Melda berbicara dengan wajah yang cukup sumringah. “Andrew, sebelumnya ibu sudah bicara dengan Kevin. Dia punya kenalan seorang staf HRD di Rockxill, namanya Boris. Jadi Boris nantinya yang akan mengurus semuanya.”Andrew berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di meja makan, lalu membalas, “Bagaimana caranya, Bu?”“Biar semuanya Kevin yang mengurus. Kau tidak perlu susah memikirkannya. Kita hanya perlu menyiapkan lima belas ribu dollar. Kau hanya perlu bekerja selama tiga bulan untuk mengembalikan uang tersebut.”“Kita akan menyogok sebesar lima belas ribu dollar?”Melda mengangguk pasti. “Tentu saja. Apa yang gratis di dunia ini, Andrew? Lima belas ribu tidak ada apa-apanya. Anggap saja selama tiga bulan itu kau hanya bermain di sana, tapi setelah itu kau bakal mendapatkan keuntungan besar.” Melda sudah memperhitungkan bahwa lima belas ribu dollar tentu tidak ada arti apa pun kalau dibandingkan dengan nominal bayaran yang diterima sebesar lima ribu dollar per bulan, bahkan bisa lebih na
Boris sampai menyeret Kevin keluar dari gedung Rockxill sampai halaman parkir. Diperlakukan seperti itu, Kevin sangat kaget.Kevin mengerutan alisnya seraya berkomentar. “Pak Boris, apa yang kau lakukan padaku? Bukankah kau berjanji akan bertemu denganku hari ini di ruangan mu untuk membahas pekerjaan temanku yang bernama Andrew ini? Lantas, kenapa kau malah mengusirku?” Kevin terus mencecar sejumlah pertanyaan untuk mengusut apa yang barusan terjadi.Setelah mengerling ke sekitaran dan dipastikan aman, barulah Boris berbisik di dekat telinga Kevin. “Kesepakatan kita batal. Aku tidak tahu bagaimana ceritanya rencana ini bisa diketahui oleh orang lain. Sudah aku katakan padamu, Kevin, jangan pernah bicarakan hal ini pada siapa pun! Tapi, kau sangat bodoh.”Seketika Kevin lantas ditimpa kebingungan yang besar. Dia sudah sebisa mungkin menjaga rahasia ini dari siapa pun, bahkan termasuk kepada Andrew sekali pun. Orang yang tahu rahasia tersebut hanyalah dia, Boris, Melda, dan terakhir ada
Ketika Kevin sedang kecewa dan Andrew sedang bingung, Zavy justru menampilkan wajah ceria seraya bercanda. “Kenapa masih berdiri di sini? Ayo ikut aku masuk ke dalam. Kita akan menemui Manager HRD-nya langsung. Siapa tahu kita langsung bisa bekerja di sini, Andrew.”Parahnya, Zavy mengenakan setelah anak kuliahan, sementara Andrew mengenakan pakaian formal layaknya calon pekerja sebagaimana umumnya. Penampilan mereka kontras. Zavy tidak mencerminkan diri kalau dia mau melamar bekerja di Rockxill.Dan Kevin, setelah kemarin hatinya sakit di serang rasa cemburu yang membara, kini dia malah menerima lelucon dari orang yang dia benci. “Sebaiknya kau pergi dari sini, Zavy! Kalau kami saja bisa kena usir, lantas bagaimana dengan diri mu?!”“Kalian kena usir? Waduh, sungguh memalukan sekali. Tidaklah mengapa kalau kau yang kena usir, Kevin, tapi tidak untuk saudara iparku. Aku tidak tega dia kena usir. Memangnya, siapa yang mengusir kalian? Apakah orang itu Manager? Atau mungkin hanya staf bi
Kevin langsung tergagap. “Ak-aku Kevin. Kenapa?” Wajahnya langsung cemas, badannya merinding ketakutan.“Kau sudah buat onar di Rockxill. Bos besar kami meminta untuk mengusir mu dari sini. Cepat pergi dari sini!” sentak security berbadan besar itu. Lalu, mereka berdua pun menyeret Kevin agar segera menuju mobilnya.“Lepaskan aku! Apa salahku!?” Kevin meronta dari pegangan dua orang itu.“Kau sudah berani macam-macam dengan bos besar kami. Cepat pergi dari sini!”Dua security itu pun mengusir paksa Kevin sampai ke mobilnya, lalu mereka bilang kepada Andrew untuk tetap di tempat.“Biarkan pria bernama Kevin itu pergi. Nanti, Manager HRD akan turun dan menemui mu.” Security itu bilang kepada Andrew sebelum meninggalkan lokasi parkir, menyisakan tanda tanya besar dari Andrew di kepalanya.***Tidak lama berselang, memang muncul seorang pria berpakaian formal ala orang kantor di sana. “Silakan Tuan Zavy dan Tuan Andrew untuk segera menuju ruangan kerja kami.”Setibanya di ruangan kerja Man
Setelah Andrew pulang memang dengan berjalan kaki, Zavy lantas masuk lagi ke dalam gedung kantor Rockxill guna menemui seorang utusan dari Marvin Rock. Di sana, dia membicarakan perkara bisnis besar sampai siang menjelang sore hari. Ketika dia teringat bahwa ada tugas sore hari di rumah yang diperintahkan oleh ibu mertuanya, barulah dia pulang.Begitu telah sampai di rumah, Melda agak marah karena Zavy telat berada di rumah. Dia menyeringai geram seraya mencibir, “Menantu sialan! Seharusnya dari jam tiga tadi kau harus sudah menyelesaikan tugas itu! Lihatlah taman di rumah ini kotor dan berantakan. Sebelum istrimu dan ayah mertuamu pulang, kau harus menyelesaikan semua tugas itu. Cepat lakukan!”Suara Melda menggelegar sehingga terdengar ke berbagai penjuru. Andrew yang sedang beristirahat di ruangan keluarga pun mendengarnya. Saat dia tahu bahwa Zavy sudah pulang, dia langsung melompat dari sofa dan segera menemui Zavy. Cerita tadi pagi memang sepertinya ada erat kaitannya dengan Zavy
Mendengar nama Zavy disebut, Melda tidak bisa menahan rasa keterkejutannya. Dia menggeleng keras dan membalas, “Parah! Apa kau pikir, gara-gara bertemu dengan Zavy di sana, lantas Zavy adalah orang yang telah membantu mu? Tidak masuk akal!”Melda pun mengingatkan kepada putranya bahwa Zavy hanya punya motor butut dan pakaian yang amat sederhana. Jika dinilai berdasarkan hal itu, nampak tidak mungkin Zavy bisa melakukan yang mustahil.Tapi, Andrew mengingatkan ibunya tentang status Zavy yang sudah mereka ketahui. “Ibu, bukankah dia pemilik saham di The Rock Holding Company?”“Apa kau melihat ada kesan orang kaya di wajah dan penampilannya? Tidak ada! Dia tidak mungkin orang kaya, Andrew. Sekarang saja dia mau kita suruh-suruh. Jadi, kau jangan pernah berpikir bahwa Zavy adalah orang yang memasukkan mu bekerja di Rockxill!”Dengan kata lain Melda tetap berkeyakinan bahwa Kevin adalah orang yang telah membantu putranya agar bisa masuk bekerja di Rockxill. Itu jauh lebih masuk akal baginy
Kevin sadar bahwa namanya nyaris rusak di mata Keluarga Charlton. Oleh karena itu, malam harinya dia mengajak Andrew untuk pergi ke sebuah tempat nongkrong guna memperbaiki citranya kembali. Sementara itu, Andrew yang mulai tersadar kini harus jauh lebih waspada dalam menghadapi sikap sahabatnya itu.Setelah meneguk birnya tiga kali, barulah Kevin bicara, “Andrew, persitiwa tadi pagi tidak usah kau ingat lagi. Anggap saja itu kesialan bagi kita berdua. Terus, jangan kau berpikir bahwa aku tidak ada hubungan apa pun dengan pihak Rockxill lantaran aku mendapat perlakuan buruk dari mereka tadi pagi.”Kevin tidak sudi jika Andrew menilai rendah dan buruk terhadap dirinya, karena itulah sebisa mungkin dia merangkai cerita agar nama dan wajahnya tetap baik.“H-Enterprise, perusahaan keluargaku, akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan keuangan milik The Rock Holding Company, yaitu R27-Enterprise. Aku yang bakalan mengurus semuanya,” ungkap Kevin dengan wajah yang agak berbinar, seolah
Orang pertama yang berkomentar tentu saja Melda. “Kau mau mengurusi masalah ini dengan menghadapi Keluarga Winston dan Mafia Morgan? Zavy, kau sudah gila! Memangnya kau siapa ha!?” sentak Melda sambil memberengut malas.Vinna pun kaget ketika mendengarnya. Bagaimana ceritanya Zavy dengan begitu berani dan percaya diri mau pergi ke kandang macan?Semua orang tahu betapa mengerikannya Mafia Morgan dan betapa kayanya Keluarga Winston. Tidak ada mungkin yang bisa mengalahkan dominasi mereka.Keluarga Charlton seperti taik kuku saja.Itulah kenapa sekarang Keluarga Charlton berada dalam bahaya besar. Berurusan dengan Keluarga Winston dan Mafia Morga sama saja seperti mengikat tali di leher sendiri.Vinna tak hentinya menyalahkan Kevin. “Kurang ajar sekali bajingan itu! Pasti gara-gara dia Andrew jadi berada di sana. Kalau bukan karena Kevin, pasti Andrew tidak bakal buat masalah.”Keluhan dan penyesalan itu jelas tiada guna. Tidak bakal juga menyelesaikan masalah. Hal yang mesti dilakukan a
Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan
Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua
Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah
Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d
Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men
Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng
Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn
Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp
Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua