sahabatnya pun mengatakan hal yang sama mengenai Helia yang selalu mendatangi rumah Nadia belakangan ini.“Aku benar-benar penasaran dengan tujuan wanita itu mendatangi rumah Nadia.” Viona meletakkan gelas minumnya. Rasa penasaran kentara pada nada bicaranya.“Sepertinya kita harus menyelidiki wanita itu juga,” usul Neila. “Aku yakin pasti ada sesuatu. Nggak mungkin wanita itu akan menemui Nadia tanpa memiliki maksud tertentu.”“Ya, kamu benar, Nei.” Viona setuju dengan usulan Neila. “Nanti aku akan meminta orang untuk menyelidikinya juga.”“Tapi aku benar-benar salut pada wanita ular itu,” ucap Neila kesal. “Sudah lama kita mengawasinya, tapi kita masih belum bisa menemukan kelemahannya.”“Kamu benar. Apa mungkin orang yang kita sewa itu nggak kompeten?” Viona berkata dengan sedikit ragu.“Nggak mungkin.
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more
PREV
1
...
456789
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status