Home / Pendekar / Istri Terpilih Tuan Alpha / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Terpilih Tuan Alpha: Chapter 11 - Chapter 20

136 Chapters

Bab 11 - Midnite Bar

Lalu aku berlari menaiki taksi yang ada di gerbang penjara, "Bisakah Anda membawaku ke pelabuhan Lembah Utara, dan menyetirlah sekarang!" "Silakan pindai mata Anda, Nona! Baru aku menjalankan mobilku!" jawab supir taksi dengan acuh tak acuh. "Katakan sejujurnya, apakah Anda mendengar suara guntur dan menyadari langit tiba-tiba berubah gelap?" tanyaku kepada supir taksi, setelah dia melaju beberapa saat dari gerbang penjara. "Ho, itu mitos yang kami dengar, manusia biasa tidak bisa merasakan kehadiran Black Shadow" Supir taksi itu menoleh kepadaku dengan wajah mengerikan, pucat seperti tak bernyawa "Apakah Anda shifter, Nona? "Ummh, aku baru keluar dari penjara dan mendengar mitos yang sama juga!" Mataku berkedip samar. Setidaknya, setelahnya supir taksi itu membawa mobilnya dengan kecepatan yang luar biasa, itu mengobati rasa kecewaku yang meluap ketika aku mengetahui bahwa tiket pesawat dan kapal penumpang dengan tujuan ke Selatan, untuk seminggu ke depan sudah habis. "Mohon ma
Read more

Bab 12 - Gadis Bunga Persik

"Rayden, Aku harus pergi! Aku tidak punya banyak waktu untuk bersenang-senang!" Aku memohon Rayden melepaskanku. Serigalaku sebenarnya senang bertemu dengannya tetapi waktuku kritis, mobil jemputan menuju kapal kargo, pasti sudah datang. "Siapa Kamu yang bisa memutuskan kapan aku harus berhenti bersenang-senang?" jawab Rayden acuh tak acuh. "Jawab aku, Jamila!" bisik Rayden. Aku merasa putus asa, nafas Rayden semakin berat menyapu seluruh wajahku. Aku bisa saja memukulnya dalam pertarungan tetapi ini sangat beresiko, Rayden adalah penguasa Lembah Utara. Dia pasti membawa banyak pengawal yang akan memblokir pelabuhan dan kapal tidak mungkin mendapat ijin meninggalkan pelabuhan. Waktu Rayden mendaratkan bibirnya dalam lekuk leherku, aku hanya bisa merintih pelan. Aroma tubuhnya yang maskulin dan menggoda sebenarnya menggugah relung kebahagiaanku. Kini ia berpindah menciumi bibirku. Kepalaku berdenyut menahan malu dan gairah. Dalam lima menit jika aku tidak bisa melarikan diri dar
Read more

Bab 13 - Gempa Bumi

Rayden merasa bodoh, dia tidak pernah mendapat serangan tiba-tiba seperti ini di wilayahnya sendiri. Itu hanya satu gigitan kecil dari Jamila tetapi kenapa Alpha terkuat dari lembah Sinclair berani menantangnya. "Sial, gadis ini semakin misterius!" "Hmm! Klan Sinclair yang terhormat, apa urusanmu dengan betinaku?" jawab Rayden acuh tak acuh. "Betinamu!?--- Jangan bermimpi! Gadis itu Luna Sinclair. Dewi Bulan sudah menulis takdirnya untuk klan Sinclair!" Thomas menggeram bersiap merubah bentuknya. "Jangan coba-coba merubah bentukmu di daerah kekuasaanku!" Hardik Rayden tak kalah marahnya. Wajahnya sendiri sudah berubah hitam dan kilatan matanya merah menyala. Namun sebelum Rayden memusatkan tenaga intinya untuk meredam amarah dan menahan perubahan bentuknya, sebuah cahaya menyala terang mengarah ke atas kepalanya. Thomas Sinclair mundur dan menjauh dari serangan cahaya tersebut. "Hehehe, Kalian seperti katak bodoh saling bersahutan ! Malum Percisum ini milik keluarga Holland tidak
Read more

Bab 14 - Pangeran Lembah Tigris

Mata Putri Diane bersinar cemerlang kegirangan, dia melompat dari tempat tidurnya penuh semangat. "Benarkah? Rayden sombong itu sudah diklaim oleh pelacur bar?" "Ya, tuan Puteri. Penguasa Lembah Utara sekarang sedang kebingungan karena seluruh provinsi dan dunia gelap sudah mengetahui kabar tersebut. Dia mungkin akan segera melakukan serangan besar-besaran ke lokasi gadis itu berasal!" Panatua dari Lembah Tigris tersenyum licik sambil mulutnya komat kamit menggumam kutukan kepada klan Ki Demang. "Tunggu dulu, bagaimana mungkin ini terjadi. Bukankah Rayden pemuda yang perkasa, sangat mustahil seorang pelacur bisa menancapkan taringnya di leher penguasa Lembah Utara?" Putri Diane skeptis, meski senang Rayden terjebak dalam klaim sepihak. Setidaknya tidak ada lagi pemimpin provinsi dan tokoh dunia gelap yang akan menyodorkan putrinya untuk dinikahkan dengan Penguasa Lembah Utara. "Orang menyebutnya gadis Malum Percisum. Setelah Penguasa Lembah Utara diklaim, seluruh udara di Midnite b
Read more

Bab 15 - Bertarung Dengan Seperius

"Ini slot terakhir untuk tujuan ke Lembah Skydra, jika Anda ingin ke selatan, Anda bisa mencari mobil menyusuri beberapa lembah dan menuju kota Beliem, disana tersedia banyak pesawat perintis ke benua putih" ujar petugas agen perjalanan dengan tidak sabar, karena Clara seperti gadis yang linglung hanya membolak balikkan peta di tangannya. "Apakah aku harus melambung sejauh ini sebelum mendapatkan pesawat?" sahutku dengan wajah kecewa. "Di musim dingin, Nona disarankan untuk memesan tiket pesawat sebulan sebelumnya!" Celetuk staff agen perjalanan, beberapa wajah memasang tampang kesal---"Cepat putuskan, antrean kami masih panjang!" "Baiklah, aku ambil slot ini"---"Tokenku atas nama Jamila, bisakah Anda sekalian check saldo yang tersisa?" Aku berharap dia membantuku dalam hal ini. "Silakan simpan koper anda di lobi kantor, petugas akan mengirimnya ke atas kapal. Pada pukul empat, jangan telat, Anda sudah harus di sini!" Staff agen perjalanan menyodorkan tiket kapal. "Jangan khawatir
Read more

Bab 16 - Jamila Yang Membingungkan

"Kita tidak bisa mencurigai siapapun bukan? karena penumpang yang datang dari Lembah Utara pasti sudah melakukan scan biometrik yang ketat!" Ramirez menghela nafasnya terasa ringan. Dalam pikirannya, seorang gadis menaiki kapal kargo bukanlah hal yang aneh, jika mereka kehabisan uang sangat logis memilih kapal kargo dan menukarnya dengan tidur bersama kapten beberapa malam. "Ayo, aku traktir minum, aku puas dengan dedikasimu terhadap kerajaan Lembah Tigris!" kata Ramirez kepada shahbandar yang terus menganggukkan kepalanya. "Tuan Ramirez, di kafe dekat dermaga sedang terjadi perkelahian!" sahut seorang tata usaha pelabuhan. "Apakah itu kelompok Seperius?" tanya shahbandar kepada staffnya. "Hmm, Ya---Empat anggota Seperius dan seorang gadis! Perkelahian yang berimbang" ujar staff yang lain. "Kami menontonnya secara live streaming!" "HaHaHa---Dunia sebentar lagi tenggelam, kalian menonton seorang gadis dipukulin secara live?" Ramirez heran dengan selera kaum muda sekarang ini. "Um
Read more

Bab 17 - Pingsan Di Kapal

"Aku harus minum obat---kepalaku pusing!" kataku kepada petugas kebersihan yang melintas di depan kabin. "Bisakah kamu membawakan air putih ke kabinku?" "Huh! Maaf Nona, aku ada tugas melayani pangeran Tigris di geladak" petugas kebersihan itu melangkahkan kakinya. Bruggh! Tubuhku menggelosor ke lantai--- "Ada yang pingsan di kabin timur!" terdengar suara panik dari petugas kebersihan. Kapten kapal mendatangi petugas kebersihan dan berteriak "Adakah di sini yang bekerja sebagai petugas medis?" Seorang wanita paruh baya mengangkat tangannya. "Aku HQ bekerja di rumah sakit Skydra, aku bisa melihat dia!" katanya meminta izin. "Shahbandar mendekat kepada kapten kapal bertanya, "Apakah penumpang di kabin timur, gadis yang kami cari?" Kapten kapal, "---" "Ayo, kita tengok!" Ramirez memberi izin kepada wanita HQ dari Skydra itu. Pangeran Tigris memandangi lekat wajah gadis yang sudah dibaringkan di kasur kabin, cahaya sedikit suram karena seluruh jendela kabin telah di tutupi gordyn
Read more

Bab 18 - Caligula Menggoda Silveryn

"Caligula! Siluman ular---Budak para Raja!" Silveryn tertawa mengejek sosok perempuan cantik yang hanya mengenakan selendang mayang untuk menutupi tubuhnya. "Aku mengabdi kepada Tuanku!' Caligula mendengus getir, sorot matanya hanya ada kebencian. Kelompok Black Shadow mengitari Caligula, "Kami tidak membunuhmu di pertempuran lembah Yordan, untuk melihatmu terpasung dalam nafsu para tiran---Hahaha!" Kali ini yang menghina Caligula adalah sesosok tubuh Jangkung pemilik nama Sebastian. "Tutup omong kosongmu, Sebastian---Shhhhisisisiiisssss!!" Caligula mendesis-desis "Aku mengenali bau yang yang kau kejar!" Silveryn mengibaskan jubahnya, "Omonganmu hanya berlaku untuk mahluk bodoh, enyahlah!" Caligula terlempar dan kembali ke wujud aslinya, tetapi dia tidak memiliki waktu. Kekuatan kelompok Black Shadow semakin berkembang, Silveryn adalah yang termuda---Kemampuannya membekukan partikel disekitarnya sangat berbahaya. "Bau yang kau kejar milik seorang gadis yang memegang cincin Mirah
Read more

Bab 19 - Jessica Semakin Impulsif

Situasi di Lembah Utara "Rayden menyukai rambut hitamku!" Jesica menggumamkan suara-suara tidak jelas di telepon. "Tetapi seorang gadis misterius sudah mengeklaim tunanganmu, Jesica!" Suara heran menggema di ujung telepon, terdengar berisik dan berganti cekikikan. "Apakah kalian berkumpul untuk menggunjing di belakangku?" Jesica menggeram dan wajahnya menggembung marah, "Aku bisa membuat kalian semua lenyap dari Lembah Utara!" Ancamnya keji. Seseorang dengan nada sombong menyela ancaman Jesica, "Seharusnya kamu mengambil kelas perilaku untuk menjadi Luna yang rendah hati. Kami keluarga dewan kota tidak diperintah oleh manusia setengah serigala apalagi yang memiliki cacat perilaku!" Dan blippp, suara telepon diputus sepihak. Jesica meraung dan menghancurkan apa pun yang ada di hadapannya. Setelah peristiwa di Midnite Bar minggu lalu, seluruh kegiatan dihentikan dan warga dilarang berkeliaran---Tidak seorang pun, tanpa pengecualian. Lembah Utara dibiarkan senyap. Saluran komunikasi
Read more

Bab 20 - Jembatan Rayuan Maut

Andy bergegas menuju halaman depan untuk menemukan tukang kebunnya bergetar dengan wajah pucat menghadapi ular beludak yang sangat berbisa. Sisiknya berwarna coklat dihiasi pola batik hitam merah, dan ekornya yang pendek serta runcing memberikan kesan mengancam. Manusia serigala menghindari ular jenis ini karena sering digunakan sebagai saluran serangan magis. Meskipun tubuh manusia serigala biasanya dapat menetralkan racun ular yang meludah, tetapi tidak dapat melawan racun yang dibubuhi sihir. "Apakah ini jenis ular kebanyakan?" tanya Andy cemas kepada tukang kebunnya yang berhasil menjepit satu ular beludak memakai tongkat besi. "Kami harus mengujinya, bisakah Tuan melemparkan batu spiritual ke tubuh ular ini?" katanya kepada Andy. Mirasih berlari ke dalam untuk mengambil sekumpulan batu spiritual, dan dia berpapasan dengan Jesica yang sepertinya akan pergi ke luar. "Ada apa bu? Kenapa wajahmu seperti mayat!" Jesica meraih bahu ibunya. "Sekelompok Rogue melemparkan ular beludak
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status