Home / Pendekar / Istri Terpilih Tuan Alpha / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Terpilih Tuan Alpha: Chapter 41 - Chapter 50

136 Chapters

Bab 41 - Kamu Sudah Bangun Sayang?

Dia tidak merespons saat aku mendekat, dan aku merasa sangat malu. Aku membawa kotoran di pantatku, dan aku bertanya-tanya bagaimana cara memeluknya agar kita bisa keluar dari ruang gelap ini. Arrggh! peduli apa? Dia sudah seratus tahun tidur di atas kotorannya sendiri, tidak mungkin terganggu dengan bau kotoranku. Jadi aku meraih tangannya dan menepatkan di punggungku tetapi tangannya terasa dingin tanpa daya. "Apakah kamu kedinginan?" tanyaku tegang. Lagi lagi tak ada jawaban, aku mencoba untuk duduk, tidak mampu,----"Aku serius bertanya, Tuan!" Air mataku mulai mengalir, menyesal rasanya tidak memeluknya sejak dia memohon pertolongan. Aku belum mengenalnya, tetapi dia yang membuatku merasa tersentuh. Mahluk ini hanya minta dipeluk----Jadi aku memeluknya, terjatuh di atas tubuhnya dan menangis. Kesedihan merambati hatiku, aku semakin melekatkan diri padanya, menaiki tubuhnya yang lemah, meraih kedua tangannya agar dia juga memelukku. Dan pada waktunya aku terjatuh di atas dadany
Read more

Bab 42 - Ramses Melawan Raja Abigail

"Cincin apa?" Raja Abigail memandangi Clara dengan bingung. "Cincin pusaka!" jawabku dingin, "Itu harusnya ada di jariku, saat aku merangkak memelukmu, cincin itu masih di sana!" Wajahku merah menahan malu, merasa bodoh kenapa aku bisa diperdaya raja cabul ini untuk datang memeluknya. "Mari kita turun dulu, aku akan menanyai Ramses tentang hal ini!" Raja Abigail meraih tangan Clara dan tidak memperdulikan penolakannya, "Bersikaplah tenang, cerita tentang kita hanya bisa aku bagikan jika kamu terlihat lembut!" Astaga, darah mendidih dalam diriku! Raja ini memang tampan, tapi kata-katanya yang tidak senonoh mengurangi rasa hormatku. Meski begitu, aku harus tetap tenang, karena aku memerlukan token bank untuk mencari tiket ke benua putih. "Bukan itu!" ujarku. Waktu Ramses datang membawakan cincin berwarna merah dengan lingkaran terbuat dari platinum putih. Ramses mengungkapkan keheranannya dan berkata, "Hanya ini yang kami temukan pada tubuh Yang Mulia Ratu!" Ramses menatapku denga
Read more

Bab 43 - Raja Abigail Mengklaim Ratu Clara

Abigail tersenyum melihat kepolosan Clara dan memeluknya erat. Dia dengan lembut membalikkan tubuh Clara ke arah cermin besar, menyadari bahwa tirai sutra telah terbuka. Rambutnya yang tadinya berwarna hitam menjadi keemasan berkilau, matanya biru kehijauan selaksa zamrud yang mencolok dengan tiara berlian di atas kepalanya. Auranya sangat anggun, elegan----Itu adalah wajah aslinya-----Clara El Wongso. Raja Abigail, mengembangkan bahunya yang lebar, dia bertolak pinggang, "Ratuku adalah perempuan yang bersahaja, dia tidak memerlukan sihir untuk berkaca di kaca kebenaran. Sebaiknya kamu, Ramses! berdirilah di sini untuk membuka kedokmu sebagai antek Caligula----Ular siluman budak para raja!" Sebelum Ramses terjatuh, seorang panatua melompat di atas mimbar dan menunjuk kepada pengawal raja, "Tangkap Raja Abigail! Dia seorang raja yang mengabaikan rakyatnya demi seorang perempuan dari kalangan jelata!" Pengawal kerajaan bingung dengan rumor kudeta di Skydra, tetapi pelakunya belum ter
Read more

Bab 44 - Ayahmu Mengetahui Sejarah Ini!

"Nyonya Elaine, jika Anda sukarela memberikan cincin itu kembali kepadaku, maka tidak perlu ada kekacauan dalam keluargamu. Berpikirlah, sebelum Anda melangkahi gerbang itu!" Aku menghela nafas, menginginkan para bangsawan ini bersikap terhormat. Panatua dengan suara serak membentak Elaine, "Jangan pedulikan ratu penyihir, dia menuduhmu untuk menyingkirkan posisimu!" Mata Elaine yang kecil bergerak-gerak suram, dia melirik pada Panatua dengan rasa bimbang. Sanggulnya yang tinggi terasa berat----Kaki kecilnya bergerak, dia menyeretnya dilema pada situasi. Gerbang terbuka lebar, Elaine melangkah kakinya dan teriakan lega terdengar dari kumpulan bangsawan. Sekarang pandangan mereka menatap tajam pada Clara. "Bodoh!" Kenapa tidak kau terkam saja perempuan itu----Suara familiar terdengar di pikiranku,"Ah, kau kembali, kenapa tidak mati saja, biar aku menabur bunga di laut Sifirin!?", "Hehehe, aku menemukan pasangan sejatiku, lagipula kamu tertidur pulas berhari-hari setelah terjerat jell
Read more

Bab 45 - Pemberontakan Di Kerajaan Skydra

Istana seketika dipenuhi oleh rasa panik dari para bangsawan yang terjebak dan mendapat serangan dari pasukan pemberontak yang sudah mengepung. Asap hitam pekat membumbung tinggi di udara, sepertinya ada pemberontak yang berhasil membakar fasilitas umum kerajaan Skydra. Tepat di dalam kamar, Clara dan mondar mandir gelisah mendengar teriakan dan jeritan dari pertempuran yang terjadi. Sementara Raja Abigail hanya duduk membelakangi dirinya. Tingkah misterius Abigail saat menggandengku ke kamar membuatku penasaran. Dia memeluk dan mendorongku ke tempat tidur besar, dan aku dengan bercanda menghindari sentuhannya yang lembut. Sejujurnya, serigalaku senang dengan aroma Abigail. Jadi ketika dia berhasil menjepit dan menciumku dengan penuh gairah, aku tidak bisa menahannya. Hasrat bercinta dengan dirinya meledak seketika. Abigail membuatku terengah-engah kelelahan, dan aku tertidur lelap. Terbangun oleh suara berisik, aku terkejut menemukan diriku sendiri dalam sutra tipis di kamar yang k
Read more

Bab 46 - Pengawal Raja Bernama Ethan Amorgas

"Oh, Golderry apakah mereka akan membunuh kita?", "Entahlah, konsentrasikan saja dengan liontin itu, raja bodoh ini tak berguna","Uh, kau benar----baru sehari aku bangun dari kegelapan, raja bodoh ini pingsan lagi!","Clara----Tidakkah ini aneh? Dia memberikan liontin simbol kerajaannya kepadamu?","Hmm----Apakah aku dalam jebakan misi?","Hehehe, Gadis bodoh, sepertinya Raja Abigail memberikan kerajaan Skydra kepadamu","Serigala konyol....Jangan membuatku takut!" Dan Clara merasa panik ketika raja Abigail pingsan, karena dia harus memilih antara mencari portal keluar dari kamar raja atau menghadapi sekelompok orang diluar yang hampir berhasil membobol pintu kamar. Clara menarik kepala oracle yang menonjol dari lekukan liontin, mendesaknya untuk membuka dan menyelamatkan kerajaannya. Saat Clara menyentuh oracle, area ranjang besar mulai bergetar lembut, tubuh Abigail menghilang, digantikan oleh tempat tidur dan bantal yang serasi. "Hah, semoga portal ini tidak kembal ke kamar gelap!"
Read more

Bab 47 - Roxette Dalam Pengaruh Voodoo

"Yang Mulia Ratu, saya Roxette Crawl, putri termuda bangsawan Crawl!" katanya dengan menunduk menghindari tatapan mata Clara yang tajam. Clara memanggil Ethan dan mengajaknya melihat situasi di luar istana dari balkon. Roxette memandangi punggung keduanya dan lintasan keji berkilat di matanya yang redup. Ethan berbalik lebih dulu, dia menggunakan tangannya untuk memberi perintah, "Kita harus keluar dari kamar ini, ayo berangkat!" Roxette menyelinap diantara pengawal yang sudah membalikkan badannya bergerak keluar. "Kecuali kamu, Roxette! Tetaplah bersamaku!" Suara Clara keras membentak terlihat tidak tenang. Ethan dan para pengawalnya hendak meninggalkan ruangan ketika mereka dikejutkan oleh Roxette yang ketakutan. Sebagai pemimpin pasukan saat ini, Ethan merasa kasihan dan memutuskan untuk tidak melanjutkan langkahnya. Dia berbalik ingin menyelidiki apa yang terjadi. "Saya ingin bertemu keluarga saya yang bersembunyi di gudang istana, tetapi Ratu yang Mulia menghalangi saya. Men
Read more

Bab 48 - Menemukan Portal Pengkhianat

"Oh, itu ide buruk....Situasi kerajaan sedang kacau. Nona Crawl...Anda harus menuruti perintah Ratu!" Ethan berkata dengan suara yang berat. "Aku tidak akan membuka seluruh pakaianku!" Roxette dengan keras menolak, menatap Ethan dengan mata tajam. "Aku bukan Ratu yang suka bertele-tele! Aku tidak peduli dengan penampilan. Jika ada pengkhianat di sekitarku, kebaikan mereka akan hilang di mataku. Pilihan ada di tangan Anda, Nona Crawl!" Clara menggunakan telekinesis untuk menyerang Roxette yang tangguh. Ia Bertekad untuk memulihkan ketertiban di Skydra, Clara yakin dia harus menggunakan taktik kejam untuk membuat semua entitas mematuhi perintahnya. Dalam benak Ethan, Ratu Skydra dengan kekuasaan absolutnya harus melenyapkan para pemberontak yang menentang kerajaan. Ethan memikirkan konsekuensi membiarkan individu seperti Roxette Crawl berkembang, karena hal itu dapat melemahkan kerajaan dan berpotensi menyebabkan kehancuran Skydra. "Nona Crawl, maka Anda adalah termasuk pemberontak!
Read more

Bab 49 - Merancang Propaganda

Ethan dengan cepat bergegas ke gudang tua untuk memeriksa, tetapi gudang itu hanya ruang kosong yang menyerupai kamar kecil penjaga. Dia bertanya-tanya apakah dia pernah melihat gudang ini sebelumnya, jadi dia bertanya kepada pasukannya, tapi mereka semua menggelengkan kepala, tidak yakin apakah mereka pernah melihat gudang itu. Clara mengetuk tembok luar gudanng tersebut dan meminta Ethan melupakannya. Ethan memikirkan sikap Clara, "Tidakkah sebaiknya gudang itu kita hancurkan?" Clara mengungkapkan bahwa untuk menangkap tikus, kita perlu memotong keju lebih banyak. Dia menjelaskan bahwa tikus adalah binatang pengerat dengan otak kecil dan lambung kecil, tetapi mereka serakah dan berlarian mengasah gigi mereka. Namun, pada akhirnya, tikus tersebut akan mati dalam tumpukan sampah. Clara mengatakan hal ini dengan sikap acuh tak acuh. Mereka bertemu keluarga Crawl yang sedih, Tom melihat simbol kerajaan Skydra dan meminta keluarganya untuk berlutut dan berikrar setia kepada Ratu Skydra
Read more

Bab 50 - Lufy Yang Ketakutan

Cincin Mirah Delima yang melayang terbanting masuk ke dalam mangkok sup yang besar dan bunyi denting pada porselen membuat yang hadir semuanya membuka mata. Ahh---Serigalaku terbahak-bahak, "Ternyata hanya cincin biasa, mungkin kita harus menggosoknya dengan cara lain" Ethan menoleh padaku, Uh....Apakah dia melihat wajah bodohku? "Silakah makan!" kataku kikuk. Mereka mulai mengisi piring dengan daging dan kentang, aku menyendok nasi merah dengan bulir keunguan yang harumnya menggugah selera. Pelayan membungkuk untuk menyediakan sup tetapi dia terdiam sesaat dan bingung---- "Kenapa, Lufy? Ada masalah dengan supnya?" tanya Elliot tak sabar karena Lufy hanya memandangi sup dengan heran. "Nona Elliot, supnya berubah warna jadi hitam!" suara Lufy tertekan. Elliot dan Ethan berdiri untuk memeriksa supnya. Ethan memandangi Lufy, "Apa yang kau masak sebenarnya?" Luffy gemetar dan berseru, "Ini hanya sup jagung manis dengan potongan daging kering, tanpa jamur!" "Tapi sekarang semuanya
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status