Senja tidak bisa bekerja dengan tenang. Beberapa kali dia melakukan kesalahan hingga harus mengulang pekerjaannya kembali. Semua yang ingin dia tahu, datang dengan cepat di depan matanya. Semakin kenyataan itu terlihat, masa lalunya semakin menggerogoti dirinya.Senja menangis dalam diamnya, wajahnya hanya bisa berpangku pada ujung meja. Kenapa dunia sekejam itu padanya, sudah hidupnya di takdir tidak memiliki siapapun, kini orang-orang yang dia percaya dan sayang, mulai membuka segala topeng kebusukannya. "Aku membenci kalian semua," gumam Senja.Tidak ada lagi minat untuk menyentuh pekerjaannya, Senja berdiri dari duduknya. Sebelum melangkah, Senja membenarkan wajah kusutnya terlebih dahulu. "Mas, Aku mau keluar sebentar," izin Senja.Rey yang sedang memeriksa berkas, menelisik pada Senja. Tidak biasa dia keluar disaat masih jam kerja. "Mau kemana?" tanya Rey."Aku hanya ingin berbelanja, sudah lama tidak keluar untuk sekedar membeli sesuatu," ungkap Senja.Apa yang dikatakannya a
Baca selengkapnya