Semua Bab Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat: Bab 101 - Bab 110

200 Bab

101. Shane tersadar

River : ACE lagi!Zavy win, Quads ACE!Ada empat ACE di atas meja.Zavy tersenyum penuh kemenangan. “Dua King-mu habis kena keroyoki empat ACE milikku! Haha.”Tidak ada orang yang tertawa di sana. Kecuali Shane. “Hahaha. Kau hebat, Zavy! Luar biasa!”Kemenangan besar dan spektakuler telah diciptakan oleh seorang bocah yang kurang berpengalaman dalam dunia judi!Sebagian orang mungkin berpikir kalau Jeffry King tidak menerima kekalahan dan bakal mengamuk. Tapi dugaan mereka keliru. Jeffry memang dikenal sebagai sosok keras dan menakutkan. Dia memang kerap kali menyiksa penjudi yang tidak taat aturan.Namun, perlu diingat bahwa Jeffry termasuk orang yang menjunjung tinggi fair play. Kali ini dia mengakui kekalahannya dari lawan yang sempat dia remehkan.“Kau menang! Selamat, Anak muda!” Jeffry memberikan apresiasi buat Zavy. Dia berbesar hati dan berlapang dada meskipun semua orang di sini kecewa atas ke
Baca selengkapnya

102. Pekerjaan dari Edward

Pada saat Zavy dan Shane sudah berada di kantor Charlton Property Group, lebih tepatnya di ruangan Presdir, mereka berdua melihat raut wajah penuh amarah pada wajah Vinna. Vinna tidak percaya kalau Zavy bisa mengatasi problem yang dilanda oleh pamannya.Namun, belum sempat Vinna mengoceh, Shane bicara terlebih dahulu. “Keponakanku, kau sangat pandai dalam memilih suami. Kau sangat beruntung bisa punya suami seperti Zavy. Kalau saja aku perempuan, aku pasti mencari pasangan seperti halnya Zavy. Sumpah!” Shane tak henti mengobral omongan sampai berbusa mulutnya.Vinna tercengang heran. Selama ini pamannya adalah orang yang keras terhadap Zavy dan berkeinginan kuat agar Zavy enyah dari Keluarga Charlton. Tapi anehnya sekarang tiba-tiba Shane berubah total. Ada apa gerangan?“Vinna, kau harus bersyukur punya suami seperti Zavy ini! Jadi jangan pernah kau sia-siakan dia! Dan jangan pula kau kecewakan dia walau hanya sesaat saja!” koar Shane, saking bangganya di
Baca selengkapnya

103. Paket tidak jelas

“Kau cukup mengantarkan satu buah paket ke seseorang di ujung kota. Tidak lebih dari satu jam pekerjaan mu beres. Aku memberi mu upah seribu lima ratus dollar kalau kau berhasil melakukannya. Ke depannya, akan ada antaran paket lagi. Tenang saja.”Zavy mengerutkan keningnya lalu bertanya. “Paket? Pake apa, Paman?”“Satu buah koper saja. Kau tidak akan kesulitan membawanya, Zavy.”Zavy lantas merasa heran dan bingung. Kenapa harus dirinya? Padahal bisa saja Edward menyuruh orang lain. Seperti sopir atau OB kantor misalnya? Lantas kenapa harus Zavy?Penasaran apa sebenarnya paket yang mesti dia antarkan, lalu Zavy pun bertanya kembali pada Edward. “Apa isi paketnya, Paman Edward? Aku harus tahu apa yang aku bawa.”“Barang yang berharga. Aku rasa hampir setiap kita menginginkan barang itu. Tapi kau tidak perlu tahu lebih detail. Tugas mu cukup mengantarkan barang itu sampai pada tujuan. Itu saja. Tidak lebih. Sangat simpel dan mudah.” Edward terus memberikan tekanan persuasif agar Zavy b
Baca selengkapnya

104. Bisnis haram

‘Apa aku mengantar Vinna pulang terlebih dahulu lalu baru mengantar paket ini?’Keresahan tergambar cukup jelas di wajah Zavy yang sangat tampan. Kalau dia mengantar Vinna terlebih dahulu, kemungkinan besar dia pasti terlambat sampai ke lokasi penerima paket. Butuh waktu tiga puluh menit apabila Zavy ngebut ke sana.Tidak lama berselang, Vinna pun membuka pintu mobil sambil berujar, “Oke. Ayo kita pulang!” Vinna mengipasi wajahnya sendiri karena kegerahan. Beberapa helai rambut tampak menempel di kulit lehernya yang putih bersih.Tapi Zavy tidak punya waktu untuk menikmati keanggunan istrinya. Dia berpikir keras. “Vinna, aku ada pekerjaan sedikit. Kalau mengantar mu pulang terlebih dahulu, sepertinya tidak mungkin, jadi aku minta ketersediaan mu untuk ikut denganku. Oke?”Vinna sebenarnya sudah sangat lelah dan gerah. Tidak ada yang ada di dalam kepalanya kecuali pulang ke rumah. “Pekerjaan apa malam-malam begini? Besok sajalah kau kerjakan! Sekarang sudah malam.” Vinna melepaskan kek
Baca selengkapnya

105. Terancam

Sayangnya, Zavy tidak bisa membuka koper tersebut untuk memastikan bahwa isi di dalamnya memang benar narkoba.Vinna sangat mengutuk perbuatan pamannya yang dengan tega menyuruh suaminya untuk menjalankan pekerjaan yang sangat berisiko besar. “Aku bersumpah tidak bakalan membiarkan paman bajingan itu menyuruh mu lagi, Zavy! Dia sangat keterlaluan. Kalau saja aku tahu sejak awal, aku tidak mungkin membiarkan mu mau saja disuruh olehnya.”Zavy pun menjelaskan pada Vinna terkait dirinya sudah beberapa kali mempertanyakan tentang barang yang diantar dan juga Zavy sempat menolaknya. Akan tetapi, rayuan dan ancaman dari Edward membuat Zavy pada akhirnya mesti mengalah juga.“Aku pasti tidak mau kalau tahu barang ini rupanya narkoba,” ujar Zavy sambil menggeleng pasrah. Tidak ada kecurigaan apa pun dari Zavy terhadap Edward, apalagi berpikir tentang barang haram itu. Atau bisa jadi Zavy terlalu percaya pada orang lain.“Kita antarkan saja barang itu pada penerimanya lalu kita langsung pulang
Baca selengkapnya

106. Ancaman besar

Seorang pria menginjak puntung rokoknya sambil berkata keras, “Bos, si kurir sudah sangat kurang ajar pada kita! Sebaiknya kita kasih dia pelajaran!”Yang lainnya menimpali, “Dia bawa Rolls Royce pula, Bos! Waw! Dia pasti orang kaya!”“Setengah barang yang dia curi jelas tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan mobil yang dia kendarai.”“Kita bisa beli barang puluhan kali lebih banyak setelah ini. Haha.”Miya tersenyum jahat. “Dan wanita cantik di dalam mobil itu. Nilainya jauh lebih mahal dari pada barang setengah koper dan satu Rolls Royce. Itu artinya, kita bisa libur membegal selama satu bulan penuh.”Belasan anggota geng tengik di sana tertawa terbahak-bahak.Tiba-tiba, ....Ctar!Sebuah botol bir pecah di jalanan. Seorang dari mereka sengaja sedikit membuat keributan. “Langsung saja sikat si kurir itu, Bos! Tanganku sudah gatal ingin mencongkel biji matanya!”“Aku juga tak sabar ingin .... Hm, wanita di dalam mobil itu membuatku sangat bergairah. Aku bisa menghabiskan malam
Baca selengkapnya

107. Pertarungan

Saking takutnya, Vinna sampai pingsan, hilang kesadaran beberapa saat.Sementara Zavy berada dalam ancaman besar. Bukan hanya hartanya yang terancam, melainkan nyawanya juga pun ikut terancam, dan begitu pula dengan nyawa Vinna.“Aku kasih kalian satu juta dollar. Tapi biarkan kami pergi dari sini,” ucap Zavy, memaksakan diri untuk ikhlas keluar uang sebanyak itu demi keselamatan mereka berdua.Dinno, Miya, dan anggota geng lainnya semakin tertarik. Jika Zavy sudah menawarkan satu juta dollar, itu tandanya bakal ada jutaan dollar lain selain dari pada itu. Semua anggota geng motor Skysz tertawa penuh akan kemenangan. Niat awal membeli barang haram, mereka malah mendapat rezeki nomplok yang begitu berlimpah.Lagi, tawaran dari Zavy tidak begitu mereka pedulikan sebab mereka percaya kalau akan dapat lebih dari satu juta dollar. Mereka memperkirakan di dompet Zavy ada uang, ada ponsel, jam tangan, belum lagi barang di dalam mobil. Vinna pula, dengan segala macam aksesoris yang dia miliki
Baca selengkapnya

108. Action

Sepuluh orang anggota mafia mengelilingi Zavy, memberikan kesan impulsif, aura intimidasi yang kuat. Siapa pun yang berada di dekat mereka pasti akan terkencing-kencing karena ketakutan.Namun, Zavy tetap santai. Sedikit pun bahunya tidak bergerak. Ekor matanya menangkap satu per satu wajah semua anggota mafia itu.Bagi Dinno, kehadiran Jo di sini sangat berarti. Dinno menjanjikan uang yang tak sedikit kalau berhasil memberikan bantuan padanya. Tidak hanya itu, Geng Motor Skysz berafiliasi dengan mafia terbesar di negeri ini. Itu artinya, ketika Skysz berada dalam ancaman, mereka bisa meminta bantuan mafia tersebut.“Jo, pria itu sudah membuat ku hancur. Lihatlah, belasan anak buahku babak belur. Cepat lakukan sesuatu!” Dinno yang masih saja tersandar di batang pohon terus saja memegangi perut dan dadanya.Jo pikir, Skysz berhadapan dengan geng motor lain atau sekelompok preman. Rupanya eh rupanya, cuma melawan satu orang saja. Jo malah mencemooh geram, “Parah! Kalian semua kalah melaw
Baca selengkapnya

109. Naruto dan Luffy

Vinna terbangun saat di tengah perjalanan menuju rumah. Perlahan dia membuka kelopak matanya, mengerjap beberapa kali, lalu mengatur napas untuk memperbaiki kondisi pikirannya yang tadi sempat kacau.“Zavy, apa yang terjadi dengan kita? Apa kita sedang disandera lalu akan dibunuh?” tanya Vinna dengan nada yang lemah dan pasrah.“Tentu saja kita tidak sedang disandera apalagi dibunuh. Kita lagi di jalan menuju rumah. Anggap saja kau tadi habis bermimpi bertemu para penjahat.”Vinna ingat betul semua rangkaian kejadian sebelum dia tidak sadarkan diri. Tidak mungkin semua itu adalah mimpi atau khayalan belaka. Semua itu jelas nyata. “Aku menemani kau mengantarkan barang haram dari Paman Edward ke Distrik Berryls. Lalu kita diancam oleh penerima barang haram itu. Mereka geng motor, Skysz. Kita berdua hampir mati di sana. Aku masih ingat betul.”“Kau tertidur, Vinna. Bisa jadi kau habis bermimpi,” balas Zavy berusaha agar Vinna benar-benar lupa dan setidaknya merasa keliru atas kejadian ba
Baca selengkapnya

110. Edward tersadar

Keesokan paginya.Zavy bergegas menemui Edward setelah tadi dia mengantar Vinna ke kantor CPG. Di ruang kerja Edward, ada pembicaraan serius terkait pekerjaan kurir yang Zavy jalankan.Edward tersenyum miring. “Dua ribu dollar? Kau menagih upahmu? Okelah kalau begitu.” Edward membuka laci meja kerjanya lalu mengambil dua puluh lembar seratus dollar untuk diberikan kepada Zavy. “Akan ada tugas lagi, tapi nanti pekan depan saja. Kali ini aku kasih kau dua kali lipat dari biasanya.”Sebelum Edward melanjutkan kalimatnya, Zavy buru-buru menyela. “Apa Paman belum pernah merasakan hidup di penjara?” singgung Zavy dengan sangat dingin.Mendengar itu, Edward tercekat. “Apa maksud mu? Kenapa kau bicara seperti itu?”Zavy menjelaskan pada Edward bahwa dia sudah tahu apa barang yang dia bawa semalam menuju sebuah lokasi di pinggir kota. Edward sempat berkelit tentang tuduhan tersebut tapi Zavy justru membeberkan bukti berupa foto.“Dinno Skysz ditahan dipenjara karena tertangkap membawa narkoba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
20
DMCA.com Protection Status