"Datang saja ke ruang pribadi kedua di sebelah kiri.""Ya."Satu menit kemudian, Rieta muncul di depan Briella.Kedua wanita itu saling memandang dan menyiratkan kilat permusuhan yang kental.Briella mungkin bisa menebak alasannya. Rieta sangat ingin menemuinya, mungkin karena sudah menduga kalau Renata adalah Briella. Namun, ini hanya sampai pada titik ini saja. Tidak masalah kalau identitas Renata terkuak begitu saja.Karena Briella tidak mengatakan apa-apa, jadi Rieta lah yang berbicara terlebih dahulu dengan tatapan tajam. "Briella, lama nggak bertemu."Reaksi Rieta yang seperti ini sudah diduga oleh Briella. Jadi, dia masih bisa bersikap tenang."Karena kamu sudah tahu semuanya, aku nggak perlu terus berpura-pura lagi. Bu Rieta, jangan buat masalah yang nggak perlu.""Jangan buat masalah yang nggak perlu? Kalau aku melihatmu, rasanya aku bisa kena serangan jantung." Rieta melanjutkan, "Sejak awal, siapa yang ingin kamu bohongi sampai berpura-pura seperti itu? Karena kamu sudah kem
Baca selengkapnya