Zira langsung pulang ke rumah setelah mengalami peristiwa yang cukup membuatnya menjadi ketakutan."Zira?" Dinda melihat raut wajah Zira yang pucat setelah sampai di rumah."Kak Dinda, tadi Zira di culik. Serem banget penjahatnya," kata Zira sambil memeluk Dinda semakin erat.Dinda pun tahu jika apa yang terjadi pada Zira tak lepas dari perbuatan Laras.Membuat Dinda pun merasa takut jika saja Zira ataupun anggota keluarga lainnya terancam.Baiklah, Dinda pun akan menuruti keinginan Laras untuk mengandung anak Dimas demi keluarganya.Selebihnya apapun yang akan terjadi nantinya akan dihadapinya."Kamu nggak diapa-apain kan?" tanya Dinda sambil memperhatikan kondisi badan adiknya itu."Nggak Kak, tadi cuma di ikat aja. Tapi, akhirnya dilepaskan.Tapi, Zira takut," kata Zira lagi yang bisa mengingat jelas seperti apa wajah-wajah mengerikan preman yang menculik dirinya."Kamu aman, sekarang kamu ke kamar dulu."Zira pun mengangguk meskipun masih dengan perasaan takut yang menghantui.Den
Baca selengkapnya