All Chapters of Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat: Chapter 61 - Chapter 70

200 Chapters

61. Memecahkan problem Andrew

Di hari kedua pernikahan, tepatnya di hari Senin pagi yang mendung, sama seperti isi hati Zavy yang mendung. Kala itu Ferdy dan Vinna sudah berangkat bekerja, sementara di rumah hanya ada Zavy, Melda dan Andrew. Kebetulan Melda pergi berbelanja mingguan di supermarket.Ketika Zavy keluar dari kamar tidur dan sudah mandi, dia hanya mendapati Andrew, adiknya Vinna di sana. Andrew sedang ngopi santai di teras rumah, lalu Zavy duduk pas di sampingnya juga dengan membawa kopi yang tadi dia seduh sendiri.“Kenapa kau tidak pergi bekerja, Zavy?” tanya Andrew setelah menyeruput kopinya dua kali. Baru saja dia mematikan rokoknya dan kini dia menyalakan sebatang lagi.Sulit dikatakan kalau Andrew tidak bisa mendapatkan pekerjaan sementara keluarganya punya satu perusahaan properti yang masih ada hingga saat ini. Tapi di lain sisi, dia bisa dikatakan pria malas sekaligus kacau karena belakangan cukup sering bikin masalah, itulah alasan kenapa kakeknya melarang dia bekerja di Charlton Property Gro
Read more

62. Nasib Andrew

Andrew kembali meneguk kopinya. “Aku sudah meminta bantuan Kevin agar aku bisa bekerja di Rockxill. Dalam beberapa hari ke depan, aku akan bekerja di sana.”“Sejak kapan kau meminta bantuan pada Kevin?” tanya Zavy. Ketika teringat dengan nama Kevin, maka Zavy langsung terbayang dengan sosok pria pembual yang sudah bertahun-tahun ingin mendekati Vinna. Zavy pikir, jangan-jangan Kevin hanya melakukan modus untuk mengambil hati Keluarga Charlton dengan cara sok ingin membantu Andrew padahal dia tidak akan pernah bisa.Dugaan tersebut tepat. Kevin bahkan sudah berbulan-bulan lamanya memberikan janji manis kepada Andrew terkait pekerjaan di Rockxill namun nyatanya sampai sekarang janji tersebut belum juga terealisasi. Dan bodohnya Andrew, masih saja mau percaya dengan omongan Kevin.“Aku dijanjikan sebagan Engineer di pengeboran milik Rockxill. Gajinya sangat fantastis. Lebih dari tiga ribu dollar per bulan,” ungkap Andrew dengan nada bicara yang amat yakin padahal itu jelas hanya harapan s
Read more

63. Kevin mengambil kesempatan

Melda berbicara dengan wajah yang cukup sumringah. “Andrew, sebelumnya ibu sudah bicara dengan Kevin. Dia punya kenalan seorang staf HRD di Rockxill, namanya Boris. Jadi Boris nantinya yang akan mengurus semuanya.”Andrew berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di meja makan, lalu membalas, “Bagaimana caranya, Bu?”“Biar semuanya Kevin yang mengurus. Kau tidak perlu susah memikirkannya. Kita hanya perlu menyiapkan lima belas ribu dollar. Kau hanya perlu bekerja selama tiga bulan untuk mengembalikan uang tersebut.”“Kita akan menyogok sebesar lima belas ribu dollar?”Melda mengangguk pasti. “Tentu saja. Apa yang gratis di dunia ini, Andrew? Lima belas ribu tidak ada apa-apanya. Anggap saja selama tiga bulan itu kau hanya bermain di sana, tapi setelah itu kau bakal mendapatkan keuntungan besar.” Melda sudah memperhitungkan bahwa lima belas ribu dollar tentu tidak ada arti apa pun kalau dibandingkan dengan nominal bayaran yang diterima sebesar lima ribu dollar per bulan, bahkan bisa lebih na
Read more

64. Bertemu Zavy

Boris sampai menyeret Kevin keluar dari gedung Rockxill sampai halaman parkir. Diperlakukan seperti itu, Kevin sangat kaget.Kevin mengerutan alisnya seraya berkomentar. “Pak Boris, apa yang kau lakukan padaku? Bukankah kau berjanji akan bertemu denganku hari ini di ruangan mu untuk membahas pekerjaan temanku yang bernama Andrew ini? Lantas, kenapa kau malah mengusirku?” Kevin terus mencecar sejumlah pertanyaan untuk mengusut apa yang barusan terjadi.Setelah mengerling ke sekitaran dan dipastikan aman, barulah Boris berbisik di dekat telinga Kevin. “Kesepakatan kita batal. Aku tidak tahu bagaimana ceritanya rencana ini bisa diketahui oleh orang lain. Sudah aku katakan padamu, Kevin, jangan pernah bicarakan hal ini pada siapa pun! Tapi, kau sangat bodoh.”Seketika Kevin lantas ditimpa kebingungan yang besar. Dia sudah sebisa mungkin menjaga rahasia ini dari siapa pun, bahkan termasuk kepada Andrew sekali pun. Orang yang tahu rahasia tersebut hanyalah dia, Boris, Melda, dan terakhir ada
Read more

65. Kevin terancam

Ketika Kevin sedang kecewa dan Andrew sedang bingung, Zavy justru menampilkan wajah ceria seraya bercanda. “Kenapa masih berdiri di sini? Ayo ikut aku masuk ke dalam. Kita akan menemui Manager HRD-nya langsung. Siapa tahu kita langsung bisa bekerja di sini, Andrew.”Parahnya, Zavy mengenakan setelah anak kuliahan, sementara Andrew mengenakan pakaian formal layaknya calon pekerja sebagaimana umumnya. Penampilan mereka kontras. Zavy tidak mencerminkan diri kalau dia mau melamar bekerja di Rockxill.Dan Kevin, setelah kemarin hatinya sakit di serang rasa cemburu yang membara, kini dia malah menerima lelucon dari orang yang dia benci. “Sebaiknya kau pergi dari sini, Zavy! Kalau kami saja bisa kena usir, lantas bagaimana dengan diri mu?!”“Kalian kena usir? Waduh, sungguh memalukan sekali. Tidaklah mengapa kalau kau yang kena usir, Kevin, tapi tidak untuk saudara iparku. Aku tidak tega dia kena usir. Memangnya, siapa yang mengusir kalian? Apakah orang itu Manager? Atau mungkin hanya staf bi
Read more

66. Andrew diterima bekerja

Kevin langsung tergagap. “Ak-aku Kevin. Kenapa?” Wajahnya langsung cemas, badannya merinding ketakutan.“Kau sudah buat onar di Rockxill. Bos besar kami meminta untuk mengusir mu dari sini. Cepat pergi dari sini!” sentak security berbadan besar itu. Lalu, mereka berdua pun menyeret Kevin agar segera menuju mobilnya.“Lepaskan aku! Apa salahku!?” Kevin meronta dari pegangan dua orang itu.“Kau sudah berani macam-macam dengan bos besar kami. Cepat pergi dari sini!”Dua security itu pun mengusir paksa Kevin sampai ke mobilnya, lalu mereka bilang kepada Andrew untuk tetap di tempat.“Biarkan pria bernama Kevin itu pergi. Nanti, Manager HRD akan turun dan menemui mu.” Security itu bilang kepada Andrew sebelum meninggalkan lokasi parkir, menyisakan tanda tanya besar dari Andrew di kepalanya.***Tidak lama berselang, memang muncul seorang pria berpakaian formal ala orang kantor di sana. “Silakan Tuan Zavy dan Tuan Andrew untuk segera menuju ruangan kerja kami.”Setibanya di ruangan kerja Man
Read more

67. Andrew mulai percaya

Setelah Andrew pulang memang dengan berjalan kaki, Zavy lantas masuk lagi ke dalam gedung kantor Rockxill guna menemui seorang utusan dari Marvin Rock. Di sana, dia membicarakan perkara bisnis besar sampai siang menjelang sore hari. Ketika dia teringat bahwa ada tugas sore hari di rumah yang diperintahkan oleh ibu mertuanya, barulah dia pulang.Begitu telah sampai di rumah, Melda agak marah karena Zavy telat berada di rumah. Dia menyeringai geram seraya mencibir, “Menantu sialan! Seharusnya dari jam tiga tadi kau harus sudah menyelesaikan tugas itu! Lihatlah taman di rumah ini kotor dan berantakan. Sebelum istrimu dan ayah mertuamu pulang, kau harus menyelesaikan semua tugas itu. Cepat lakukan!”Suara Melda menggelegar sehingga terdengar ke berbagai penjuru. Andrew yang sedang beristirahat di ruangan keluarga pun mendengarnya. Saat dia tahu bahwa Zavy sudah pulang, dia langsung melompat dari sofa dan segera menemui Zavy. Cerita tadi pagi memang sepertinya ada erat kaitannya dengan Zavy
Read more

68. Andrew tersadar

Mendengar nama Zavy disebut, Melda tidak bisa menahan rasa keterkejutannya. Dia menggeleng keras dan membalas, “Parah! Apa kau pikir, gara-gara bertemu dengan Zavy di sana, lantas Zavy adalah orang yang telah membantu mu? Tidak masuk akal!”Melda pun mengingatkan kepada putranya bahwa Zavy hanya punya motor butut dan pakaian yang amat sederhana. Jika dinilai berdasarkan hal itu, nampak tidak mungkin Zavy bisa melakukan yang mustahil.Tapi, Andrew mengingatkan ibunya tentang status Zavy yang sudah mereka ketahui. “Ibu, bukankah dia pemilik saham di The Rock Holding Company?”“Apa kau melihat ada kesan orang kaya di wajah dan penampilannya? Tidak ada! Dia tidak mungkin orang kaya, Andrew. Sekarang saja dia mau kita suruh-suruh. Jadi, kau jangan pernah berpikir bahwa Zavy adalah orang yang memasukkan mu bekerja di Rockxill!”Dengan kata lain Melda tetap berkeyakinan bahwa Kevin adalah orang yang telah membantu putranya agar bisa masuk bekerja di Rockxill. Itu jauh lebih masuk akal baginy
Read more

69. Andrew buat masalah

Kevin sadar bahwa namanya nyaris rusak di mata Keluarga Charlton. Oleh karena itu, malam harinya dia mengajak Andrew untuk pergi ke sebuah tempat nongkrong guna memperbaiki citranya kembali. Sementara itu, Andrew yang mulai tersadar kini harus jauh lebih waspada dalam menghadapi sikap sahabatnya itu.Setelah meneguk birnya tiga kali, barulah Kevin bicara, “Andrew, persitiwa tadi pagi tidak usah kau ingat lagi. Anggap saja itu kesialan bagi kita berdua. Terus, jangan kau berpikir bahwa aku tidak ada hubungan apa pun dengan pihak Rockxill lantaran aku mendapat perlakuan buruk dari mereka tadi pagi.”Kevin tidak sudi jika Andrew menilai rendah dan buruk terhadap dirinya, karena itulah sebisa mungkin dia merangkai cerita agar nama dan wajahnya tetap baik.“H-Enterprise, perusahaan keluargaku, akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan keuangan milik The Rock Holding Company, yaitu R27-Enterprise. Aku yang bakalan mengurus semuanya,” ungkap Kevin dengan wajah yang agak berbinar, seolah
Read more

70. Zavy masih diremehkan

Orang pertama yang berkomentar tentu saja Melda. “Kau mau mengurusi masalah ini dengan menghadapi Keluarga Winston dan Mafia Morgan? Zavy, kau sudah gila! Memangnya kau siapa ha!?” sentak Melda sambil memberengut malas.Vinna pun kaget ketika mendengarnya. Bagaimana ceritanya Zavy dengan begitu berani dan percaya diri mau pergi ke kandang macan?Semua orang tahu betapa mengerikannya Mafia Morgan dan betapa kayanya Keluarga Winston. Tidak ada mungkin yang bisa mengalahkan dominasi mereka.Keluarga Charlton seperti taik kuku saja.Itulah kenapa sekarang Keluarga Charlton berada dalam bahaya besar. Berurusan dengan Keluarga Winston dan Mafia Morga sama saja seperti mengikat tali di leher sendiri.Vinna tak hentinya menyalahkan Kevin. “Kurang ajar sekali bajingan itu! Pasti gara-gara dia Andrew jadi berada di sana. Kalau bukan karena Kevin, pasti Andrew tidak bakal buat masalah.”Keluhan dan penyesalan itu jelas tiada guna. Tidak bakal juga menyelesaikan masalah. Hal yang mesti dilakukan a
Read more
PREV
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status