Sontak saja wanita tersebut menghentikan langkahnya. Dia menggigit bibir bawahnya, merasa cemas akan keamanan dirinya."Apa yang kamu lakukan di tempat ini?" tanya Rendy dengan tegas, dan terkesan menakutkan.Wanita itu hanya diam. Beberapa detik kemudian, dia membalikkan badannya, dan memaksakan senyumnya untuk menutupi ketakutannya. "Aku akan menemui Sean. Dia ada di ruangan kantornya, bukan?""Dia tidak ada di ruangannya. Dia sudah pulang. Lebih baik kamu pulang saja, daripada kamu terkena masalah nantinya," tutur Rendy dengan tegas, dan memperlihatkan wajah garangnya.Wanita yang memakai dress ketat berwarna merah menyala itu, berjalan berlenggak-lenggok menghampirinya. Dia memegang dada Rendy, seolah sedang merapikan pakaiannya, seraya berkata,"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku. Sean masih berada di dalam ruangannya, aku tahu itu. Jadi, biarkan aku menemuinya, karena dia sedang menungguku."Wanita yang layaknya penggoda itu, mengedipkan sebelah matanya, dan tersenyum genit,
Last Updated : 2024-04-06 Read more