Semua Bab Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....: Bab 21 - Bab 30

510 Bab

Bab 21

"Lupakan saja, jangan dibahas lagi. Met gala sisa beberapa hari. Lebih baik kita fokus mencari uang," ujar Lillia sambil membungkus dirinya dengan mantel, lalu duduk di depan meja kerja.Moonela menghela napas melihat temannya yang begitu maniak kerja. Dia berucap, "Benar juga, kita sangat sibuk belakangan ini. Gaun belum didistribusikan kepada para klien, belum lagi ada banyak yang harus diperbaiki nanti."Sesuai dugaan Moonela, Studio LMOON sangat sibuk karena met gala ini. Lillia tidak akan punya waktu untuk memedulikan Claude. Setelah menghadiri met gala, keduanya baru bisa merasa tenang.Uang 40 miliar ini benar-benar sulit untuk didapatkan. Saat ini, Lillia pun merasa agak menyesal karena sempat mengatakan tidak akan mengambil sepeser pun dari Claude. Padahal, bajingan seperti Claude memang seharusnya memberinya uang."Kenapa melamun?" Moonela yang berdiri di samping menyenggol Lillia. Kemudian, dia menyerahkan 2 undangan sambil meneruskan, "Cedron mengirim undangan lagi, ada nam
Baca selengkapnya

Bab 22

Gadis itu sontak tercengang mendengarnya. Dia tahu pakaian yang dirancang Lorraine sangat mahal, tetapi tidak menyangka akan semahal ini. Jadi, wajahnya langsung memerah.Lillia awalnya tidak ingin ikut campur, tetapi hal ini menyangkut reputasinya. Dia pun bangkit dari sofa, lalu menghampiri kedua wanita itu dan berkata, "Nona Nikita, di sini sangat ramai. Gimana kalau kamu mengganti gaun dulu baru membahasnya lagi?"Seingat Lillia, dia tidak pernah mendesain gaun untuk Nikita. Sebaliknya, gaun yang dikenakan gadis ini adalah hasil desainnya. Lillia yang menjahit sendiri kupu-kupu di ujung gaun itu, harganya juga hanya 600 juta. Jadi, harga 1,6 miliar yang disebut Nikita benar-benar tidak masuk akal!"Kamu?" Begitu melihat Lillia, Nikita langsung mengenalinya. Wanita ini tidak lain adalah asisten yang membantunya mencoba gaun pengantin di Studio LMOON! Dia juga wanita yang ditatap oleh Claude saat berada di pintu masuk!Nikita pun merasa malu sekaligus murka. Dia mengernyit sambil ber
Baca selengkapnya

Bab 23

Satpam itu tidak bersikap sungkan lagi. Dia sekaligus membawa gadis bergaun biru itu keluar. Gadis itu tentu panik. Dia memohon dengan sedih, "Nona Nikita, aku akan ganti rugi! Jangan libatkan orang lain dalam masalah ini!"Gadis itu meraih tangan Lillia sambil berbisik, "Aku nggak akan melibatkanmu. Apalagi aku susah payah mendapatkan kesempatan seperti ini. Kalau diusir, ganti rugi yang harus dibayar jauh lebih tinggi dari 1,6 miliar."Lillia awalnya biasa-biasa saja dengan Nikita. Dia tidak keberatan meskipun Claude punya hubungan dengan wanita ini. Namun, tindakan Nikita sudah keterlaluan. Lillia murka sampai mengempaskan tangan satpam itu dan membalas dengan dingin, "Ganti rugi apanya? Gaunnya nggak sampai semahal itu! Dia hanya memerasmu!"Ekspresi Nikita pun berubah. Dia menegur, "Siapa pula yang memerasnya? Aku saja mampu membeli gaun seharga 14 miliar di toko kalian. Ini gaun yang didesain Lorraine untukku! Ganti rugi 1,6 miliar itu sudah termasuk rendah!"Lillia tersenyum sin
Baca selengkapnya

Bab 24

Suara gadis ini terdengar sangat lembut, membuat perasaan Lillia menjadi lebih tenang. Lillia pun tersenyum sambil menyahut, "Nggak apa-apa. Omong-omong, kamu sangat cantik hari ini."Mendengar ini, gadis itu pun tersenyum dan bergegas maju beberapa langkah untuk membawa jalan. Meskipun berlari saat mengenakan gaun, tingkahnya ini tetap terlihat bermartabat.Di dalam mobil RV, gadis itu meletakkan gaun baru di atas ranjang. Begitu melihatnya, Lillia mendapati bahwa itu adalah gaun rancangannya lagi."Sepertinya, kamu sangat menyukai desainnya Lorraine," ucap Lillia sembari tersenyum."Sebenarnya, manajerku yang meminjam semua gaun ini," jelas gadis itu dengan agak malu."Semua orang suka desain Lorraine," sahut Nikita dengan nada menyanjung. Dia pun tidak lupa untuk melirik Moonela."Terima kasih. Nona Nikita, dandananmu kurang cocok dengan gaun di ranjang ini. Gimana kalau aku perbaiki gaun yang sedang kamu kenakan?" timpal Moonela yang bersikap profesional dan tidak peduli dengan san
Baca selengkapnya

Bab 25

Ketika keduanya masuk, kebetulan acara dansa sudah dimulai. Moonela tidak mengizinkan Lillia bermalas-malasan. Dia langsung membawa Lillia ke kerumunan.Demi memodifikasi gaun Nikita, hampir semua bulu di gaun Lillia dicabut. Meskipun begitu, garis-garis di dalam justru memberi kesan yang makin misterius.Pada dasarnya, Lillia memang cantik dan seksi, terutama pinggang rampingnya yang tidak bisa disaingi oleh siapa pun. Jadi, kemunculan Lillia langsung menyita perhatian semua orang."Nona, apa kamu mau berdansa denganku?" Seorang pria blasteran menghampiri Lillia dengan penuh antusiasme sambil bertanya dengan sopan."Eee ...." Ketika Lillia hendak menolak, dia tiba-tiba mendapati tatapan galak Moonela. Dia buru-buru tersenyum dan menyahut, "Tentu saja boleh."Pria itu membawanya ke lantai dansa. Karena gaunnya backless, tangan pria itu langsung menyentuh punggungnya. Sikap pria ini sudah sangat sopan, tetapi Lillia masih merasa kurang nyaman. Lagi pula, selama 3 tahun pernikahan, dia j
Baca selengkapnya

Bab 26

Namun, Lillia sangat berwaspada terhadap orang seperti Cedron. Mungkin karena Cedron adalah teman Claude, jadi dia selalu merasa kedua pria ini bersekongkol.Lillia menoleh menatap Cedron lekat-lekat, lalu bertanya, "Kamu tahu aku dan Claude akan bercerai, 'kan?"Cedron tertegun sejenak sebelum merentangkan tangannya dengan santai dan membalas, "Ya, aku baru tahu beberapa hari lalu.""Tapi, kamu tenang saja. Aku sangat profesional dalam bekerja, nggak akan melibatkan urusan pribadi. Mengundang Lorraine bukan keputusanku sendiri, melainkan seluruh tim desainer. Tapi, suaminya Lorraine baru meninggal. Aku takut timku mengganggunya, makanya mencari tahu darimu," lanjut Cedron.Kemudian, Lillia bertanya, "Biar kutanya dulu, apa produser akan mempersiapkan asisten lain untuk desainer atau ....""Tentu saja desainer membawa asisten sendiri. Dengan begini, kinerja dan hasilnya baru bisa maksimal," sahut Cedron dengan tatapan misterius.Apabila produser mempersiapkan asisten, metode ini akan m
Baca selengkapnya

Bab 27

Selama 3 tahun pernikahan, Lillia sudah menggunakan semua cara. Dia pernah memeriksakan diri di rumah sakit dan dokter mengatakan hanya masalah pada folikel. Lillia telah mendapatkan suntikan untuk merangsang ovulasi, lantas mengapa masih belum hamil?Itu sebabnya, Lillia langsung memasang ekspresi paham. Melihat ini, Claude yang berekspresi muram pun bersuara, "Memangnya kamu nggak tahu jawabannya?"Lillia mengangkat alisnya dan menimpali, "Kalau aku tahu, nggak mungkin masih belum hamil sampai sekarang.""Apa hanya ada masalah ini di pikiranmu?" tanya Claude sembari menggertakkan giginya. Bisa dilihat, betapa kesalnya dia terhadap Lillia.Yang dipikirkan wanita ini hanya mengandung dan melahirkan anak. Sekarang, keduanya mau bercerai juga karena tidak bisa mengandung? Sepertinya di mata Lillia, suami hanya peralatan supaya dia bisa mengandung.Begitu mendengar ucapan ini, Lillia sontak termangu. Setelah bereaksi kembali, dia mendapati dirinya telah digendong oleh Claude. Lillia melaw
Baca selengkapnya

Bab 28

Lillia menelepon Moonela untuk memberitahunya akan pulang dulu, lalu bertanya apakah Moonela juga ingin pulang?Entah apa yang dilakukan Moonela, suaranya terdengar kurang jelas. "Ya, kamu pulang saja dulu. Aku lagi sibuk ... ih! Sebal deh!"Lillia seketika tidak bisa berkata-kata. Dia tahu Moonela pasti sedang bersama pria tampan. Wanita ini baik dalam segala aspek, tetapi obsesinya pada pria tampan benar-benar tak tertolong.Lillia berkata tanpa daya, "Ya sudah, aku pulang dulu. Sopir akan menunggumu di luar.""Oke," sahut Moonela yang sudah tidak sabar untuk mengakhiri panggilan. Kemudian, Lillia langsung pulang.Keesokan paginya, Lillia merias diri dulu sebelum berangkat ke Grup Hutomo. Mungkin karena Claude telah berpesan pada bawahannya, jadi Lillia langsung dibawa naik ke lantai atas setelah menyebutkan namanya."Pak Claude menunggumu di ruang kantor, silakan masuk." Sesudah membantu Lillia mengetuk pintu, staf itu langsung pergi.Lillia mendorong pintu untuk masuk, lalu melihat
Baca selengkapnya

Bab 29

Selama ini, Ohara tinggal di desa untuk merawat suaminya. Dia tidak pernah datang ke kota, lantas bagaimana mungkin dia tahu lokasi rumah Lillia?Mendengar bentakan itu, Lillia merasa sangat tidak tega pada neneknya. Dia khawatir sesuatu terjadi pada Ohara jika berada di stasiun sendirian. Jadi, Lillia segera berkata, "Nenek, berikan ponselmu pada sopir itu. Aku akan bicara dengannya.""Oh, ya, ya!" sahut Ohara yang buru-buru menyerahkan ponselnya kepada sopir itu.Si sopir pun menegur dengan jengkel, "Kenapa kamu membiarkan orang tua keluar sendirian? Dia saja nggak tahu mau ke mana. Kalian hanya membuang-buang waktuku."Lillia meminta maaf dengan rendah hati, "Maafkan aku, Pak. Tolong antar nenekku ke gerbang utara Kompleks Aera. Aku akan menunggu di sana dan membayarmu 3 kali lipat. Tolong, ya?"Kompleks Aera adalah perumahan orang kaya. Melihat sikap Lillia yang sopan, bahkan ingin membayar 3 kali lipat, sopir itu tentu menyetujuinya, "Oke. Kalau kamu nggak ada di sana, aku langsun
Baca selengkapnya

Bab 30

Begitu Lillia turun dari mobil, Ohara pun tiba. Ketika melihat neneknya tiba dengan selamat, Lillia akhirnya merasa lega."Nenek, telepon aku dong kalau kamu mau datang. Aku bisa menjemputmu. Aku khawatir kalau kamu bepergian jauh sendirian," ujar Lillia sambil membayar.Kemudian, Lillia merangkul Ohara dan mengangkat kantong yang dibawanya. "Yang pelan sedikit. Kita pulang dulu."Ohara tiba-tiba berdiri diam di tempatnya. Dia menggeleng sambil berkata, "Nggak perlu ke rumahmu lagi. Aku kotor sekali, aku hanya ingin kasih Claude bunga pagoda ini."Setelah mengatakan itu, Ohara membuka kantong yang dibawanya dengan tangan bergetar. Dia ingin menunjukkan barang di dalamnya kepada Lillia. Terlihat beberapa bungkus bunga pagoda yang sudah dikeringkan dan dibungkus rapi dengan plastik."Waktu itu, kamu pernah bawa Claude pulang. Aku menyeduh teh bunga pagoda untuknya, dia bilang suka. Kebetulan sekali, bunga pagoda mekar baru-baru ini. Aku menyuruh Vardan memetiknya supaya bisa dikeringkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
51
DMCA.com Protection Status