Hantaran Diminta Kembali Rizal menatap jam di pergelangan tangannya. Suasana diluar ruang kerjanya mulai riuh, beberapa kali terdengar langkah kaki hilir mudik atau mulai terdengar gurauan diantara para pegawainya di luar. "Dimas! ditelpon bini lu! Katanya ponselmu nggak aktif!" seru Mela, sang resepsionis itu dengan suara lantangnya.Seketika suara riuh menyoraki dan mengejek Dimas. "Istrinya posesif, ya!" Suara Bram menanggapi. Pria lajang itu tampak menatap Dimas miris. "Wajar sih, istriku juga selalu menelpon atau sekedar chatting untuk mengingatkan makan siang atau shalat, gitu!" sahut Pak Edo santai. "Nih, ia sudah mengirim pesan agar aku segera makan siang!" sambung pria itu menunjukkan ponselnya ke udara. Seketika para pegawai wanita bersorak riuh."Uuh romantisnya Bu Edo, kayak pengantin baru!" Seru Astrid sang teller itu. "Tapi risih juga, telat dikit aja, telepon udah puluhan kali," sahut seorang yang lain. "Wajar, sih, mereka kan perhatian, khawatir sama kita
อ่านเพิ่มเติม