"Mami... Mami di sana sudah makan, kan? Sudah mandi belum? Kita kangen Mami..." Suara si kembar membuat Shela tersenyum, ia menatap layar ponsel milik Morsil yang sengaja diberikan pada Shela untuk beberapa hari ini berkomunikasi dengan anak dan Mamanya."Sudah dong Sayang, ini Mami sedang duduk di teras," ujar Shela tersenyum manis. "Tiana mau peluk Mami," ujar Tiana di balik gambar itu. "Iya, nanti Mami pulang kok." Shela merasa merindukan anaknya. "Jangan Mi! Jangan pulang, biar saja Papi nangis-nangis dulu. Biar tahu rasa seperti apa jauh dari Mami!" seru Tino dengan alis bertaut. Ekspresi wajah si kembar laki-laki itu memang tidak berbeda jauh dengan Papanya. Tapi mereka lucu, dan Shela rindu dengan kelucuan anak-anak itu. "Kalian jangan nakal ya, Sayang. Jangan bilang siapa-siapa meskipun tahu di mana Mami berada," ujar Shela pada mereka. "Mami jangan khawatir. Kita paham kok... Kita berdua aja, Tiana tidak. Dia rewel, nangis terus dan tidak dewasa," ujar Tiano. "Iya, ja
Last Updated : 2024-03-04 Read more