Semua Bab Diceraikan Mantan Suami, Ternyata Aku ....: Bab 261 - Bab 270

510 Bab

Bab 261

Cedron langsung menyela, “Makanan laut apa? Coba cerita, aku juga ingin cicipi.”Lillia bertanya pada Frederick dengan tersenyum, “Apa kamu keberatan kalau aku berbagi dengannya?”“Kenapa kamu berbicara seperti ini? Berhubung makanan itu aku berikan kepadamu, itu berarti sudah menjadi milikmu. Terserah apa yang ingin kamu lakukan!” ucap Frederick dengan royal.Setelah Claude mengakhiri panggilan, dia berkata, “Mohon Pak Frederick bawakan jalan.”Lillia memeriksa isi kamar sejenak. Setelah memastikan tidak ada yang ketinggalan, dia pun hendak mengambil kopernya.Kebetulan Claude berada di dekat koper. Dia langsung menyeret koper, lalu mengikuti langkah Frederick.Lillia tertegun di tempat. Pada akhirnya, dia hanya bisa mengikuti langkah mereka saja.“Kita keluar dari pintu belakang saja. Pak Liman terkenal sekali. Reporter pasti bukan cuman 1 saja.” Frederick membawa mereka ke lift karyawan hotel.“Oke,” balas Lillia.Keempat orang berjalan ke dalam lift. Lillia juga tidak bisa bersabar
Baca selengkapnya

Bab 262

Maksud ucapan Lillia sudah sangat jelas. Dia akan mengatasi masalah ini demi perkembangan Studio LMOON. Dia tidak akan mengorbankan LMOON demi membalas budi Liman.Karier Lillia jauh lebih penting dibandingkan dengan Liman. Setelah mengetahui kenyataan, tiba-tiba hati Liman terasa semakin penat lagi.Hal yang tidak diketahui Lillia adalah Liman bukan memiliki kesan bagus terhadap Lillia ketika berhubungan di Kota Brawa, namun dia mulai mengingat Lillia ketika pertama kali mendengar suara dering ponselnya.Hanya saja, waktu itu Lillia telah menikah dengan Claude, Liman tidak dapat melacak keberadaan Lillia. Dia hanya tahu bahwa namanya adalah Lorraine.“Maaf.” Suara gemetar Liman terdengar sangat sedih.“Kamu nggak usah minta maaf. Aku tahu kamu bukan sengaja.” Lillia juga tidak ingin mempermalukan Liman.“Terima kasih. Aku akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Aku nggak akan persulit kamu.” Seusai Liman berbicara, dia langsung mengakhiri panggilan.Claude menatap ke sisi Lillia.
Baca selengkapnya

Bab 263

Setelah Lillia tiba di toilet, dia pun mengerutkan keningnya. “Aku tahu kamu nggak ingin merugikanku. Hanya saja, masalah ini memang perlu dipikir panjang.”Mereka semua berkecimpung di dalam dunia hiburan. Tidak ada gunanya menambah musuh di saat sekarang.“Gimana kalau kamu diskusi lagi sama perusahaan Liman? Aku bocorkan sedikit rahasia sama kamu. Bukti di tangan kita sangat lengkap. Rekaman CCTV itu bahkan ada suaranya. Perusahaan Liman nggak bisa mencelakaimu!” diskusi Moonela dengan Lillia.Lillia mengiakan. Setelah mengakhiri panggilan dengan Moonela, dia kembali menghubungi nomor yang diberikan Moonela kepadanya. Hanya saja, setelah dihubungi berkali-kali, panggilan dalam keadaan sibuk.Lillia menunggu beberapa menit. Kemudian, dia menelepon lagi. Lantaran panggilan tidak terhubung, Lillia terpaksa menyerah.Kemudian, Lillia mengirim pesan kepada Moonela, baru meninggalkan toilet.Claude melihat kepulangan Lillia, lalu bertanya, “Apa kamu sudah selesai diskusi dengan Bu Moonela
Baca selengkapnya

Bab 264

Claude menatap Cedron dengan dingin sambil bertanya dengan sangat ketus, “Maksudmu, aku bahkan nggak bisa dibandingkan dengan Liman?”Cedron buru-buru menjauhi Claude, lalu menjawab, “Aku hanya menganalisisnya dari sudut pandang Lillia.”“Sepertinya kamu merasa aku masih nggak cukup khawatir,” ujar Claude dengan dingin. Kemudian, dia mempercepat langkahnya.“Haih! Tunggu aku!” seru Cedron sambil buru-buru menyusul Claude.Begitu naik ke pesawat, Lillia langsung mengenakan kacamata hitam dan penyumbat telinga. Dia berencana untuk tidur. Untuk sementara ini, dia tidak tahu bagaimana Liman akan menangani masalah ini ataupun apa yang akan dilakukan perusahaannya. Namun, dia bersedia memberikan sebuah kesempatan untuk Liman. Dia hanya bisa menunggu untuk mengetahui apakah Liman akan mengecewakannya atau tidak.Dalam perjalanan selama 2 jam ini, Lillia tidur cukup nyenyak. Saat pesawat mendarat, seorang pramugari baru membangunkannya. Cedron menggodanya sambil tersenyum, “Semua orang begitu
Baca selengkapnya

Bab 265

Saat sedang menatap mutiara yang sangat indah itu dengan puas, ponsel Lillia tiba-tiba berbunyi. Dia pun menyimpan kembali mutiara itu, lalu mengeluarkan ponselnya. Moonela mengirimkan sebuah pesan kepadanya yang berisi tautan ke Instagram. Dia mengeklik tautan itu dan langsung melihat postingan Liman. Ekspresinya pun segera menjadi serius.Sebelumnya, Lillia sama sekali tidak membaca postingan perusahaan Liman. Sementara itu, postingan Liman memiliki isi yang sangat tulus.[ Sebelum menjelaskan situasinya, aku ingin terlebih dahulu meminta maaf pada Nona Lorraine. Aku benar-benar merasa sangat menyesal karena sudah menimbulkan begitu banyak masalah untuknya. ][ Sebelum pergi ke Kota Brawa, aku sudah mengenal Lorraine. “Where the River Ends” yang pernah aku bagikan di Instagram sebelumnya merupakan nada dering ponsel Lorraine. Kalian semua seharusnya tahu bahwa Lorraine sangat misterius sebelum identitas aslinya terungkap. Bahkan aku yang pernah bertemu sekali dengannya juga tidak men
Baca selengkapnya

Bab 266

Lillia duduk bersandar di sofa sambil menatap Moonela. Saat ini, Moonela tidak berhenti mengamati mutiara merak hijau itu dengan gembira.“Aku berencana menggunakan 1.000 butir mutiara merak hijau itu untuk membuat sebuah gaun pesta dan menjualnya dengan harga mahal,” kata Lillia.“Selain gaun untuk Stella itu, ini akan menjadi gaun termahal kedua yang kamu buat. Tapi, mutiara dengan warna ini memang sangat mahal, apalagi desainmu. Kamu gambar saja dulu modelnya. Nanti, kita pikirkan bersama lagi yang selanjutnya,” jawab Moonela sambil berjalan ke sisi Lillia dengan ekspresi penuh harap.“Awalnya, aku hanya mau membeli mutiara biasa untuk dipakai dalam desainku selanjutnya. Tak disangka, aku malah mendapat kejutan seperti ini,” ujar Lillia sambil tersenyum. Dia terlihat sangat puas terhadap perjalanannya ke Mindara kali ini.“Haih, mutiara ini benar-benar cantik!” puji Moonela sambil mengelus mutiara yang diberikan Lillia kepadanya lagi.“Ya sudah, kamu lanjut amati saja mutiaranya! Ak
Baca selengkapnya

Bab 267

Setelah kembali ke kamar, Kelly berjalan ke arah tempat tidur secara perlahan dan duduk di pinggir untuk sesaat. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan menatap sebutir mutiara merak hijau yang terpampang di layar sembari tenggelam dalam pemikirannya.Keluarga Jaspal tentu saja mampu membeli mutiara Tasihi. Namun .... Lillia seharusnya bukan pergi ke Mindara hanya untuk membeli sebutir mutiara sebagai hadiah untuk Moonela, ‘kan?[ Bantu aku selidiki apa yang dibeli Lillia dalam perjalanannya ke Mindara kali ini. Aku juga akan membantu kalian dengan melenyapkan semua orang yang mengetahui fakta Keluarga Jaspal dari dunia ini. ]Setelah mengetik pesan itu, Kelly mengirimnya sambil tersenyum....Lillia tiba-tiba bersin.“Apa kamu masuk angin saat di Mindara?” tanya Ohara sambil buru-buru berjalan menghampiri Lillia dan menyentuh dahinya.“Nggak, hidungku tiba-tiba gatal. Apa karena Jingga datang?” jawab Lillia. Dia yang sedang duduk di sofa untuk menggambar menoleh ke arah kucing berwar
Baca selengkapnya

Bab 268

Baik itu Keluarga Widodo maupun Keluarga Jaspal, mereka tidak mungkin menyerang anggota keluarga sendiri. Dalam hal ini, satu-satunya orang luar adalah Lillia. Berhubung Keluarga Widodo ingin Liman mengingat baik-baik pelajaran ini, Lillia yang terpaksa tertimpa sial."Untuk sementara ini, tolong bantu pantau dunia maya. Aku akan urus sendiri masalah lainnya," ucap Claude.Dengan identitas sebagai Lorraine, pada dasarnya Lillia tidak memiliki aib. Hanya saja, bukan hal yang mustahil jika mereka ingin membuatnya memiliki aib."Oke, jaga nenekmu. Sekarang, satu-satunya hal yang bisa digunakan orang lain untuk menjatuhkan Lillia adalah momen ketika kalian masih belum bercerai di Kota Brawa. Mereka bisa saja menggunakan kejadian itu untuk memfitnah Lillia sebagai pelakor," jelas Cedron.Sebagai pemilik perusahaan hiburan, mana mungkin Cedron tidak tahu tentang seberapa kotor cara orang-orang di industri ini bermain?Claude menanggapinya dengan mengangguk. Ketika mereka sedang mengobrol, po
Baca selengkapnya

Bab 269

Cuaca bulan Juli makin panas.Yang membuat Lillia merasa kesal adalah desain yang baru saja dibuatnya untuk Lystia malah dibatalkan oleh pihak Keluarga Widodo secara sepihak. Tentu saja, mereka juga cukup lugas karena tidak meminta kembali uang DP 20% yang telah dibayar sebelumnya.Asisten Lillia mengoceh selama belasan menit saking kesalnya. Dia berkata, "Kalau nggak mau, memangnya nggak bisa kasih tahu lebih awal? Buang-buang waktu saja. Mereka kira desainer bisa bikin sketsa secara langsung?""Kata-katamu bikin aku makin emosi saja. Ambil dua kotak es krim kemari. Kita tenangkan diri dulu," ucap Lillia. Dia memang terlihat tenang, tetapi sebenarnya juga merasa kesal.Lillia tahu jelas bahwa tindakan Liman telah membuat Keluarga Widodo murka. Alhasil, malah dia yang terkena masalah. Pembatalan pesanan mungkin bukan yang terburuk, ini bisa jadi hanya permulaan. Hal yang lebih buruk mungkin akan menimpanya nanti. Pernyataan cinta dari Liman justru mendatangkan masalah baginya.Asisten
Baca selengkapnya

Bab 270

Lillia tentu tidak akan menolak profesor. Saat ini, identitasnya telah terbongkar. Dia harus bertutur dan bertindak dengan hati-hati. Lillia harus bersikap rendah hati, terutama saat berada di kampus dan di hadapan profesor."Minggu depan hari apa? Aku harus mengatur waktu," tanya Lillia sambil menatap mata Elgan."Hari Selasa. Itu memang hari kerja, tapi acaranya setelah jam 6 malam. Aku sudah bilang kamu sangat sibuk, tapi Profesor bilang reuninya cuma 2 jam, nggak akan makan banyak waktu kok," jelas Elgan kepada Lillia dengan nada lembut. Sikapnya masih begitu ramah.Lillia berucap sambil mengangguk, "Oke, tolong kirim alamat hotel tempat reuni diadakan padaku.""Oke," jawab Elgan seraya langsung bangkit. Dia menatap Lillia dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi tampak ragu-ragu sejenak.Lillia berpura-pura tidak menyadari hal itu. Dia sudah mulai merasa muak saat berinteraksi dengan Liman dan Elgan."Kak Elgan, jangan lupa sampaikan salamku pada Profesor. Sekarang sudah larut, aku ha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
51
DMCA.com Protection Status