All Chapters of Perjalanan Balas Dendam Termanis: Chapter 251 - Chapter 260

309 Chapters

Bab 251 Gombalan Kecil

Endrick menoleh ke arah Zsalsya. Ia melihat sang istri yang tampaknya sudah bingung karena tidak tahu bagaimana menghadapi suaminya.Wajah Zsalsya menjadi tidak bersemangat. Bahkan, setelah mengunyah bakso yang masuk ke mulutnya terakhir kali, dirinya langsung terdiam. Ia menaruh bakso itu di meja.Endrick yang tidak tega dengan hal itu pun langsung melakukan sesuatu supaya Zsalsya mau melanjutkan makannya kembali."Apa dia sedang kesal dan mulai tidak bersemangat lagi untuk makan?" batin Endrick sembari terus memperhatikan wajah istrinya yang tampak berubah menjadi banyak diam dan tidak berbicara atau bahkan makan.Endrick pun mengambil sendok yang sempat ia taruh di atas meja, lalu dirinya pun kemudian mengambil potongan bakso kecil yang telah dipotong menjadi beberapa bagian itu. Ia menyodorkan sendoknya ke depan mulut Zsalsya.Zsalsya yang melihat hal itu pun langsung menoleh segera ke arah Endrick. "Sekarang dia kenapa? Apa maksudnya? Mungkinkah dia sadar kalau sikapnya sedikit m
Read more

Bab 252 Suatu Keanehan

Pengangguran membuat Arzov tidak banyak melakukan sesuatu, selain berjalan di atas kaki orang lain. Kini, karena dirinya tidak bisa melakukan rencananya sendirian, ia pun meminta Nana untuk melakukan sesuatu untuknya melalui sebuah hasutan yang ia katakan.Ting!Ketika tengah menonton vidio di ponselnya, sebuah pesan masuk. Begitu melihat bahwa itu dari Nana, dirinya yang sedang rebahan di dalam mobil pun langsung beranjak dan mengubah posisinya saat itu."Rekaman apa ini?" gumamnya saat ia telah membuka pesan itu. Dirinya pun langsung membuka, lalu mendengarkan isi dari rekaman tersebut.Setelah mendapat kabar itu, ia pun kemudian langsung menghubungi Nana. Nana yang sudah berada di ruangannya kembali pun langsung menjawabnya kala mendapat telepon dari Arzov."Dia itu seperti kucing yang baru nemu ikan. Langsung semangat kalau dapat kabar begini," umpat Nana dalam batinnya.[Nah, begini dong kalau melakukan sesuatu. Kamu harus pintar sedikit. Oh ya, nanti kalau sudah mendapat kepast
Read more

Bab 253 Makan Malam Romantis

Beberapa jam sudah terlewati. Tetapi Endrick tak juga kembali. Zsalsya menjadi khawatir. Kakinya tidak bisa diam, terus mondar-mandir ke sana kemari."Kenapa sudah tiga jam belum juga kembali?" batin Zsalsya. Dengan ponsel di tangannya, ia terus menunggu Endrick. Terkadang, dalam benaknya ia sempat terpikir untuk menghubungi suaminya. Hanya saja, ia ragu karena dirinya pun takut menganggu."Sekarang sudah sore. Kenapa bisa selama itu? Tidak mungkin kan kalau sampai terjadi sesuatu?" batin Zsalsya.Ini sudah berada di luar kota. Pikirnya tidak ada orang lain lagi yang mengikuti perjalanan mereka, pun tidak ada yang tahu keberadaan mereka kini di mana. Yang mengetahui ini hanya Rosmala, Priyatna -- Sopir yang mengantar, dirinya dan Endrick saja. Bahkan, Firman pun tidak ia beritahu sama sekali."Ke mana kamu, Mas? Kenapa lama sekali? Tidak biasanya kamu begini," gumam Zsalsya sembari terus berjalan ke sana kemari tanpa henti. Ia agak khawatir dengan kondisi Endrick di luar sana. "Apa
Read more

Bab 254 Malam Paling Romantis

Usai membaca puisi singkat tersebut, Zsalsya pun tersenyum. Ia menaruh kertas itu kembali pada sebuah kelopak bunga yang aromanya semerbak sampai ke hidung."Mas, kamu penulis puisi ini sendiri?" tanya Zsalsya sembari terkekeh."Kenapa?"Zsalsya menggelengkan kepalanya. Ia tidak bisa menahan dirinya untuk tak tersenyum lebar. Sampai tawa kecilnya pun berakhir.Seorang pria dengan dasi kupu-kupu datang, ia berhenti di sampai meja, lalu memainkan biola dengan alunan indah yang menambah suasana romantis malam itu.Tak lama setelah itu, hidangan pembuka datang -- tersaji di meja mereka. Pelayan itu menyajikannya dengan penuh tata krama. Zsalsya yang baru pertama kali merasakan hal ini dalam hidupnya pun tentu saja merasa sangat senang. Ia tidak menyangka bahwa ada pria yang sangat tahu dan bisa menciptakan suasana romantis pada suatu malam. Seperti mimpi, namun ini nyata. "Inikah kesempatan kedua yang sangat membahagiakan itu?" Zsalsya. Tak pernah sedikitpun dirinya membayangkan akan m
Read more

Bab 255 Kehangatan Malam

Usai pertunjukkan kembang api, pelayan datang dengan botol red wine dan bordeaux glass. Bordeaux glass itu ditaruhnya di meja, lalu dikucuri dengan red wine hingga setengah dari gelas itu terisi."Selamat menikmati minumannya~!" kata pelayan yang menyajikan.Endrick menoleh ke arah pelayan tersebut sembari tersenyum tipis. "Terima kasih." Ia mengambil gelas red wine miliknya dan kemudian menjulurkannya ke hadapan Zsalsya. "Kita bersulang dulu!" Zsalsya mengambil gelas miliknya dan kemudian menjulurkan gelas itu hingga beradu dengan gelas yang ada di tangan Endrick."Bersulang!" kata Zsalsya. Lalu, Endrick pun menyesap minuman itu. Begitu juga dengan Zsalsya yang menyesapnya sedikit saja. "Ini adalah anggur merah asli yang disaring, dipisahkan antara air dan ampasnya," tutur Endrick memberitahu.Lalu, gelas itu ditaruh kembali di atas meja. Endrick melihat ke jam tangannya dan tak terasa kini sudah menunjukkan pukul 21.34 malam hari. Segera saja Endrick beranjak dari duduknya dan
Read more

Bab 256 Percobaan Kedua

"Dari teras tadi. Kenapa, Ma? Mama juga belum tidur?" "Iya, nih, nungguin Papa."Mariana mendekat. Dirinya terdiam sejenak, seperti ada yang mau dibicarakan, hanya saja ia memilih untuk diam sejenak."Pa," ujar Mariana lagi.Ketika itu, Firman sudah bergegas tidur. Tetapi, karena istrinya yang menyeru dan seperti ada sesuatu hal yang mau dibicarakan. Ia pun mengurungkan niatnya tersebut."Kenapa, Ma? Mama mau bicarakan soal apa? Sepertinya penting sekali," tanya Firman dengan santainya.Mariana memegang lengan Firman. Ia menyandarkan kepalanya ke pundak Firman. "Pa, kalau besok kita janjian bertemu dengan besan kita, bagaimana?" tanyanya.Pertanyaan sama dengan yang dilontarkan oleh Nana. Hanya saja cara penyampaiannya yang berbeda."Kenapa bisa sama begitu? Apa mereka janjian atau hanya perasaanku saja? Tapi tadi Nana dari sini," batin Firman, terdiam seraya mengerutkan dahi penuh tanya dalam benaknya tersebut.Mariana menoleh. Ia mendongak melihat ke arah Firman yang hanya diam ta
Read more

Bab 257 Mencari Alasan

Esok harinya....Zsalsya membuka matanya perlahan. Ia mengucek mata dengan tubuh dalam keadaan terbaring di tempat tidur. "Jam berapa ini?" gumamnya.Ia menyibak selimut, tetapi ketika menyadari bahwa dirinya hanya mengenakan pakaian dalam saja, itu membuat kedua bola matanya langsung membelalak kaget."Apa yang terjadi dengan semalam?" gumamnya. Ia menarik kembali selimut itu. Matanya melihat ke sana kemari mencari keberadaan pakaian yang ia pakai semalam.Di sisi kanan tidak ada, begitu pula di sisi kiri. Ia melihat ke samping dekat pinggang. Ternyata pakaian yang dipakainya tergeletak di sana terhalang sedikit selimut."Sudah kuduga? Tapi apa yang terjadi semalam, ya?" batinnya. Matanya Terus membelalak sembari membayangkan kejadian semalam.Setelah diingat-ingat dengan baik, ia baru sadar ternyata semalam Endrick terus mencoba mendekatinya. Ia tak kuasa dan tak bisa lagi menahan pesona Endrick, sampai akhirnya kecupan mendarat di bibir Zsalsya. Lalu ....Zsalsya segera memeriksa
Read more

Bab 258 Permainan Manusia Licik

"Sudah pagi buta begini, belum juga ada kabar! Memang sangat tidak bisa diandalkan!" umpat Arzov sembari mencoba menghubungi Nana. Nana yang saat itu baru bangun tidur pun menjadi terganggu karenanya. Ia melihat ke arah ponsel sebentar, lalu mengabaikannya. Namun, Arzov tidak menyerah begitu saja ketika Nana masih mengabaikan panggilan teleponnya."Siapa, sih?" gumamnya dengan matanya yang masih tertutup rapat. Nana merasa malas untuk bangun dari tidurnya. Ketika itu ia sudah bisa menebak apa tujuan Arzov menghubunginya saat itu.Nana segera mengucek matanya. Ia membuka ponselnya sebentar dan setelah tahu bahwa ternyata itu memang Arzov. "Hmm .... Pasti dia mau menanyakan soal itu," gumamnya. Ia hendak meletakkan ponselnya kembali untuk mengabaikan telepon tersebut.Akan tetapi, begitu ia hendak menaruh ponselnya, ia langsung mengurungkan niatnya kala teringat sesuatu dalam pikirannya."Tapi, aku juga tidak bisa mengabaikannya begitu. Kupikir, dia ada gunanya juga kalau aku manfaatk
Read more

Bab 259 Betapa Pentingnya Saling Memahami

Zsalsya menoleh ke arah Endrick. Kala itu, ia sudah siap dengan pakaian rapi dan wajah yang dipoles semakin cantik. Tetapi, melihat wajah Endrick yang datar dan mengabaikan dirinya pagi ini sehabis mandi, itu membuatnya langsung berpikir. "Apa Mas Endrick marah karena tadi aku tidak mengajaknya mandi?" batinnya.Namun, saat itu, Zsalsya memilih untuk mendiamkannya sejenak. Ia tidak terlalu berpikir keras mengenai hal itu. Pikirnya, nanti juga pasti akan baik lagi ketika kekesalannya sudah mereda.Endrick pun diam-diam melirik ke arah Zsalsya. Tetapi, begitu Zsalsya balik menoleh, Endrick langsung memalingkannya ke arah lain. Bersikap seolah tidak peduli dengan istrinya itu."Kenapa dia tidak menyapa? Setelah tadi dia mandi tanpa mengajak, sekarang malah mengabaikanku begini. Apa dia sama sekali tidak tahu kalau aku kesal!" umpat Endrick dalam batinnya.Dugaan Endrick keliru. Ia tidak tahu jika sebenarnya Zsalsya bukan karena tidak peduli, ia memilih diam karena melihat Endrick yang te
Read more

Bab 260 Salah Paham

Sampai di lantai dasar, Endrick dan Zsalsya pun langsung menuju tempat sarapan. Mereka berjalan ke tempat buffet dan memilih makanan yang mereka inginkan pagi itu."Sepertinya bubur ayam enak," gumamnya. Zsalsya mengambil mangkuk kecil dan kemudian langsung menyiapkan bubur ayam itu sendiri. Ia menoleh ke arah Endrick yang justru memilih nasi goreng dengan telur mata sapi yang tampaknya masih setengah matang dan sepotong salmon, kemudian mengambil satu piring kecil lagi untuk menaruh buah semangka, jeruk, kiwi dan melon."Mas, kamu suka nasi goreng?" tanya Zsalsya yang mencoba basa-basi. Ia melihat suaminya yang seolah tidak sabar ingin segera mencicipi makanan yang dipilihnya. Itu terlihat dari caranya berdiri dengan pandangan yang seolah mencari tempat duduk sekaligus sesekali ia melihat ke arah makanan tersebut."Tidak terlalu. Tapi aromanya membuat penasaran," jawab Endrick. Terdengar dingin. Itulah yang dirasakan Zsalsya kala Endrick menjawab pertanyaannya. Zsalsya menjaga eng
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
31
DMCA.com Protection Status