Home / Romansa / Tuan CEO, Aku ingin Bercerai / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Tuan CEO, Aku ingin Bercerai: Chapter 281 - Chapter 290

1465 Chapters

Bab 281

"Siapa pun yang berani mendekat, aku akan menghabisinya!""Aku nggak bakal segan-segan membuat Grup Raksa jadi pemberitaan utama.""Aku akan menghancurkan reputasi Grup Raksa! Bukannya kalian paling mementingkan harga diri? Kenapa diam saja? Hah? Apakah kalian pernah memperlakukan Annika selayaknya manusia?"....Dari kejauhan, Jeremy memperhatikan Sania dengan tenang. Jeremy tertegun menyaksikan kegilaan Sania yang berusaha mati-matian untuk melindungi Annika.Setelah beberapa lama, Jeremy berjalan menghampiri Sania, lalu menarik dan menahannya agar tidak sembarangan bergerak.Sania tersentak mencium aroma tembakau yang melekat pada tubuh pria yang berdiri di belakangnya. Ternyata Jeremy!"Suruh dia untuk menyelamatkan nyawa Annika! Annika nggak boleh mati, dia tidak boleh mati! Jeremy, aku mohon. Aku dan anakku memohon padamu. Tolong ...."Jeremy menahan Sania sambil menoleh ke arah Dian dan berkata dengan suara teredam, "Selamatkan Annika! Kalau tidak, Zakki pasti akan menggila dan
Read more

Bab 282

Bayi kecil berhasil dilahirkan dengan selamat."Kondisi anakmu sehat, hanya perlu dirawat di tabung inkubator selama seminggu," dokter menjelaskan.Annika terbaring lemas, bibirnya bergetar hebat. Terlalu banyak kesedihan dan kebahagiaan yang terjadi malam ini. Setelah perjuangan panjang yang sakit dan melelahkan, sekarang dia tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun.Sania menggenggam erat tangan Annika sambil tersenyum dan menangis. "Annika, kamu dengar, 'kan? Anakmu sehat, anakmu sehat!"Annika berusaha tersenyum, tetapi di saat bersamaan, air mata malah mengalir dari ujung matanya.....Bayi Annika dimasukkan ke dalam tabung inkubator.Dian memperhatikan cucunya dari kaca jendela, dia terlihat sangat bahagia. Itu adalah anak Zakki, Dian telah menjadi seorang nenek.Anak Zakki dan Annika memiliki hidung yang mancung, sangat mirip dengan ayahnya.Dian memandang cucunya cukup lama. Beberapa saat kemudian, akhirnya Dian baru teringat pada Annika. Pada tengah malam, Dian bertanya kepa
Read more

Bab 283

Dengan kondisi tubuh yang masih lemah, Annika memaksakan diri untuk mengurus pemakaman ayahnya.Ketika Yoyok datang melayat, dia merasa bersalah sekaligus meminta maaf kepada Annika.Annika berdiri di depan ruang sembahyang sambil tersenyum sedih menatap foto ayahnya. "Pak Yoyok, kamu sudah berusaha. Sekarang Keluarga Chandra seperti ini karena Zakki menarik kembali hadiah yang diberikannya. Saat menyukaimu, dia rela memberikan apa pun untukmu. Tapi saat sudah bosan, dia bahkan tidak mau melihatmu. Mau kamu hidup atau mati, sedih atau bahagia, dia sama sekali tidak peduli."Annika menyeka air matanya. "Bagi Zakki, aku tidak lebih dari seekor binatang yang tidak punya harga diri. Nggak ada gunanya memohon sama dia. Pada akhirnya, semua tetap seperti ini."Kata Zakki, tidak ada pilihan selain memohon kepadanya. Namun, sekarang Annika tidak akan lagi memohon kepadanya. Annika sudah hampir kehilangan semuanya.Angin sepoi-sepoi bertiup. Annika berdiri di hadapan mimbar ruang sembahyang, tu
Read more

Bab 284

Zakki tersentak mendengarnya.Bukankah Annika sehat-sehat saja? Kenapa bayinya bisa lahir prematur?Dania menjawab dengan terisak-isak, "Persidangan Satya diadakan tidak lama setelah Anda pergi. Satya dijatuhkan hukuman 6 tahun penjara. Malamnya, Pak Denny mengalami serangan jantung dan meninggal. Kandungan Bu Annika kontraksi setelah mengetahui kabar itu."Beberapa kalimat yang dilontarkan Dania sontak bergema di telinga Zakki.Satya divonis 6 tahun penjara, Denny meninggal dunia, dan anak yang dikandung Annika lahir prematur. Zakki tak sanggup membayangkan betapa menderitanya Annika menghadapi masalah yang datang secara bertubi-tubi. Bagaimana dengan masa depan rumah tangga Zakki dan Annika kelak?Setelah tertegun selama beberapa saat, Zakki bertanya dengan suara serak, "Di mana anakku?""Anaknya sehat, besok sudah boleh keluar dari rumah sakit. Pak, sekarang Anda mau ke mana?" tanya Dania.....Sebuah Rolls Rayce Phontem berwarna hitam yang mewah berhenti di parkiran.Sopir melirik
Read more

Bab 285

Suasana di dalam bangsal sontak terasa sunyi.Dian berpikir sejenak, lalu lanjut berkata, "Sementara ini, biar aku yang mengurus Ariel. Melihat kondisi Annika sekarang, dia belum siap merawat anaknya."Di saat Dian yang sedang berbicara, tiba-tiba Bi Rini membuka pintu bangsal, lalu berlutut di hadapan Zakki sambil berlinang air mata."Tuan, semua salahku. Waktu itu aku mendengar suara telepon di ruang kerja, aku juga yang menjawab telepon itu karena takut mengganggu Nyonya Annika yang lagi tidur. Tapi aku tidak mengerti apa yang orang di ujung telepon bicarakan. Saat itu aku lagi sibuk, jadi teleponnya langsung kututup. Aku ... aku lupa memberi tahu Nyonya Annika. Aku yang menjawab telepon itu, bukannya Nyonya Annika sengaja tidak mau memberi tahu Anda. Nyonya tidak salah, semua gara-gara aku."Bi Rini adalah pelayan yang sudah lama bekerja untuk Keluarga Ruslan. Selama ini Annika memperlakukan Bi Rini dengan baik, tetapi tindakannya malah merugikan Annika.Bi Rini merasa sangat bersa
Read more

Bab 286

Annika menoleh, tatapannya terlihat tenang.Kemudian Annika menjawabnya dengan nada bicara yang terdengar kelelahan, "Nggak perlu, kakakku nggak sudah pasrah. Zakki, kamu pernah bilang, kita bisa cerai setelah aku melahirkan anakku. Aku nggak minta apa-apa, aku cuma mau mendapatkan hak asuh atas Ariel."Angin malam berembus kencang, Zakki menatapnya dalam kegelapan malam.Dulu, Annika sangat mencintai Zakki. Namun, sekarang semua cintanya telah sirna tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.Suara Zakki terdengar serak, dia meminta maaf dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan menyerah. Zakki mengakui kelalaiannya yang sudah menuding Annika. Ternyata, Bi Rini yang menjawab panggilan itu ....Annika tersenyum kecut. "Zakki, apa gunanya menjelaskan semua ini?"Dalam waktu satu malam, Annika kehilangan ayah dan kakaknya sekaligus. Shinta kehilangan suaminya.Malam itu, nyawa Annika hampir melayang, Ariel nyaris tidak bisa dilahirkan dengan selamat. Bagaimana mungkin semua penderitaan itu bisa
Read more

Bab 287

Zakki mengangguk dan meminta perawat untuk pergi.Kamar yang tenang ditambahkan sebuah tempat tidur bayi. Ariel sedang tidur, embusan napas dan aroma tubuhnya terasa menenangkan.Sesaat setelah melahirkan, Annika langsung pergi untuk mengurus pemakaman ayahnya. Annika belum sempat memandang wajah anaknya.Hati Annika terasa remuk melihat putri kecilnya yang sedang tertidur pulas. Annika mengandungnya selama 8 bulan. Ketika Annika berjuang melahirkannya, Ariel juga pasti kesakitan.Annika berusaha menahan emosi yang bergejolak agar tidak membangunkan Ariel. Annika hanya mengusap lembut wajah anaknya.Ariel adalah anak yang dilahirkan Annika dengan mempertaruhkan nyawa.Zakki tidak bisa menahan perasaannya, dia memeluk Annika sambil berbisik di telinganya, "Annika, biarkan aku merawat kamu dan anak kita, ya? Kesampingkan dulu masalah kita."Sebelum Annika menjawab, tiba-tiba Ariel terbangun dan menangis.Zakki merangkul pundak Annika. "Dia lapar, berikan asi dulu."Beberapa hari ini, Ari
Read more

Bab 288

Selain kesedihan, hanya ada kebencian yang terpancar dari mata Annika.Annika berjuang dari kematian dan kehilangan keluarganya. Bagaimana mungkin dia tidak membenci Zakki?Bagaimana Annika bisa memaafkan Zakki dan tidur di ranjang yang sama seperti tidak terjadi apa-apa?Jika Annika memaafkan Zakki dan hidup dalam gelimang harta yang diberikan, bagaimana Annika mempertanggungjawabkan semuanya pada ayahnya yang sudah meninggal dan kakaknya yang di penjara? Bagaimana Annika mempertanggungjawabkan pada dirinya sendiri yang hampir kehilangan nyawa?Zakki menatap Annika di bawah sinaran cahaya lampu yang terang. "Kita bicarakan nanti, aku siapkan susunya dulu."Zakki menyeduh susu dengan terampil, sama sekali tidak kelihatan kaku. Dia sangat menantikan kelahiran anaknya. Grup Ruslan pernah pengadakan program pelatihan mengasuh anak kepada karyawannya. Sebagai presdir, Zakki sendiri pernah mengikuti pelatihan itu.Saat itu, hubungan Zakki dan Annika sangat buruk, tetapi Zakki tetap menantik
Read more

Bab 289

Tenggorokan Zakki bergulir, dia termenung selama beberapa saat.Ketika Zakki kembali ke kamar, dia melihat Annika yang sudah mengenakan pakaian tebal, seperti ingin pergi meninggalkan rumah.Zakki menatap Annika. "Kamu mau pergi?"Annika tidak mengelak. "Aku masih ada urusan. Beberapa hari lagi, aku akan kembali untuk menjenguk Ariel. Begitu semuanya beres, aku bakal membawa Ariel pergi."Mata Zakki memerah, suaranya terdengar agak serak. "Suami dan anakmu ada di sini, kamu pergi ke mana? Annika, kamu mau ke mana?"Suami? Anak?Annika tidak ingin dan tidak memiliki tenaga untuk bertengkar. Dia hanya menatap Zakki dengan tatapan dingin dan sedih, lalu balik bertanya, "Zakki, kamu masih menganggap dirimu seorang suami? Kamu nggak merasa konyol? Kamu lupa, kamu menamparku demi Shilla? Kamu lupa, kamu meninggalkanku ke luar negeri meski aku sudah memohon?""Zakki, apakah kamu bisa mencium bau amis darah di ruangan ini? Malam itu, ruangan ini dipenuhi genangan darah. Darahku mengalir sampai
Read more

Bab 290

Annika tidak memiliki tenaga, dia tidak menjawab pertanyaan Zakki.Efek obat penenang mulai bekerja, Annika pun memejamkan matanya secara perlahan. Annika tampak seperti mayat hidup, dia kurus dan pucat.Zakki mengusap wajah Annika. Tanpa disadari, tetesan air mata bergulir dari sudut matanya.Walaupun sudah tidur, naluri Annika tetap menolak untuk bersentuhan dengan Zakki.Hati Zakki hancur berkeping-keping. Setelah beberapa lama, dia baru bangkit dari tempat tidur dan meninggalkan kamar.....Lampu-lampu menyala terang di lantai satu. Karena anggota Keluarga Ruslan bertambah, para pelayan masih sibuk bekerja. Ada yang menyiapkan makanan, ada yang mencuci pakaian bayi, ada juga yang memotong sayur.Zakki menuruni tangga secara perlahan. Ketika menunduk, samar-samar dia dapat mencium aroma darah di balik karpet yang sudah diganti.Tangan Zakki seketika bergetar. Dia merogoh sebatang rokok dari saku, tetapi tidak menyalakannya.Zakki duduk di sofa ruang tamu. Angin bertiup dari arah jen
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
147
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status