Berry, Son, dan Clark tak henti saling melemparkan beragam kalimat ejekan, sindiran, dan segala hal negatif tentang sosok bernama Zavy itu. Sepanjang jalan mereka tak henti mengghibah sampai akhirnya di dalam Green Lounge mereka pun mencari di mana keberadaan Vinna.Begitu telah sampai di kursi yang tak jauh dari Vinna, saat acara makan dan minum baru saja dimulai, mereka pun tak hentinya mencecar beragam kalimat yang begitu memojokkan Vinna tentang suaminya.Berry berdecak heran lalu menyindir, “Banyak orang di luar sana yang punya beragam profesi. Suami, bisa saja menjadi sopir pribadi. Bukankah begitu, Son, Clark?”Son tersenyum miring. “Banyak terjadi. Bahkan sering ada pula suami menjadi ibu rumah tangga.”Clark mengoles dagu seraya mencibir, “Kalau aku, jelas tidak mau. Aku menjaga harga diriku sebagai lelaki dan suami. Tentu aku tidak mau menjadi babu untuk istriku sendiri. Ya, karena aku punya value dan jujur. Bukan seperti sopir melarat di luar sana itu. Dia rendah di mata is
Read more