Semua Bab Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan : Bab 171 - Bab 180

253 Bab

Melabrak

[Papa, Mama mau melabrak wanita yang bertengkar dengan Mama di pesta tempo hari. Buruan susul aku kirim alamatnya.]Aruna mengirimkan pesan sesaat sebelum dirinya pergi menemani sang mama. Kini mobil yang dikemudikannya berhenti di sebuah pusat kebugaran, tapi sang papa belum memberikan balasan atas pesan yang dikirimnya sejak 15 menit lalu.Bintang sudah turun lebih dulu untuk mencari wanita yang berani menampar putrinya. Dia tidak bisa diam saja mengetahui anaknya ditampar juga dihina sebagai anak haram, padahal Aruna lahir setelah dirinya dan Langit menjalin rumah tangga hampir 3 tahun.Aruna buru-buru mengejar sang mama. Dia panik dan bingung jika sampai terjadi sesuatu dengan Bintang.Bintang masuk ke pusat kebugaran yang biasa didatangi ibu Angel. Di sana memang ada kelas yoga yang banyak diikuti ibu-ibu rumah tangga dari kalangan atas.Bintang masuk ke ruangan yoga, hingga melihat beberapa wanita sedang melakukan yoga di sana. Dia pun menghampiri dengan cepat wanita yang sudah
Baca selengkapnya

Gangguan Mental

“Udah, Ma. Mama jangan begini.” Aruna berusaha menenangkan Bintang agar tak terus emosi.Bintang menoleh Aruna, hingga kemudian bertanya, “Memangnya mama kenapa? Mama baik-baik saja.”“Tapi Mama tadi marah-marah seperti itu. Aku cemas jika penyakit Mama kambuh,” ucap Aruna sambil memasang wajah cemas.Bintang menunjukkan kedua tangan, tak ada ruam yang artinya dia baik-baik saja.“Mama baik-baik saja, Runa. Mama malah begitu lega karena bisa mengamuk dan menampar wanita itu. Mama sepertinya belum puas, harusnya tadi Mama pukul sampai jatuh lalu tendang sekalian. Enak sekali dia ngatain kamu juga.”Bintang terlihat mengerikan saat marah seperti itu. Aruna sampai tidak tahu lagi apakah bisa menganggap Bintang tertekan atau wanita tadi yang nantinya akan tertekan.Bintang meraih ponsel, lantas mengetik sesuatu sebelum akhirnya dikirimkan ke seseorang.“Mama ngapain?” tanya Aruna penasaran.“Bersenang-senang,” jawab Bintang.Aruna mendadak horor melihat sikap Bintang yang seperti ini. Seu
Baca selengkapnya

Masih Mencari Pelaku

“Makan yang banyak, kalian harus selalu sehat.”Bintang memberikan lauk ke piring Sashi dan Nanda secara bergantian.Keduanya pun menatap Bintang yang begitu antusias mengambilkan makanan untuk mereka, hingga keduanya saling tatap sejenak.“Terima kasih, Mom.” Sashi cemas jika sikap Bintang sebenarnya hanya untuk menutupi kesedihan. Dia tak langsung tenang jika melihat ibunya bersikap tak seperti biasanya.Aruna memperhatikan Bintang yang terus saja memperhatikan Sashi dan Nanda, hingga bibir gadis itu mengerucut.“Mommy, aku juga mau diperhatiin,” rengek Aruna yang memang duduk di samping Bintang.Bintang dan semua orang pun menoleh ke Aruna karena keheranan gadis itu memanggil dengan sebutan mommy.“Apa? Kenapa kalian menatapku begitu?” tanya Aruna sambil mengedip-ngedipkan kelopak mata.“Kenapa kamu jadi ikutan manggil mommy?” tanya Bintang keheranan.Aruna menghela napas kasar hingga kedua pundaknya naik lantas turun. Dia pun menjawab, “Ya, karena Kak Sashi manggil mommy, terus da
Baca selengkapnya

Memberi Pelajaran

“Jangan terima pengajuan pinjamannya. Tangguhkan dulu.”Bintang datang ke perusahaan milik keluarganya, lantas meminta Orion untuk tak menerima pengajuan penambahan pinjaman dari keluarga wanita yang sudah berani menampar Aruna.“Tapi kenapa, Kak? Bukannya apa-apa, hanya saja perusahaan mereka membayar sesuai jangka waktu yang ditentukan, serta mereka pun memiliki tabungan dan deposito di perusahaan kita,” ujar Orion keheranan dengan perintah Bintang.Sang kakak biasanya tak pernah mencampuri urusan perusahaan karena memang ingin fokus dengan keluarga. Kini Bintang tiba-tiba saja memberi perintah yang membuat Orion kebingungan.“Aku memang subyektif. Aku hanya ingin memberi mereka pelajaran karena mereka berani menghina Aruna. Kamu percaya? Aruna dikatai anak haram hanya karena informasi soal siapa Sashi sebenarnya tersebar ke publik.” Bintang kembali geram mengingat Aruna yang dikatai anak haram.Orion pun sangat terkejut mendengar ucapan Bintang. Dia pun takkan rela jika sampai anak
Baca selengkapnya

Takut Dilaporkan

“Kenapa Pak Nanda harus melarang kita membicarakan soal berita istrinya kalau itu memang fakta.”“Iya, mana staff marketing yang membahas hal itu dimutasi, jadi kelihatan ga profesional banget ga sih karena nyangkutin masalah pekerjaan dengan begituan.”“Iya, mau kita ngomong kek apa, kalau hasil kerja kita bagus, kenapa juga diperlakukan seperti itu.”“Sepertinya Pak Nanda memang sudah terpengaruh oleh istrinya. Aku juga kurang suka sama dia, semoga saja ga sakit saat kerja biar ga perlu ketemu sama wanita itu.”“Betul, aku juga eneg. Bisa-bisanya Pak Nanda suka sama orang macam begitu.”Saat beberapa staff itu sedang menggosipkan Sashi, Lani yang mendengar semua gunjingan itu pun tak tahan untuk mengambil tindakan. Dia langsung masuk toilet, membuat 3 staff wanita itu terkejut bukan kepalang karena kedatangan Lani.“Kalian kalau bicara mulutnya dijaga jangan asal jeplak!” amuk Lani tak terima para staff itu bergosip soal Sashi.“Kita hanya bicara fakta, kamu pasti jadi penjilat biar
Baca selengkapnya

Marahnya Suami

“Kenapa kalian berkumpul di sini?”Suara Nanda mengejutkan tiga staff wanita yang ada di depan klinik. Mereka begitu panik sampai menundukkan kepala.Nanda mengerutkan alis melihat ketiganya yang terlihat cemas, hingga menoleh ke pintu klinik, lantas kembali menatap tiga staff yang ada di hadapannya.“Ini jam makan siang, kenapa kalian malah berkumpul di sini?” tanya Nanda penuh curiga.Ketiga staff itu saling senggol lengan, membuat Nanda merasa ada sesuatu yang tak beres.“Kami minta maaf, Pak. Kami tidak sengaja.” Salah satu staff langsung membungkuk berkali-kali untuk minta maaf.Nanda terkejut mendengar ucapan maaf staff itu, hingga pikirannya langsung tertuju ke Sashi. Dia pun masuk klinik untuk mencari istrinya, hingga melihat Sashi yang sedang berbaring di ranjang.“Sashi!” Nanda begitu panik melihat istrinya berbaring seperti itu. Hingga dia melihat luka memar di kening istrinya.Sashi sangat terkejut melihat Nanda datang, berpikir jika suaminya baru akan datang nanti saat ja
Baca selengkapnya

Keputusan Nanda

“Kamu tidak harus melakukan itu. Kalau aku tidak melerai, aku juga tidak akan jatuh dan membentur dinding,” ucap Sashi mencoba membujuk Nanda karena suaminya sudah mengambil tindakan untuk 3 staff tadi.“Jika mulut mereka tidak bicara sembarangan, kamu tidak perlu melerai dan akhirnya jatuh!” Nanda tetap kekeh dengan keputusannya.Sashi terkejut mendengar ucapan Nanda, memang benar jika para staff itu yang salah karena sudah bergosip tentang Nanda dan dirinya di belakang mereka. Hanya saja Sashi merasa Nanda membuat keputusan yang berlebihan karena sampai memecat tiga staff itu.“Kamu bisa kasih sanksi dan peringatan saja, Nanda. Tidak harus memecat mereka,” ujar Sashi lagi.Nanda menoleh Sashi yang sejak tadi berdiri di belakangnya, lantas menatap wajah Sashi terutama di bagian kening. Dia merasa tak bisa melindungi istrinya sendiri karena kasus yang terjadi, sampai membuat istrinya terluka.“Pilih mereka yang keluar dari perusahaan ini atau kamu berhenti jadi dokter dan duduk manis
Baca selengkapnya

Bujuk Membujuk

“Pak Langit, saya ke sini karena ingin menanyakan soal pembatalan perpanjangan kontrak kerjasama perusahaan kita. Saya ingin tahu, kenapa Anda berubah pikiran?” tanya pria yang tak lain ayah Angel—suami wanita yang berkelahi dengan Bintang di pesta.Langit mengembuskan napas kasar mendengar pertanyaan pria itu. Dia memang tak menghindari pria itu meski tahu maksud kedatangannya, Langit ingin menyelesaikan masalah putrinya agar keluarganya bisa tenang lagi.“Apa ini ada hubungannya dengan keributan saat di pesta malam itu?” tanya pria itu lagi karena Langit tak kunjung menjawab pertanyaannya.Langit menatap pria itu. Dia duduk santai dengan satu kaki disilangkan.“Sebenarnya istriku sudah tak mempermasalahkan soal istrimu yang sudah menghina putri kami. Memang aku subyektif karena bagaimanapun, suami mana bisa melihat istrinya menangis. Mungkin Anda sudah tahu jika istriku memukuli istrimu, tapi apa kamu tahu permasalahannya?” tanya Langit dengan sikap tenangnya.“Ya, istriku bilang ji
Baca selengkapnya

Side Stroy : Tidak Bertepuk Sebelah Tangan

“Bagaimana perkembangan berita soal Sashi? Apa sudah ada solusi?” tanya Zidan saat Clara datang ke rumah sakit di malam hari karena pria itu shift malam.“Beritanya sudah hilang, Kak Nanda tak mungkin membiarkan masalah itu berlarut begitu saja. Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan, meski belum tahu siapa pelakunya,” jawab Clara.Zidan pun mengangguk-angguk, lantas memperhatikan Clara yang sedang membuka kotak makanan yang dibawa gadis itu.“Kamu tiap hari memasak dan mengantar makanan untukku seperti ini apa tidak masalah? Apa orang tuamu tidak tanya karena bukannya mempersiapkan diri untuk bekerja di perusahaan, kamu malah sibuk memasak?” tanya Zidan sambil memandang Clara.Clara menatap Zidan, hingga kemudian tersenyum tipis.“Tidak masalah, lagi pula Mama juga tidak peduli aku mau apa asal itu membuatku senang. Apalagi dia pasti senang karena aku banyak menghabiskan waktu di dapur daripada di jalanan,” jawab Clara lantas tersenyum lebar, sebelum kemudian memperlihatkan menu makana
Baca selengkapnya

Rendah Hati

“Aku harus langsung ke ruanganku untuk mengurus beberapa pekerjaan yang harus selesai pagi ini. Kamu ke klinik sendiri tidak apa, kan?” tanya Nanda saat keduanya baru saja masuk lift.Sashi tertawa kecil mendengar pertanyaan Nanda, lantas membalas, “Aku bukan anak kecil, tidak diantar juga tak masalah.”Biasanya Nanda mengantar Sashi sampai klinik setiap mereka berangkat bekerja, karena itu kali ini Nanda izin tak mengantar.Nanda tersenyum mendengar balasan Sashi, lantas menganggukkan kepala.Pintu lift terbuka di lantai dua, Sashi pun pamit untuk keluar lebih dulu.“Aku keluar dulu,” kata Sashi sambil membetulkan letak tali tas di pundak.“Tunggu!” Nanda menahan tangan Sashi yang hendak melangkahkan kaki keluar lift.Sashi terkejut karena Nanda menahannya, hingga pria itu tiba-tiba mengecup keningnya, membuat Ssahi terkejut karena tingkah suaminya.“Sudah, sampai ketemu saat jam makan siang,” ujar Nanda setelah mengecup kening Sashi.Sashi langsung malu mendapat perlakuan seperti it
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
26
DMCA.com Protection Status