Semangat yang disiapkan Tiana sejak pagi pun sirna. Begitu sampai di sekolah, ternyata Aldrich menunggu di sana dengan kedua orang tuanya. Anak laki-laki itu sudah bersiap ingin pergi ke Italia pagi ini. Tapi dia marah pada Papanya karena ingin menemui Tiana lebih dulu di sekolah. "Jangan menangis, aku akan kembali, Tiana..." Aldrich memeluk Tiana yang kini menangis memeluknya dengan erat."Tiana tidak akan punya teman lagi, Aldrich," ucap anak perempuan itu. "Sayang, kan di sekolah ada banyak teman. Tiana tidak akan kesepian," ujar Elmma mengusap rambut Tiana. Pelukan Tiana pada Aldrich pun terlepas, anak laki-laki mundur satu langkah. Dia tersenyum manis pada Tiana sebelum menatap Tino dan Tiano, juga Madam Ellin yang berada bersama mereka."Sudah Al, ayo berangkat," ajak Roghan pada sang putra. Aldrich melambaikan tangannya pada Tiana. Namun Tiana sama sekali tidak melihatnya, Tiana menangis dan menundukkan kepalanya saja. "Tiana," panggil Aldrich saat masuk ke dalam mobil.
Last Updated : 2024-02-28 Read more