Mataku perlahan terbuka, dan langit-langit putih kamar langsung menyerbu netraku. 'Aneh, bukannya tadi aku diseret ke dalam mobil?'Benakku masih sibuk menerka, ketika sebuah kesadaran menghantam otakku. Ya! Sepertinya aku baru terbangun dari mimpi buruk, dan lucunya mimpi itu terlalu nyata hingga kukira hidupku sudah berakhir di sana. 'Ah, syukurlah.'Tanpa sadar, aku menghela nafas lega. Ketika masih berusaha menyesuaikan diri, sesuatu tiba-tiba menyentuh lenganku. Refleks aku menoleh. Rupanya putri kecilku sudah berdiri di sisi ranjang.Bibir mungilnya yang pucat mengumandangkan tanya, "mama sudah bangun? Mama kenapa? Tadi seperti mengigau."Aku tersenyum, tak menyangka masih bisa melihatnya di sini. Segera kugenggam tangan mungil itu. Seperti biasa, suhunya lebih dingin dari yang wajar. "Entahlah, barusan Mama mimpi... tapi kayak nyata.""Ah, Mama... mimpi, kan cuma bunga-bunga tidur."Kuharap Ciara benar, namun entah kenapa firasatku bilang, mimpiku tak sesederhana itu. Sampa
Read more