Semua Bab Hantaran Diminta Kembali: Bab 61 - Bab 70

95 Bab

Bab 61

Hantaran Diminta Kembali Selvi melempar bantal kursi itu. Ia begitu marah dan malu. Wanita itu terduduk di lantai dengan wajah kusut masai. Rambutnya yang telah ditata MUA profesional itu telah acak-acakan, riasannya telah terhapus airmata yang mengalir deras itu. Ia tidak menyangka hari yang ia impikan akan indah itu menjadi begitu memalukan. Asisten sok keren itu juga berlaku kurang sopan padanya. Berani-beraninya pria itu mengusir dirinya dan menjauhkannya dari Rizal. Siaran di televisi tentang konferensi pers itu juga cukup membuatnya terpuruk. Bagaimana Rizal dengan tersenyum penuh arti menyebut nama wanita kampungan itu. Wanita yang tak sebanding dengan dirinya. Ia adalah Selvi, wanita yang kaya sejak kecil, ia dari keluarga terhormat dan ia wanita karier yang sukses. Orangtuanya sangat memanjakannya dan ia tidak pernah mendapat perlakuan buruk dari siapapun. Dan wanita bernama Lila itu, hanya dari keluarga miskin dan rakyat jelata dan dengan bangga Rizal menyebut n
Baca selengkapnya

Bab 62

Hantaran Diminta Kembali"Dijemput kemana?" tanya Lila cepat. Ia merasa sedikit cemas. Apa Rizal baik-baik saja? "Kita harus buru-buru, Non, bisakah Non bersiap sekarang?" pinta Yuda kalem, tapi ia terlihat tak sabar. "Baiklah, aku segera berganti baju," sahut Lila segera beranjak. Di depan kamar Reni sudah menunggunya. "Reni, siapkan-"Belum selesai Lila berkata, "Semua sudah saya siapkan di dalam, Non tinggal pakai!"sahut Reni membuka pintu kamar. Lila segera masuk. Benar saja, baju, hijab dan tasnya sudah tersedia di atas ranjang. Bahkan sandal heels itu juga ada di sana. "Reenii, ini baju apa?" seru Lila kesal. Reni membuka pintu kamar dan segera mendekat. "Pakai saja Non, daripada telat milih baju," sahut Reni sambil mendekat, membantu Lila menarik resliting yang ada di bagian bekakang bajunya itu. "Tapi bagaimana kalau aku salah kostum," tanya Lila sambil mengganti bajunya. Tak ada jawaban dari Reni. "Ini baju pesta, bagaimana aku bisa pakai ini ke rumah sakit?"t
Baca selengkapnya

Bab 63

Hantaran Diminta Kembali Lila menatap cincin yang diletakkan Rizal di atas map kertas itu. Dan Rizal melepaskan genggamannya pada jari Lila. Lila menarik tangannya pelan. Kini jemarinya bertautan erat di bawah meja. Benaknya dipenuhi berbagai pertanyaan. Apa Rizal bermaksud mengakhiri hubungan mereka sekarang? Saat Lila merasa hubungan mereka telah membaik dan sikap pria itu lebih peduli padanya. Lila masih ragu tentang perasaannya pada Rizal, ia hanya menjalankan kodratnya sebagai istri saja selama ini. Tapi kenapa dadanya sedikit sesak, ya? Lila meneguk ludah saat Rizal mengulurkan map itu sambil menatap tajam. Terbayang nasib orangtuanya, kakak iparnya yang baru saja bekerja di kafe milik Rizal. Apakah nasib mereka juga akan sama dengan pernikahannya nanti. Sama-sama kandas. "Maafkan, Lila, ya, jika semua harus berakhir sekarang!"Monolog Lila dengan hati sedih. "Kenapa tegang begitu?" tanya Rizal dengan nada pelan, tatapan matanya tajam membuat Lila gugup. Lila han
Baca selengkapnya

Bab 64

Hantaran Diminta Kembali Rizal berjalan menuju ranjang dengan langkah pelan, seolah takut suara langkahnya mengganggu seseorang yang masih bergelung selimut di atas tempat tidur. Rizal menatap sosok itu sambil tersenyum kecil. Pelan ia menempelkan tangannya yang dingin ke pipi gadis itu. Seketika Lila tersentak. "Aah, ganggu aja!" gerutunya kesal sambil kembali memeluk guling. "Kau tidak bangun?"tanya Rizal sambil menyentuh bahu Lila. Wanita itu hanya menggeleng dengan mata tertutup. Rizal hanya menggeleng pelan. Pelan tangan Rizal terulur mengelus rambut basah itu. Salahnya kenapa ia membuat istrinya itu kelelahan. Ia memang keterlaluan, setelah ia mendapat malam terbaiknya semalam. Rizal masih melanjutkan kemesraan itu selepas subuh. Rizal seolah tak bisa jauh dari wanita itu.Kini ia bisa tersenyum hanya dengan melihat gadis itu tidur di sampingnya dengan nyaman. Tapi ia merasa Lila sedikit acuh. Wanita itu tak menunjukkan perasaannya padanya. Dan kadang membuat Rizal
Baca selengkapnya

Bab 65

Hantaran Diminta Kembali"Suasananya sejuk banget, ya!" Ucap Lila sambil mengedarkan pandangan ke sekitar villa. Bangunan villa yang simple dikelilingi tanaman teh yang menghijau terlihat seperti hamparan permadani yang tebal dan empuk. Menyejukkan mata siapa saja yang melihat. "Indah dan sejuk, Mbak!" sahut Mbak Astrid menimpali. Wanita itu mengedarkan pandangan dengan takjub."Ayo kita masuk!" ucap Rizal sambil berjalan mendekati Lila dan keluarga Bu Astrid. "Kita satu vila ya, Pak?" tanya Bu Astrid sambil menyeret travel bag-nya. "Ya, kita akan satu tempat penginapan dengan teman sekantor, tidak random," sahut Rizal sambil menarik koper milik Lila sebelum tangan Lila sempat mengambilnya. Sementara koper Rizal sendiri sudah berada di tangan Yuda. Mereka memasuki vila berdasarkan rombongan dari kantor pusat atau kantor cabang. Yuda tahu pasti Rizal yang meminta panitia merubah aturan itu untuk menghindari mereka satu tempat penginapan dengan Selvi. "Bu Lila tahu, wanita yang m
Baca selengkapnya

Bab 66

Hantaran Diminta Kembali Lila menatap satu persatu wajah wanita yang menatap Rizal dengan tatapan menggoda itu. Para wanita itu seolah tak melihat dirinyaSementara Rizal terlihat tidak nyaman. "Kenapa anda terlihat marah sekali? Apa anda takut Nyonya Lila marah?" tanya Selvi.Matanya melirik sinis pada Lila."Kalau kalian masih bertingkah seperti ini, aku akan menyuruh panitia mengusir kalian semua karena mengganggu kenyamananku!" ancam Rizal dengan nada dingin. "Wow! Sabar Pak Rizal, anda ini kaku sekali!" sahut Selvi. Wanita itu mengangkat tangan sambil mundur.Wajah Lila seketika terlihat lebih tenang. Justru para wanita itu terlihat malu dan kesal. Selvi melirik pada Lila dengan geram. Lila tak menghiraukannya dan mengikuti langkah Rizal. Selvi mendengkus marah, tatapannya tertuju pada kedua tangan pasangan itu yang saling bertautan. "Apa sih kelebihan Lila daripada aku?"seru Selvi gusar. Wanita itu merasa terhina, karena Rizal lebih memilih wanita lain."Cantik tid
Baca selengkapnya

Bab 67

Hantaran Diminta Kembali Rizal memasuki kamar dengan wajah kesal. Hampir saja ia dan Lila menahan malu jika salah kostum saat mengikuti pesta kebun. Rizal sudah bisa membayangkan nyinyiran orang-orang pada mereka. Apalagi Selvi dan gang-nya ada di tempat itu. Rizal mungkin bisa saja santai, tapi ia tidak tahu bagaimana reaksi Lila nanti. Rizal begitu marah kenapa hanya ia yang tidak tahu tentang perubahan dress code itu diganti dengan tema lain. Kenapa tak ada yang memberitahu? Meskipun ada panitia dan koordinator pelaksana, mereka tetap akan berdiskusi pada Rizal untuk mencapai keputusan final. Kali ini di luar kebiasaan mereka. Rizal yakin ini cara seseorang yang ingin membuat ia dan Lila malu di depan umum. "Ayo, kita ganti baju!" ucap Lila.Wanita itu masih terlihat tenang mengulurkan satu stel baju kepada Rizal. "Kita tidak akan datang!" sahut Rizal tegas seraya melepas jasnya dan menggantung di kapstok. "Tapi, Mas, ini acara kantor. Acara ramah tamah dan-""Bukan acara
Baca selengkapnya

Bab 68

Hantaran Diminta Kembali"Karena ini ajang pertemuan keluarga, jadi saya ingin memperkenalkan Lila, istri saya, semoga kalian menerima Lila menjadi keluarga baru kita dan mendoakan yang baik untuk kami," ucap Rizal sambil menatap Lila. Rizal menatap wanita di hadapannya itu lekat. Lila hanya tersenyum manis. Semua orang yang menyaksikan ikut tersenyum, merasa ikut bahagia dan tak sedikit yang merasa iri. Sedangkan sebagian yang lain merasa heran. Mereka ada yang tidak mengerti kapan pernikahan terjadi, ada yang heran kenapa sampai Rizal bercerai dengan Selvi dan menikahi Lila, istrinya yang baru. Suara-suara itu menjadi bisik-bisik riuh rendah seperti dengungan lebah. Beberapa orang melirik ke arah Selvi. Sementara wanita itu berusaha bersikap wajar, meski mimik tegang di wajahnya tetap tak bisa disembunyikan.Dengan mantap dan tenang, Rizal mengumumkan wanita yang kini mendampinginya. Terlihat pria itu dengan bangga menggandeng wanita yang disebut sebagai isterinya itu. Tatapan
Baca selengkapnya

Bab 69

Hantaran Diminta Kembali"Sudah, aku enggak apa-apa!" ucap Lila sambil mengambil handuk yang dibawa Rizal. Rizal merebut balik, dan menyusut air yang membasahi wajah istrinya."Diamlah, aku akan membantumu!"kata Rizal sambil menyusut air kepala Lila. Ia juga membantu melepas cardigan basah itu. Pria itu fokus pada satu orang."Aku akan ke kamar mandi!"sahut Lila sambil berdiri. Lututnya terasa lemas karena menggigil. "Sudah, di sini saja, biar aku yang membantu," cegah Rizal sambil berdiri. Sedikit canggung Lila melepas satu persatu bajunya. Sesekali ia melirik pria yang terus menatapnya itu. Bukan tatapan yang bernafsu, tapi tatapan iba dan cemas. Apakah Rizal mengkhawatirkannya? Lila mulai mengenakan bathrope tebal itu. "Apa mereka mengganggumu?" tanya Rizal sambil menyimpulkan tali bathrope Lila."Aku tidak tahu!"jawab Lila singkat. Rizal menggamit lengannya dan mengajaknya ke tempat tidur. "Tidak usah ditutupi, siapa yang mendorongmu?"tanya Rizal sambil menyelimuti tubuh
Baca selengkapnya

Bab 70

Hantaran Diminta Kembali Sari sibuk mengemasi pakaian ke dalam kopernya. Tangannya sibuk mengemas pakaiannya dengan kasar.Sementara Dimas masih sibuk dengan ponselnya. Beberapa kali Sari melirik suaminya itu dengan tatapan penuh kemarahan.Peristiwa semalam masih terbayang di pelupuk matanya. Ia menyaksikan bagaimana Dimas dengan wajah panik berlari ke kolam dan menceburkan diri ke air dingin itu hanya demi menolong Lila. Sari melirik ketika mendengar suara helaan nafas berat Dimas. "Ponselku tidak bisa digunakan!" keluh Dimas sambil berdecak. Merasa sayang karena banyak file penting dalam ponsel itu. "Salah sendiri!" rutuk Sari kesal. "Ngapain kamu sok jadi pahlawan, nolongin mantan kamu itu!"seru Sari ketus. Dimas menatap Sari kesal. "Tentu aku menolongnya karena aku bisa dapat perkara karena ulah kamu mencelakkan istri bos!" seru Dimas marah.Sari terhenyak, ia tidak menyangka Dimas malah memarahinya. Kesabarannya sudah habis. Sari tak berhenti membuat ulah."Kamu me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status