All Chapters of Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat: Chapter 111 - Chapter 120

200 Chapters

111. Luis Charlton sakit

Sebuah kabar mengejutkan datang dari Villa Charlton, tempat di mana Luis Charlton menghabiskan hari-harinya yang pelik. Luis Charlton terjatuh di kamar mandi. Dia yang memang punya penyakit komplikasi tersebut lantas kambuh stroke-nya. Separuh badan tidak bisa digerakkan. Kepanikan di sana membuat para pelayan segera melarikan Luis Charlton ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan.Di IGD, Luis Charlton terkapar tak berdaya di atas ranjang perawatan. Dan yang menyedihkannya lagi adalah dia tergabung bersama pasien lain. Itu artinya dia tidak mendapatkan pelayanan maksimal yang semestinya dia dapatkan. Di ruangan yang cukup luas itu setidaknya ada dua puluh pasien lain beserta para keluarganya. Lantai agak kotor. Bising. Bahkan ada suara musik pula. Orang pada sibuk mengobrol. Tidak ada ketenangan di ruangan IGD itu bahkan di rumah sakit itu secara keseluruhan. Tergolong rumah sakit kelas C, di sana memang rata-rata untuk orang miskin dan paling tidak bagi orang yang ekonom
Read more

112. VIP

Pihak rumah sakit sudah membaca informasi pasien. Mereka tidak akan membiarkan pasien yang cukup kaya untuk pergi dari sini. Dengan kata lain mereka tidak menyetujui Luis Charlton dipindahkan ke RS Gloriston. Alasannya tentu saja mereka bakal dapat duit dari biaya yang dikeluarkan oleh Keluarga Charlton.Licik juga ternyata.Namun, Ferdy, Shane, dan Edward bersikukuh agar ayah mereka segera dipindahkan sekarang juga.Mereka tahu kalau nyawa Luis Charlton bisa tidak terselamatkan selagi berada di sini.Petugas administrasi menyilangkan tangan di dada. Sesuai perintah atasannya, dia tidak akan membiarkan pasien berduit itu pergi. “Bapak Luis Charlton sudah terdaftar sebagai pasien di sini. Sebentar lagi beliau akan kami pindahkan ke ruangan perawatan VIP. Mohon kepada pihak keluarga untuk tetap tenang dan silakan tunggu saja.”VIP?Omong kosong!Menangnya cuma ada AC dan TV 21 inch.Apanya VIP?!Yang diharapkan oleh Keluarga Charlton adalah peralatan lengkap, dokter profesional, dan pel
Read more

113. Simpel

Sekitar sepuluh menit kemudian Zavy pun tiba di ruang tunggu tak jauh dari ruang IGD.Ferdy, Shane, dan Edward hingga saat ini sudah menganggap Zavy layaknya pahlawan sejati. Dalam hati mereka, tidak ada hal negatif meski hanya seujung jari. Intinya, persepsi mereka terhadap Zavy sudah terlampau bagus dan spesial.Hanya saja kepercayaan tiga kakak beradik itu tidak dibarengi oleh ibu dan anak di sana. Vinna sampai sekarang masih saja meng-underestimate suaminya sendiri. Sementara Melda, dia justru menganggap Zavy hanyalah menantu penipu dan sialan. Bagi Melda, kedatangan Zavy di sini hanya untuk meramaikan, bukan memberikan solusi.Melda seperti kegerahan saat melihat kehadiran Zavy di sana. Ingin rasanya dia menyorongkan tubuh Zavy ke dalam mobil ambulance di depan sana itu biar Zavy segera angkat kaki dari Keluarga Charlton.“Sudah cukup rebahan di kamarnya?” nyinyir Melda, pangkal alisnya semakin menukik ke bawah, matanya mulai berubah jahat.Padahal Zavy sibuk beres-beres di rumah
Read more

114. Kehebatan Keluarga Rock

Zavy berjalan agak terburu-buru dan menghampiri semua anggota Keluarga Charlton yang masih menunggu di ruang tunggu dekat IGD. Lalu dia menyerahkan berkas tersebut kepada Ferdy. “Kakek boleh kita bawa pergi dari sini. Terus sudah ada kamar buat beliau di RS. Gloriston.”Tidak ada kesombongan sedikit pun di wajah Zavy kepada mereka. Justru dia malah menyuruh untuk segera bergegas.Untuk ke sekian kalinya Zavy menjadi pahlawan bagi mereka. Namun Vinna tetap cuek seperti sedia kala.***Selama dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Gloriston, Ferdy bertanya pada Zavy tentang bagaimana ceritanya dia bisa mengatasi problem tadi.“Kita cukup punya skill olah kata yang baik, Ayah. Komunikasi dan negosiasi adalah hal terpenting dalam menjalani hidup. Uang saja tidak cukup kalau orang itu bisu,” balas Zavy santai. “Kepercayaan diri. Keberanian. Selebihnya kembali aku katakan, percayalah pada takdir baik dan keberuntungan.”Ferdy, Shane, dan Edward terkesima mendengar kata-kata Zavy.Tadi mereka b
Read more

115. Kecewa

Luis Charlton langsung dimasukkan ke ruangan perawatan terbaik di sana. Tidak ada ruangan terbaik, kecuali ruangan itu. Apa pun penyakit pasiennya, di sanalah dia bakal dirawat dengan pelayanan yang paling maksimal, dan tentu saja dilayani oleh dokter terbaik.Ditemani oleh lima orang perawat, Dokter Nova mulai bekerja. Lebih dari satu jam lamanya mereka melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin. Setelah semuanya selesai, Dokter Nova pun keluar dan bermaksud menemui pihak keluarga untuk memberikan konfirmasi terkait kemajuan dari kondisi fisik Luis Charlton.Orang pertama yang dia temui tentu saja Zavy.“Aku ingin berbicara bersama Tuan berdua saja di ruanganku,” ucap Dokter Nova pada Zavy yang sedang duduk di ruang tunggu.Ferdy, Shane, Edward, Melda, dan juga Vinna terheran-heran, kenapa yang dipanggil hanya Zavy? Namun, di dalam kebingungan mereka, tidak ada yang berani protes.“Aku Zavy. Ada apa, Dok?” Zavy berdiri.“Silakan ikut aku. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan.”“Ba
Read more

116. Obrolan dua wanita

Itu artinya Zavy sudah menikah. Sudah punya istri.Seketika wajah wanita itu berubah masam. Kedua sudut bibirnya mulai jatuh. Air mukanya tak semanis tadi.Zavy membaca jelas apa yang tergambar di raut wajah Dokter Nova. Kebanyakan wanita memang begitu, gampang menaruh banyak hal dengan hati.Untuk membuang rasa tidak nyaman di hatinya, Dokter Nova malah mengurangi jiwa profesionalnya dan nyinyir. “Tuan menikah dengan wanita dari Keluarga Charlton? Apa aku tidak salah?” Dokter Nova sedikit ketus dan ada raut kekecewaan di wajahnya saat tahu kalau Zavy rupanya merupakan suami dari seorang wanita dari Keluarga Charlton.Bagi Dokter Nova, hal itu kurang bisa diterima, secara Keluarga Rock terlampau mewah dan luar biasa kalau bersanding dengan Keluarga Chartlon meskipun bukan dalam hal yang ada hubungannya dengan pernikahan. Hubungan bisnis misalnya.“Dokter tidak perlu membahas hal itu. Aku pikir sebaiknya kita kembali ke topik utama kita, yakni bagaimana caranya Tuan Luis Charlton bisa
Read more

117. Ultimate

‘Kenapa Dokter ini begitu cepat memberikan penilaian berlebih pada Zavy?’ Vinna bertanya-tanya sendiri.Bukan hanya itu, Dokter Nova sampai merendahkan Vinna meskipun hanya dengan singgungan tipis saja.Vinna peka. Dia tahu kalau lawan bicaranya sedang menyerang. Yang jadi masalah adalah kenapa orang sekelas Dokter Nova malah membicarakan hal yang tidak perlu semacam ini?Terus terang saja Vinna tersinggung. “Apa menurut Dokter aku tidak pantas mendapatkan suami seperti Zavy? Memangnya apa yang sudah Dokter ketahui tentang suamiku?”Dokter Nova malah tersenyum pahit. Ada rasa tidak senang di raut wajahnya. “Menurut mu sendiri bagaimana? Kalau aku sudah menilai seperti itu, artinya aku tahu siapa sebenarnya suami mu, Nona Presdir. Telah aku katakan sudah sepatutnya kau bersyukur karena beruntung punya suami seperti Zavy. Dan kau seharusnya bangga akan hal itu.”Vinna masih belum mengerti apa yang ada di antara Zavy dan Dokter Nova sebenarnya. Kecuali kalau dia sudah mendengar apa yang
Read more

118. Ya, cemburu!

Siang sampai malam Vinna sibuk bekerja seperti biasa. Begitu pulang dan sampai di rumah, dia langsung memanggil Zavy untuk bicara di dalam kamar.“Kita makan malam dulu,” ajak Zavy siap melangkah ke luar kamar.“Nanti saja makannya! Ada hal yang jauh lebih penting dari pada makan!” cecar Vinna sudah kegerahan. Dia mengipasi wajahnya dengan telapak tangan padahal AC kamar sudah dinyalakan dari tadi.Bagi Vinna, malam ini tidak bakal seperti halnya di novel kebanyakan yang mana dikit-dikit adegan makan, dikit-dikit adegan makan. Entahlah, kadang dalam sepuluh bab ada lima adegan makan. Parah. Itu kurang ide atau bagaimana?Vinna menempelkan bokongnya di meja kerja sementara kedua tangannya menyilang di depan dada. Dia persis seperti bos yang hendak memarahi anak buah. “Ada hubungan apa kau dengan Dokter Nova?”Posisi Zavy berdiri tegap sementara salah satu tangannya masuk di saku celana. Tetap kalem dan cool walaupun untuk ke sekian kalinya dia kena marah. “Hubungan? Tidak ada. Aku saja
Read more

119. Luis Charlton sembuh

Selama berhari-hari Luis Charlton terus mendapatkan pengobatan dan perawatan terbaik di Rumah Sakit Gloriston. Hingga waktunya pihak rumah sakit memastikan bahwa hari ini beliau dipersilakan pulang.Hari ini merupakan hari yang amat berbahagia. Di usianya yang sudah senja, mungkin ada sebagian mereka yang berpikir kalau beliau bakal tutup usia, tapi Tuhan nyatanya memperpanjang usianya.Anak, menantu, dan cucu Luis Charlton hampir semuanya ada dan berkumpul di ruang itu. Karena luas, jadi bisa menampung lebih dari dua puluh orang. Namun dari sekian banyak orang di sana, perhatiannya hanya tertuju pada Zavy. Ya, hanya Zavy.Luis Chartlon tersenyum lebar meskipun sulit melebarkan bibirnya. Matanya berbinar bahagia, memancarkan kegembiraan tak terkira. “Cucu menantuku, Zavy. Dokter Nova bilang, aku sangat beruntung menerima kehadiran mu di sini. Katanya, aku disuruh banyak berterima kasih padamu.”Zavy malah khawatir kalau Dokter Nova berkata yang tidak-tidak pada Luis Charlton selama m
Read more

120. Hadiah

Di mall yang sama dan di waktu yang bersamaan, Zavy bicara kepada istrinya. “Vinna, tunggulah sebentar di sini. Aku ada urusan sebentar. Palingan sepuluh sampai lima belas menit saja. Aku akan segera kembali.” Zavy meninggalkan toko perhiasan itu lalu melangkah lebar menuju toko kecantikan di atas.Zavy tiba di toko kecantikan pada jam tujuh lewat sepuluh menit, tetapi Dokter Nova tidak marah sedikit pun. Wanita menor itu tersenyum riang dan menyambut kedatangan Zavy dengan wajah yang berseri. “Di jalan pasti sedang macet, Tuan Zavy.”Zavy tak berekspresi. Dia fokus menjalankan rencana yang sudah tersusun rapi di kepalanya.Tapi Dokter Nova sedikit heran kenapa Zavy mengajaknya ketemuan di toko kecantikan. “Tuan Zavy, kita bisa pergi ke tempat lain, kita bisa minum teh, makan steak, atau ke toko perhiasan.”“Ya, kita pasti sebentar lagi ke toko perhiasan,” balas Zavy mantap. Dia mengedarkan pandangan ke seisi toko hanya untuk wanita ini. “Silakan pilih lipstik dan bedak yang kau suka,
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status