All Chapters of Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat: Chapter 81 - Chapter 90

200 Chapters

81. Memberi kata sambutan

Ketika Zavy sibuk menonton sebuah video motivasi di media sosial, tiba-tiba saja ponselnya berdering, panggilan dari Russel Winston.“Tuan Muda, kau sedang berada di mana?” suara halus terdengar di ujung telepon Zavy.“Di Green Lounge, menemani istriku pergi ke pesta. Ada apa, Paman?”“Kebetulan sekali. Perwakilan dari The Rock Holding Company untuk memberikan kata sambutan di acara itu berhalangan hadir. Kami harap Tuan Muda bisa mengisi kekosongan di acara tersebut.”Apa?Zavy melihat dirinya sendiri. Dia hanya pakai kemeja hitam. Meskipun cukup layak untuk hadir di pesta tapi sepertinya tidak untuk memberikan kata sambutan dan berbicara di hadapan banyak orang.“Tuan Muda, sesi itu lima menit lagi. Bagaimana?”“Paman Russel. Hm.” Zavy berpikir keras. Di sana ada Vinna. Jika sebelumnya dia berjanji tidak akan membuat malu Vinna, maka kali ini dia tidak hanya itu, tapi malah akan membuat Vinna bangga. Menjadi pembicara di sana tentu akan membuat istrinya bahagia. “Baiklah, Paman, aku
Read more

82. Begitu membanggakan

Di luar nalar Vinna, rupanya Zavy tampil begitu memukau. Dia bicara seperti Presiden di forum internasional. Zavy bicara dengan sangat tenang dan berwibawa. Sangat mencerminkan seorang pemimpin sejati. Semua orang pun terkesima dan sesuai ekspektasi Zavy sendiri bahwa pada akhirnya dia bisa membuat Vinna menjadi bangga. Bukannya malu, Vinna malah bangga! Ketika tadi Vinna membisiki Zavy, semua orang pun saling tatap dan bicara, memperbincangkan tentang hubungan mereka. Sepemikiran mereka, Vinna memang pergi berdua dengan Zavy di pesta ini. Bagi mereka, dua orang itu memang serasi dan sangat layak. Begitulah pandangan mereka di sini.Itulah kenapa para undangan memberikan tepuk tangan dan apresiasi kepada Zavy beserta ucapan selamat bahagia kepada Vinna.Terdapat satu kalimat dari Zavy yang membuat Vinna sangat bangga. “Charlton Property Group adalah mitra bisnis kami yang sangat baik. Mereka menaruh kepercayaan kepada perusahaan kontraktor milik The Rock Holding Company. Kami saling
Read more

83. Mobil baru

Meskipun Vinna sudah cukup merasa bahagia malam ini, namun dia tetap tidak mengizinkan Zavy untuk tidur di kasur pas di sebelahnya. Seperti biasa, Zavy masih tidur di bawah dengan beralaskan selimut. Meski begitu, Zavy tak pernah mengeluh.Hanya saja, keesokan paginya, karena masih diselimuti kebahagiaan, akhirnya Vinna berencana ingin membelikan mobil baru buat Zavy supaya ketika ada keperluan Zavy tidak perlu lagi menggunakan motor butut itu.Mereka sudah tiba di sebuah showroom mobil kelas menengah meskipun ada juga brand mewah semacam BMW dan Mercy. Tapi karena hanya ada budget seratus ribu dollar dan berharap membawa mobil kisaran antara dua puluh ribu sampai tujuh puluh ribu dollar, maka tempat ini sudah layak.“Kau mau membelikan aku mobil baru seharga puluhan ribu dollar?” tanya Zavy yang baru saja mematikan mesin mobil lalu pandangannya mengarah ke arah showroom.“Kita harus cepat. Setelah ini aku harus segera pergi ke kantor. Kerjaanku banyak di sana. Ayo cepat turun. Nanti
Read more

84. Bugatti mahal

Glory Auto?Vinna mengelus keningnya. Dia tidak punya uang lebih dari seratus ribu dollar. Dia pun tahu tentang mobil di sana. Bisa saja membeli satu, tapi harus menguras habis tabungannya.Perlahan Vinna menoleh ke samping. “Jangan main-main! Aku tidak suka bercanda!” sentak Vinna sambil menerbitkan seringai tipis di wajahnya, memberikan gertakan kepada Zavy agar tidak mempermainkannya, apalagi untuk hal yang bukan biasa saja, ini membahas perkara uang ratusan ribu dan bahkan puluhan juta dollar.Begitu telah sampai di lokasi, Vinna perlahan menelan ludahnya, pupil matanya agak membesar lantaran tak kuasa melihat apa yang ada di sana. Statusnya sebagai Presiden Direktur tidak juga menumbuhkan keberanian pada dirinya untuk masuk ke tempat semacam ini.BMW yang dia punya sudah cukup lama dan jadul. Sudah lama dia tidak punya mobil baru dan belum ada kesempatan punya mobil baru. Dari dulu dia mengidamkan Bugatti tapi hingga sekarang belum juga kesampaian.Setelah melepaskan seatbelt yan
Read more

85. Seperti beli kacang

Berhadapan langsung dengan manager di sana Zavy langsung menyebutkan dua mobil yang dimaksud. Tanpa banyak cincong lagi sebab dia tidak butuh waktu lama untuk bernegosiasi. Apalagi tawar menawar.“Segera kirimkan ke alamat ini. Bilang buat Keluarga Charlton,” ucap Zavy, semudah membeli kacang goreng.Karena tidak pernah beli barang mewah sebelumnya, Zavy kira semudah itu.Benar saja, sang manager pun mengernyitkan keningnya seraya bertanya, “Rolls-Royce dan Bugatti? Langsung dikirim ke sana?"Zavy langsung mengeluarkan Kartu Vibra hitam sebelum pria di hadapannya itu melanjutkan kalimatnya. “Aku bayar pakai kartu ini.”Manager dan karyawan lain yang menyaksikan itu langsung terbelalak heran. Mereka tidak menyangka pria biasa-biasa saja itu punya kartu sakti yang hanya dimiliki oleh para konglomerat di negeri ini. Hingga saat ini tidak lebih ada sepuluh orang saja yang punya.“Total harganya dua pulu dua juta dollar,” ucap sang manager mencoba menenangkan dirinya. Dia sudah sangat berp
Read more

86. Pembuktian

Ketika dua mobil mahal itu telah sampai di kediaman Ferdy di siang hari, di sana hanya ada Zavy dan Melda.Karyawan Glory Auto meminta tanda tangan Zavy untuk memastikan bahwa mobil tersebut diterima oleh orang yang tepat.Namun, Melda tiba-tiba saja mendekat dan menyela. “Zavy, apa yang kau lakukan? Kenapa kau berani membubuhi tanda tangan di sana? Kau pikir, kau ada hubungannya dengan pembeli mobil ini?”Melda tidak mengerti apa yang terjadi. Jika dia melihat Rolls-Royce dan Bugatti itu, tidak mungkin rasanya Ferdy, Vinna, maupun Keluarga Charlton lain yang membelinya. Dia rasa, pihak Glory Auto telah salah kirim.“Kau tidak usah macam-macam, Zavy!” sergah Melda.Hanya saja, Zavy sudah terlanjur menandatanganinya. Lalu dia memberikan tip masing-masing kepada mereka sebesar seratus dollar. “Terima kasih karena mobilnya datang tepat waktu.”Dua karyawan Glory Auto dengan mobil panjang itu pun segera keluar dari halaman rumah Ferdy, menyisakan tanda tanya besar di dalam kepala Melda.‘
Read more

87. Hadiah dari sang penerus

Pada malam harinya Vinna pun pulang dari bekerja. Dia sangat kaget ketika melihat Rolls-Royce dan Bugatti yang tadi pagi dibicarakan Zavy memang benar-benar ada. Saat keluar dari mobilnya, dia pun berjalan mengitari dua mobil itu dengan pandangan penuh keheranan. Omongan Zavy memang benar.Di dalam rumah, sedari tadi ada perbincangan seru antara Zavy, Ferdy, Melda, dan Andrew.Zavy bilang pada mereka bahwa dua mobil tersebut hadiah dari orang penting dan besar dari The Rock Holding Company tanpa memberi tahu namanya siapa. “Kata mereka, Charlton Property Group merupakan mitra bisnis yang menjanjikan. Dua mobil di luar tentu tidak ada harganya bagi mereka.”Kemudian pandangan Zavy teralihkan Vinna yang sedang terpancang kaku seperti patung di ruang keluarga. “Mereka juga sangat mengapresiasi kinerja mu,Vinna. Bugatti itu sekarang menjadi milik mu. Kau bisa menggunakannya ketika sedang berpergian, liburan, atau mungkin ketika berangkat bekerja.”Vinna menyampirkan sebagian rambutnya ke
Read more

88. Sarjana

Pagi hari yang cerah di Universitas Gloriston.Tepat pada hari ini Zavy menyelesaikan kuliahnya dan resmi mendapatkan gelar sarjana. Setelah melewati fase yang amat sulit dan berat selama menempuh pendidikan, akhirnya dia bisa menyelesaikan studinya.Namun, kegembiraan itu tak diiringi dengan adanya orang-orang tercinta di sekelilingnya. Jika sebagian orang-orang yang sedang wisuda asyik berfoto ria dan tertawa senang, maka tidak bagi Zavy. Hari ini Keluarga Charlton seperti Ferdy dan Andrew pada sibuk bekerja, begitu pula dengan Vinna masih saja sibuk mengurusi proyek yang sedang dijalankan.Zavy sudah meminta kepada Vinna untuk menyempatkan waktu meski sebentar saja agar bisa hadir di acara sakral pada hari ini. Vinna tidak menjanjikannya, tapi seandainya nanti ada waktu kosong, bisa jadi dia hadir. Lelaki tampan itu hanya beberapa kali berfoto dengan teman satu angkatan dengan dirinya. Selebihnya, tidak ada yang spesial. Sampai pada akhirnya datanglah seorang perempuan yang begitu
Read more

89. Kehadiran tak terduga

Chelsea menggigit bibir bawahnya. “Kau memang seperti ini dari dulu. Tidak peka.”“Tidak peka? Maksudnya?”“Kapas-tian! Cewek selalu menunggu Kapas-tian dari cowok!”Hening beberapa saat.Tidak ada tawa.Zavy termangu beberapa detik, lalu melempar pandangannya ke arah orang-orang di sana.Setelah cukup lama, barulah dia bertanya, “Bagaimana pekerjaan mu di sana, Nona Ekonom?” tanya Zavy dengan raut wajah penasaran, seolah lupa dengan jokes terakhir itu.Sebagian pria bukannya tidak peka, tapi malas kalau membicarakan perkara demikian, itulah kenapa sebagian mereka malah berpura-pura bodoh.Chelsea bergumam, lalu menjawab, “Aman. Tentu baik-baik saja. Bagaimana dengan kau di sini, Zavy? Impian mu sejak dulu bisa bekerja di perusahaan migas seperti Rockxill milik Keluarga Rock maupun Winsoil milik Keluarga Winston, ya? Bagaimana, apa kau sudah melihat ada lowongan pekerjaan di sana untuk tahun ini?”Mener
Read more

90. Pelakor?

Vinna agak telat datang karena tadi dia sibuk mencari sesuatu untuk dia hadiahkan kepada Zavy. Dia sudah membawa satu Bunga Gloriest seharga lima ribu dollar, Rolex, dan kartu ucapan selamat. Akan tetapi ketika dia hadir, rupanya dia mendapatkan pemandangan yang kurang nyaman di hati.Jika biasanya kalau emosi Vinna menampakkan wajah yang biasa tapi agak menakutkan, maka kini tatapannya nyalang tajam dan bibirnya memberengut kesal. Entah kenapa dia sangat marah ketika tahu suaminya sedang berduaan dengan seorang wanita, dan sangat dekat.Belum sempat memberikan kata selamat kepada Zavy, justru Vinna memberikan cemoohan kepada Chelsea. “Siapa kau? Apa kau mau jadi seorang pelakor?” sentak Vinna dengan nada yang begitu menohok.Pelakor?Perlahan pandangan Chelesea beralih dari Vinna ke arah Zavy. Itu artinya Zavy sudah menikah?‘Kenapa aku tidak tahu kalau Zavy sudah menikah?’Chelsea sangat kaget. Dadanya langsung bergemuruh saat mendengar kabar tersebut. Kalau tadi dia sangat ceria dan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status