Mata Putri Diane bersinar cemerlang kegirangan, dia melompat dari tempat tidurnya penuh semangat. "Benarkah? Rayden sombong itu sudah diklaim oleh pelacur bar?" "Ya, tuan Puteri. Penguasa Lembah Utara sekarang sedang kebingungan karena seluruh provinsi dan dunia gelap sudah mengetahui kabar tersebut. Dia mungkin akan segera melakukan serangan besar-besaran ke lokasi gadis itu berasal!" Panatua dari Lembah Tigris tersenyum licik sambil mulutnya komat kamit menggumam kutukan kepada klan Ki Demang. "Tunggu dulu, bagaimana mungkin ini terjadi. Bukankah Rayden pemuda yang perkasa, sangat mustahil seorang pelacur bisa menancapkan taringnya di leher penguasa Lembah Utara?" Putri Diane skeptis, meski senang Rayden terjebak dalam klaim sepihak. Setidaknya tidak ada lagi pemimpin provinsi dan tokoh dunia gelap yang akan menyodorkan putrinya untuk dinikahkan dengan Penguasa Lembah Utara. "Orang menyebutnya gadis Malum Percisum. Setelah Penguasa Lembah Utara diklaim, seluruh udara di Midnite b
"Ini slot terakhir untuk tujuan ke Lembah Skydra, jika Anda ingin ke selatan, Anda bisa mencari mobil menyusuri beberapa lembah dan menuju kota Beliem, disana tersedia banyak pesawat perintis ke benua putih" ujar petugas agen perjalanan dengan tidak sabar, karena Clara seperti gadis yang linglung hanya membolak balikkan peta di tangannya. "Apakah aku harus melambung sejauh ini sebelum mendapatkan pesawat?" sahutku dengan wajah kecewa. "Di musim dingin, Nona disarankan untuk memesan tiket pesawat sebulan sebelumnya!" Celetuk staff agen perjalanan, beberapa wajah memasang tampang kesal---"Cepat putuskan, antrean kami masih panjang!" "Baiklah, aku ambil slot ini"---"Tokenku atas nama Jamila, bisakah Anda sekalian check saldo yang tersisa?" Aku berharap dia membantuku dalam hal ini. "Silakan simpan koper anda di lobi kantor, petugas akan mengirimnya ke atas kapal. Pada pukul empat, jangan telat, Anda sudah harus di sini!" Staff agen perjalanan menyodorkan tiket kapal. "Jangan khawatir
"Kita tidak bisa mencurigai siapapun bukan? karena penumpang yang datang dari Lembah Utara pasti sudah melakukan scan biometrik yang ketat!" Ramirez menghela nafasnya terasa ringan. Dalam pikirannya, seorang gadis menaiki kapal kargo bukanlah hal yang aneh, jika mereka kehabisan uang sangat logis memilih kapal kargo dan menukarnya dengan tidur bersama kapten beberapa malam. "Ayo, aku traktir minum, aku puas dengan dedikasimu terhadap kerajaan Lembah Tigris!" kata Ramirez kepada shahbandar yang terus menganggukkan kepalanya. "Tuan Ramirez, di kafe dekat dermaga sedang terjadi perkelahian!" sahut seorang tata usaha pelabuhan. "Apakah itu kelompok Seperius?" tanya shahbandar kepada staffnya. "Hmm, Ya---Empat anggota Seperius dan seorang gadis! Perkelahian yang berimbang" ujar staff yang lain. "Kami menontonnya secara live streaming!" "HaHaHa---Dunia sebentar lagi tenggelam, kalian menonton seorang gadis dipukulin secara live?" Ramirez heran dengan selera kaum muda sekarang ini. "Um
"Aku harus minum obat---kepalaku pusing!" kataku kepada petugas kebersihan yang melintas di depan kabin. "Bisakah kamu membawakan air putih ke kabinku?" "Huh! Maaf Nona, aku ada tugas melayani pangeran Tigris di geladak" petugas kebersihan itu melangkahkan kakinya. Bruggh! Tubuhku menggelosor ke lantai--- "Ada yang pingsan di kabin timur!" terdengar suara panik dari petugas kebersihan. Kapten kapal mendatangi petugas kebersihan dan berteriak "Adakah di sini yang bekerja sebagai petugas medis?" Seorang wanita paruh baya mengangkat tangannya. "Aku HQ bekerja di rumah sakit Skydra, aku bisa melihat dia!" katanya meminta izin. "Shahbandar mendekat kepada kapten kapal bertanya, "Apakah penumpang di kabin timur, gadis yang kami cari?" Kapten kapal, "---" "Ayo, kita tengok!" Ramirez memberi izin kepada wanita HQ dari Skydra itu. Pangeran Tigris memandangi lekat wajah gadis yang sudah dibaringkan di kasur kabin, cahaya sedikit suram karena seluruh jendela kabin telah di tutupi gordyn
"Caligula! Siluman ular---Budak para Raja!" Silveryn tertawa mengejek sosok perempuan cantik yang hanya mengenakan selendang mayang untuk menutupi tubuhnya. "Aku mengabdi kepada Tuanku!' Caligula mendengus getir, sorot matanya hanya ada kebencian. Kelompok Black Shadow mengitari Caligula, "Kami tidak membunuhmu di pertempuran lembah Yordan, untuk melihatmu terpasung dalam nafsu para tiran---Hahaha!" Kali ini yang menghina Caligula adalah sesosok tubuh Jangkung pemilik nama Sebastian. "Tutup omong kosongmu, Sebastian---Shhhhisisisiiisssss!!" Caligula mendesis-desis "Aku mengenali bau yang yang kau kejar!" Silveryn mengibaskan jubahnya, "Omonganmu hanya berlaku untuk mahluk bodoh, enyahlah!" Caligula terlempar dan kembali ke wujud aslinya, tetapi dia tidak memiliki waktu. Kekuatan kelompok Black Shadow semakin berkembang, Silveryn adalah yang termuda---Kemampuannya membekukan partikel disekitarnya sangat berbahaya. "Bau yang kau kejar milik seorang gadis yang memegang cincin Mirah
Situasi di Lembah Utara "Rayden menyukai rambut hitamku!" Jesica menggumamkan suara-suara tidak jelas di telepon. "Tetapi seorang gadis misterius sudah mengeklaim tunanganmu, Jesica!" Suara heran menggema di ujung telepon, terdengar berisik dan berganti cekikikan. "Apakah kalian berkumpul untuk menggunjing di belakangku?" Jesica menggeram dan wajahnya menggembung marah, "Aku bisa membuat kalian semua lenyap dari Lembah Utara!" Ancamnya keji. Seseorang dengan nada sombong menyela ancaman Jesica, "Seharusnya kamu mengambil kelas perilaku untuk menjadi Luna yang rendah hati. Kami keluarga dewan kota tidak diperintah oleh manusia setengah serigala apalagi yang memiliki cacat perilaku!" Dan blippp, suara telepon diputus sepihak. Jesica meraung dan menghancurkan apa pun yang ada di hadapannya. Setelah peristiwa di Midnite Bar minggu lalu, seluruh kegiatan dihentikan dan warga dilarang berkeliaran---Tidak seorang pun, tanpa pengecualian. Lembah Utara dibiarkan senyap. Saluran komunikasi
Andy bergegas menuju halaman depan untuk menemukan tukang kebunnya bergetar dengan wajah pucat menghadapi ular beludak yang sangat berbisa. Sisiknya berwarna coklat dihiasi pola batik hitam merah, dan ekornya yang pendek serta runcing memberikan kesan mengancam. Manusia serigala menghindari ular jenis ini karena sering digunakan sebagai saluran serangan magis. Meskipun tubuh manusia serigala biasanya dapat menetralkan racun ular yang meludah, tetapi tidak dapat melawan racun yang dibubuhi sihir. "Apakah ini jenis ular kebanyakan?" tanya Andy cemas kepada tukang kebunnya yang berhasil menjepit satu ular beludak memakai tongkat besi. "Kami harus mengujinya, bisakah Tuan melemparkan batu spiritual ke tubuh ular ini?" katanya kepada Andy. Mirasih berlari ke dalam untuk mengambil sekumpulan batu spiritual, dan dia berpapasan dengan Jesica yang sepertinya akan pergi ke luar. "Ada apa bu? Kenapa wajahmu seperti mayat!" Jesica meraih bahu ibunya. "Sekelompok Rogue melemparkan ular beludak
Akhirnya Jesica menyadari bahwa mereka terjebak di jalan yang tertutup. Bukit di belakang jembatan Rayuan Maut telah longsor dan menutupi terowongan yang mengarah ke jembatannya---Jalan satu-satunya dari distrik timur hanya melalui terowongan itu. Beberapa mobil petugas tanggap bencana menyalip dan memberhentikannya. Mirasih menunjukkan lencana diplomatiknya, dan para petugas dengan sigap mengepung mobil yang dia tumpangi. "Nyonya, situasi masih cukup berbahaya longsoran dari atas bukit belum sepenuhnya berhenti. Kami pikir tanpa mengurangi rasa hormat, Anda tidak bisa melalui terowongan untuk sampai di jembatan itu!" Seorang petugas dengan lencana sebagai pejabat pemerintahan menyampaikan sarannya, dia membungkuk di sisi samping Mirasih yang membuka kaca mobilnya. "Apa kondisinya begitu parah? Ini serangan yang masif setelah gempa terjadi. Beberapa Rogue berkeliaran dan menyerang secara acak, beberapa orang terluka!" katanya lagi. "Aku tidak yakin Rogue mampu melakukan ini, biasan
Clara yang menggembung dalam balutan jubah besar berdiri dengan susah payah dekat meja perjamuan. Dia tersenyum dengan getir, kalau bukan karena Dallas yang bersusah payah memintanya bertemu di tengah malam, Clara tidak menerima tamu sampai dia selesai masa persalinan. Perutnya membuncit dan kencang mencirikan kelemahan dia sebagai seorang wanita dan Clara tidak ingin ada yang tahu bahwa bayi dalam perutnya setiap hari membuatnya tersiksa.Tiap langkah dari Remdragon membuat bayi dalam perutnya gelisah, dia menggeliat dan menendang dengan keras. Clara menutupinya dengan senyum kaku, sesekali dia meringis kesakitan. Mengapa bayinya sangat gelisah di pagi ini?Raja Abigail menyambut Jack dan panatua Saddie di teras aula, sikapnya sangat anggun dan terhormat. Jack menyukai raja ini, terlihat tulus dan polos namun tetap dengan sikap seorang raja yang tinggi dan terhormat. Panatua Saddie memegang tengkuknya dengan susah payah, dia merasakan sakit yang menusuk pada area lehernya, terasa be
Di dalam bunker tempat Black Shadow menginap, Jenson masih murung dan merasa kesal karena bodoh tidak menyadari adanya jamur beracun di tanah terlarang klan El Wongso. Silveryn memegang sebuah bambu kecil berwarna gading yang berkilau. Bambu Albutar yang tumbuh di dataran tandus Lembah Yordan berusia seribu tahun, ujungnya keriput seolah lengah dengan keberadaan dunia fana ini mengeluarkan kepulan asap tipis, samar samar Dallas merasa pusing berada di samping Jenson. Silveryn mencibirkan bibirnya. "Enyahlah! Jika engkau lemah terhadap asap racun!" Dallas mendelikkan matanya, kakak tertuanya ini sepertinya semakin memperolok kemampuan tubuhnya dalam mengatasi racun, "Aku hanya sedikit pusing bukan mati!" Jenson tersenyum kecut, "Jangan kau sindir aku!" lenguhnya semakin marah. Silveryn menyanyat kecil pada lengan atas Jenson dan meneteskan darahnya dalam mangkok keramik. Darah berwarna merah terang mengucur perlahan. Jack terhenyak, "Mengapa seperti ini?" Panatua Saddie yang sejak
Setelahnya penjaga tanah keluarga Dharmaraya berlari ketakutan, dia tidak menyadari sepasang mata merah dengan geram melihatnya tanpa berkedip.'Apa yang dicari Black Shadow di tanah ini?' Pikirannya segera bekerja cepat, kakak keempatnya terluka tadi malam dan ular kesayangannya mati mengenaskan, tidak mungkin Black Shadow yang melukainya bukan? Karena kakak keempatnya tidak bercerita tentang penyerangan. "Apa?!" Seruni terlonjak dari duduknya, "Tidak mungkin itu dia!" serunya dengan panik. "Cepat bawa kakak keempat kemari!"Seruni baru saja akan mencicipi sepotong iga panggang madu sebagai menu sarapannya, dia menyukai aroma dan penampilan iga panggang yang berkilat keemasan dalam balutan madu yang sangat lengket. Sejak adik seperguruannya melaporkan bahwa kedatangan Black Shadow ke dalam komplek villa yang mereka sewa, iga panggang itu kehilangan kecantikannya, rasa yang menggugah berubah menjadi sia-sia."Penjaga kita melaporkan guntur di atas villa ini tidak hanya faktor kebetul
Di pagi hari yang lembab, matahari samar samar meluaskan sinarnya. Sekelompok penunggang kuda dengan jubah berkibar terlihat keluar dari istana klan El Wongso, kelompok berkuda ini langsung menarik perhatian sebagian penduduk Lembah Serangga yang sedang memulai aktifitas pagi hari. Bau udara laut tipis menusuk hidung dan Marroco yang memimpin perjalanan, dia terus menajamkan penciumannya.Beberapa petani yang melihat mereka melintasi tepian sawah tercengang, sekalipun topeng perak terpasang pada wajah wajah misterius, dari rahangnya yang menonjol fitur ketampanan dan pesona yang memancar tak hilang dibalik topeng tersebut,"Aku kira tamu tamu klan El Wongso memang menakjubkan, siapa mereka ini?" Seorang petani tua terkagum terkagum dengan tampilan pria muda berjubah besar dan menunggangi kuda Ferdhana milik El Wongso."Sepertinya mereka mencari sesuatu, lihat gerakan pemimpin di depannya yang terus mengangkat wajahnya!""Ugh! Jangan Kau bilang ada penyusup yang melintasi area terlara
Karena hari sudah larut, lampu jalan temaram dan ada beberapa yang berkedip, umurnya sudah mendekati kematian. Sesosok tubuh tinggi besar terbatuk batuk di tengah gelapnya malam. Angin yang mendesir diantara ranting ranting pohon jeruk emas. Sosok itu dengan langkah terburu buru pergi mencapai pintu sebuah bangunan dan menggedor kaca yang buram karena embun malam.Sekelompok pria yang duduk di ruang tunggu berdiri sigap dan melihat pada bayangan di kaca buram."Mungkin kakak keempat yang datang. Cepat buka pintunya!""Aku kakak keempat!" Suara serak terdengar dari luar, seolah mengkonfirmasi kecanggungan di dalam ruangan.Pintu kayu yang berat berderit terbuka setengahnya. Tampak sepasang mata merah dengan rambut tak beraturan muncul dari balik pintu. Matanya cukup waspada melihat pada gelapnya malam. Dan dia segera menarik sosok tinggi yang terlihat lemah di hadapannya."Kakak keempat?!" Pekik khawatir muncul dari mulut mereka."Istana El Wongso memiliki prajurit tanpa bayangan yang
Marroco bersungut dan tidak yakin apakah seorang El Wongso akan datang dengan cepat, ini dinihari, sebagai Alpha di Lembah Serangga siapa yang berani membangunkannya?Jadi Marroco hanya bisa pasrah, dia tidak mungkin menerobos area terlarang di kediaman El Wongso. Dia yakin, penjagaannya sangat ketat dan jika terjadi keributan, Black Shadow pasti akan mengetahui dengan cepat. Karena percaya dengan pengaturan dari klan El Wongso, Marroco duduk di sofa besar yang ada di ruang tunggu, seorang staff sudah menghantarkan sepoci teh oolong yang harum dan kudapan kering. Rasa kantuk menyerangnya dan Marroco memejamkan mata di sofa yang nyaman.BAM....Marroco tersentak kaget, suara pintu kaca terbanting karena angin, dia melirik jam di atas meja kopi. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 dinihari, teh yang disajikan masih mengepul hangat. Dia hanya tertidur sebentar. Staff yang ramah masih orang yang sama datang menghampirinya."Tuan! Anda sudah bangun? Maaf karena pintu ini terbanting!"Marroco
Dallas tersentak kaget melihat Henrico berjalan tertatih tatih keluar dari kamarnya. Dia segera menopang tubuh keponakannya itu dan menariknya untuk duduk di sofa besar di ruang tamu. Tetapi Henrico melawan, mendorong Dallas dengan kencang. Perlawanannya membuat gaduh dan terdengar oleh sebagian Black Shadow yang akhirnya mereka terbangun lalu keluar dari kamar masing masing.“Apa yang terjadi?” Marroco membantu Dallas menahan gerakan Henrico.“Sepertinya ada kekuatan dari luar yang menarik dirinya” Dallas memukul tengkuk Henrico, pemuda tanggung itu terjatuh duduk di sofa.Titik akupuntur yang dikeluarkan oleh Dallas menelan suara Henrico, dengan santainya Dallas mengembalikan posisi Henrico karena sebagian Black Shadow menjaga pemuda itu.“Aku ingin mencari aroma persik yang membuat kepalaku sakit!” Henrico menggerutu kesal.Dallas menuangkan segelas air putih untuk dirinya dan mengambil sebotol arak beras untuk dibagikan kepada keluarganya. “Suhu menjadi sangat dingin, minumlah dul
Melintasi komplek istana klan El Wongso, formasi terbang mengapit Jack yang luka dalam. Dalam perlintasan, Marroco menceracau dan terlempar keluar dari formasi. Silveryn membuka Qi untuk melihat energy yang menariknya ke selatan. Jenson lebih dulu melihat,“Ada bangunan utama di selatan formasi!”“Itu tempat tinggal putri El Wongso!” Dallas berseru, lukanya terus mengeluarkan darah“Saddie teruslah bergerak menuju bunker, aku akan menarik Marroco kembali” Silveryn mengayunkan tongkatnya dan melesat ke arah Marroco yang tertarik energy besar di depan mereka.Penindasan terasa disekujur tubuh Silveryn dan dia oleng, rasa sakit seperti ribuan jarum menancap dalam lubang hidung yang mengeluarkan darah karena daya tarik aroma persik yang terlalu kuat.Marroco mengeluarkan darah dari ujung matanya, nafasnya tersengal sengal dan dia terus menceracau memanggil nama pemimpin terkuat Black Shadow. Silveryn yang menggunakan Qi dan berhasil menarik tubuh Marroco, lalu melesat ke bunker penginapa
Wajah Silveryn terasa terbakar dibalik topengnya. Dia memaksakan dirinya untuk terlihat tenang. Dengan bibir bergetar suaranya tenang tanpa riak seperti danau Lembah Biru. “Apa kabar tuan Draken Book?” Ethan menundukkan kepalanya sedikit rendah dan dengan senyum yang terlihat dipaksakan memberikan kabarnya, dia memuji keramahan Black Shadow, “Sungguh indah petir di kegelapan malam!” “Sebentar lagi Dewi Bulan bercahaya, petir kami hanyalah hiasan bagi langit yang luas. Anda menari di bawah Dewi Bulan, bukan?” Ethan melengkungkan bibirnya, “Terakhir kali purnama, saya ikut bersenandung bersama dengan Anda dan tidak ada kendala untuk berikutnya, saya penganggum keindahan Dewi Bulan!” Dallas tertawa ringan dengan tubuhnya yang masih ringkih, “Tuan Draken Book sangat rendah hati, Remdragon merindukan Anda!” “Oh, di mana dia berada? Dan sepertinya beberapa anggota keluarga Anda terluka?” “Ehmm, Remdragon masih di kapal bersama pengawal kami!” sahut Dallas. “Kami terluka karena perta