Chelsea menggigit bibir bawahnya. “Kau memang seperti ini dari dulu. Tidak peka.”“Tidak peka? Maksudnya?”“Kapas-tian! Cewek selalu menunggu Kapas-tian dari cowok!”Hening beberapa saat.Tidak ada tawa.Zavy termangu beberapa detik, lalu melempar pandangannya ke arah orang-orang di sana.Setelah cukup lama, barulah dia bertanya, “Bagaimana pekerjaan mu di sana, Nona Ekonom?” tanya Zavy dengan raut wajah penasaran, seolah lupa dengan jokes terakhir itu.Sebagian pria bukannya tidak peka, tapi malas kalau membicarakan perkara demikian, itulah kenapa sebagian mereka malah berpura-pura bodoh.Chelsea bergumam, lalu menjawab, “Aman. Tentu baik-baik saja. Bagaimana dengan kau di sini, Zavy? Impian mu sejak dulu bisa bekerja di perusahaan migas seperti Rockxill milik Keluarga Rock maupun Winsoil milik Keluarga Winston, ya? Bagaimana, apa kau sudah melihat ada lowongan pekerjaan di sana untuk tahun ini?”Mener
Read more