Cincin Mirah Delima yang melayang terbanting masuk ke dalam mangkok sup yang besar dan bunyi denting pada porselen membuat yang hadir semuanya membuka mata. Ahh---Serigalaku terbahak-bahak, "Ternyata hanya cincin biasa, mungkin kita harus menggosoknya dengan cara lain" Ethan menoleh padaku, Uh....Apakah dia melihat wajah bodohku? "Silakah makan!" kataku kikuk. Mereka mulai mengisi piring dengan daging dan kentang, aku menyendok nasi merah dengan bulir keunguan yang harumnya menggugah selera. Pelayan membungkuk untuk menyediakan sup tetapi dia terdiam sesaat dan bingung---- "Kenapa, Lufy? Ada masalah dengan supnya?" tanya Elliot tak sabar karena Lufy hanya memandangi sup dengan heran. "Nona Elliot, supnya berubah warna jadi hitam!" suara Lufy tertekan. Elliot dan Ethan berdiri untuk memeriksa supnya. Ethan memandangi Lufy, "Apa yang kau masak sebenarnya?" Luffy gemetar dan berseru, "Ini hanya sup jagung manis dengan potongan daging kering, tanpa jamur!" "Tapi sekarang semuanya
Tubuh Darren terpelanting karena bertabrakan dengan Milton, suara gaduh dan jerit kesakitan Darren membangunkan Tom dan Elliot. Tom berjalan sambil memicingkan mata berjalan dalam gelap untuk menyalakan lampu, begitu lampu menyala----Elliot berseru kaget melihat mata Milton yang merah seperti darah. Tom menarik Darren ke sisinya, sedangkan Elliot yang ketakutan menjerit sejadi-jadinya. Elliot tidak memiliki kemampuan bela diri, dia wanita bangsawan yang juga tidak memiliki roh serigala. Elliot bekerja pada perusahaan yang kebanyakan karyawannya adalah manusia half quarter. Skydra tempat yang aman bagi HQ berkembang biak. Karena tidak memiliki roh serigala, ilmu sihir dan ilmu hitam juga berkembang pesat di Skydra. Tom Crawl bukan seorang Alpha, keluarga Crawl hanya kelompok kecil manusia serigala. Melihat mata Milton yang merah menyala, Tom menjadi ketakutan. Semuanya paham, seseorang yang terkena sihir tidak memiliki keterikatan batin dengan keluarganya. Tom melirik pintu keluar. M
Di saat yang menegangkan, Elliot meraih bahu Ethan untuk mencegahnya terjatuh setelah mendapat pukulan Milton. Tanpa pilihan lain, Tom dan Darren berlari menuju portal terbuka. Meninggalkan Elliot dan Ethan. Sementara itu, Ethan kesulitan menangkis serangan Milton dan ratusan ular yang bisa berubah bentuk. Ethan tiba-tiba terbangun oleh pengingat Elliot akan peluit yang tergantung di lehernya. Dalam upaya putus asa untuk melarikan diri dari Milton, Ethan meniup peluit panjang sambil memegangi dadanya yang terbakar. Darah menetes dari lukanya yang dalam, membasahi mulutnya. Elliot kesulitan membawa Ethan ke lemari tua di dapur. Peluitnya terdengar seperti seruling melankolis, dan secara ajaib, Milton berhenti mengejar Ethan. Elliot berhasil membuka kembali portal lukisan bebek. Saat peluit berhenti, Milton menyerang lebih cepat, tapi Ethan meniup peluit lebih lama. Milton menggeliat dan kabut tipis muncul di dapur. Ketika kabut menghilang, Ethan melihat ular tergeletak mati, terbakar
"Uh, Kau kira semudah itu melarikan diri setelah jalangmu membuat onar?" Clara memutar kepalanya dan memiringkan untuk mencari jawaban dari wajah Caligula yang pucat. Portal itu meledak, membuat Caligula merasakan sensasi dingin. Dia takut kembali ke Raja Franky dalam keadaan cacat, karena akan menimbulkan kecurigaan. Menyesal meremehkan gadis itu, Caligula menyadari kekuatan sebenarnya dari Ratu Skydra, "Jika aku tahu pemilik Mirah Delima adalah gadis yang disukai oleh banyak Alpha. Aku tidak gegabah mengirim rohku ke dalam istana kerajaan yang korup ini" Hatinya penuh penyesalan. Ramses melaporkan bahwa Raja Skydra lumpuh namun Perisai Matahari tetap utuh, mencegah pasukannya menerobos. Caligula mengirimkan rohnya untuk menyusup melalui pori-pori bumi, bertujuan untuk menciptakan teror. Namun, pengambilalihan istana kerajaan terbukti lebih menantang dari yang direncanakan, karena raja sebelumnya telah memasang banyak jebakan portal. Satu langkah yang salah akan membawa ke kamar gel
Clara, yang marah melihat Abigail di perpustakaan kerajaan, berlari ke kamarnya. Namun, karena tergoda oleh kasur empuk dan mata lelah, dia menyelinap ke kompartemen rahasia di belakang lemari besar. Dia tidur nyenyak, bangun dengan sutra tipis yang sama. Saat dia melangkah keluar dari ruang rahasia, Elliot berseru kegirangan. "Yang Mulia Ratu, aku tahu Anda masih tidur jadi kami tidak membuat keributan!" Elliot menundukkan kepalanya "Makanan sudah tersaji di ruang makan!" "Kalian datang dengan pelayan?" tanyaku heran. "Ya" kami menemukan jalan keluar masuk istana yang aman. Hari ini pusat kota relatif tenang. Ethan sudah berhasil mendapatkan tambahan pasukan lagi!" "Kirim makanan ke kamarku, Aku masih ada pekerjaan. Kita akan bertemu beberapa jam lagi!" Clara merasa pening, tidak menemukan lemari pakaian di dalam kamar Abigail. Dia mencapai meja kerja Abigail yang besar dan menarik lacinya untuk mencari portal rahasia. Tetapi ia justru menemukan surat. "Apa lagi ini ?" Pikirnya
Setelah menyelesaikan makan siang, Clara menemukan sebuah konsol berisi panel kancing lemari di kepala tempat tidur. Dia membuka lemari khusus pakaian Ratu dan menemukan berbagai pilihan gaun. Menginginkan sesuatu yang praktis, dia memilih gaun panjang yang mengalir dengan jubah sutra dan memutuskan untuk membiarkan rambutnya tergerai tanpa riasan apa pun. Kemudian dia berbaring di tempat tidur untuk menyalakan portalnya menemukan Abigail di perpustakaan kerajaan, asyik mengerjakan sesuatu dengan banyak perkamen desain arsitek berserakan di meja panjang. Seorang pelayan sudah sangat tua, berjalan lemah membawa cangkir susu dan camilan dari buah persik. "Aku tidak terlalu percaya dengan kutukan yang Malachi lakukan padamu, tetapi aku menghormati keyakinanmu. Biar bagaimanapun aku hidup terpaut beberapa generasi yang memiliki pandangan berbeda tentang takdir!" Clara memicingkan mata melihat Abigail yang semakin pucat. "Umm, aku tidak tau kenapa aku menyukai manisan buah persik ini, k
Aku menatap punggung pasanganku dengan nanar, setelah dia menandaiku----Kemanapun aku berjalan, keringatku harum buah persik yang manis. Dan Clara tetap tidak percaya dengan kutukan penyihir Malachi. "Aku tidak akan menyerahkan takdirku kepada omongan jahat seorang penyihir, jika di masa depan aku memiliki Alpha lain selain dirimu, percayalah aku pasti memiliki alasannya bukan sekedar memanjakan nafsuku!" "Tetapi kamu sudah melihat sendiri bukan,? bahkan Lycan sepertiku tidak berhasil menggigit lehermu! Itu menyakitkan hatiku! Haruskah aku menyegelmu di bawah tanah? Aku ingin hanya aku yang menjadi pasanganmu seumur hidup?" "Hehehe, Jika kamu tidak mampu----Alpha yang lain pun sama saja bukan? Jangan hiraukan definisi kepemilikan, hatiku mencintaimu. Apakah ini tidak cukup? Sepertinya aku tidak memiliki suara dalam hal ini!" "Tidak!Tidak!----Engkau Ratu Skydra, Engkau memiliki kekuasaan absolut!" Abigail hanya merajuk, dia enggan berpisah dari Clara. Clara menggigit kuping pasan
Sementara itu di gurun Amethys, Rayden berdiri membeku, urat hitam menonjol dari dahinya. Lidahnya lumpuh kehilangan kata-katanya. Dia berpegangan erat pada sebatang tonggak kayu, buku tangannya mengeluarkan darah, mati-matian menahan amarahnya yang siap meledak. Berdiri di hadapannya seorang wanita dikelilingi oleh klan Maratua. Untuk memastikan, mereka sudah melakukan tes biometrik berulang kali dan tes DNA dengan klan Maratua. Wanita yang sudah memiliki pasangan ini adalah Jamila putri bungsu dari sekte kecil di gurun Amethys----Konyolnya lagi dia bukan manusia serigala. "Mengapa kamu menjual data dirimu di pasar gelap?" Cargil menggeram kesal. Jamila menggulung ujung gaunnya ketakutan. Pasangannya juga menunduk menghindari dominasi tatapan Cargil, sekalipun dia mencium bau kelompok yang mendatangi desa mereka sejak seminggu yang lalu bukanlah Alpha, tetapi mendengar nama penguasa tertinggi Lembah Utara saja sudah membuat desa itu gempar. "Maaf tuan itu hanya iseng saja di platf