Home / Pendekar / Elmaut Berwajah Merah / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Elmaut Berwajah Merah: Chapter 71 - Chapter 80

154 Chapters

Bab : 71 Tawaran Kerja Sama

Langkah Thian Sin terhenti ketika mendengar gemuruh derap langkah mendekat.Ratusan prajurit Tayli Kota Lancang datang dan langsung mengurung Thian Sin serta sebagian lagi melindungi putri Lie Hwa.Thian Sin menarik napas panjang dan menatap langit biru, perasaan kesal di hati Thian Sin akibat perbuatan Lie Hwa terhadapnya lenyap setelah teringat akan tugas yang di berikan oleh sang ibu.“Apa aku bisa mengajak Ong Thian bergabung dan membantu perkumpulan topeng merah jika sudah seperti ini,” batin Thian Sin sambil terus menatap langit.“Belum lagi ke delapan orang yang aku bunuh mengaku dari perkumpulan Topeng Merah, mereka pasti akan semakin membenci kami,” lanjut perkataan Thian Sin dalam hati.Thian Sin menotok beberapa jalan darah di bagian pinggang dan mengerahkan tenaga dalam Hud Kong Sinkang untuk menghentikan darah dari pinggangnya yang terkena tusukan pedang lawan, setelah darah berhenti keluar.Thian Sin balikan tubuh dan melangkah pergi.Prajurit kerajaan Tayli ketika tidak
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Bab : 72 Jalan Bersama Sang Putri

“Kenapa kau terkejut? Tanya Lie Hwa melihat ekspresi wajah Thian Sin ketika dirinya menyebut bahwa ia adalah putri dari Raja Tayli.“Margaku Ong, Ong Lie Hwa,” lanjut perkataan Lie Hwa sambil tersenyum.“Aku tidak menyangka bahwa kau adalah putri Pak Ong,” balas Thian Sin.Kali ini raut wajah Lie Hwa yang berubah mendengar perkataan Thian Sin, karena di Tayli tidak banyak orang tahu gelar dari ayahnya yakni Raja utara.“Darimana kau tahu julukan ayahku, karena tidak banyak orang tahu siapa ayahku sebenarnya? Tanya LieHwa dengan nada curiga.“Kau tidak perlu tahu,” jawab Thian Sin.“Tetapi pada dasarnya aku tidak berniat jahat kepada ayahmu atau negri Tayli,” lanjut perkataan Thian Sin.Lie Hwa tampak termenung mendengar perkataan Thian Sin, setelah mempertimbangkan baik dan buruk di balik tujuan Thian Sin ingin bertemu dengan sang ayah akhirnya ia anggukan kepala.“Baik! Aku akan membawamu bertemu dengan ayah, kebetulan sekali aku memang akan kembali ke istana, karena aku sebagai pa
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab : 73 Kakek Misterius

Kerut di kening putri Lie Hwa terlihat ketika mendengar perkataan kakek tua tersebut, kemudian membalas.“Apa maksudmu pak tua? Kami kenal juga tidak dengan mu, kenapa lantas kau menuduh kami membunuh anak buahmu? Tanya putri Lie Hwa.“Delapan orang anak buahku tewas di desa Chang, mayat mereka di telanjang lalu di gantung di gerbang desa Chang,” balas kakek tersebut dengan nada penuh emosi.“Tunggu dulu….kami tidak mengerti dengan perkataanmu pak tua, kau menuduh kami melakukan pembunuhan, memangnya kau yakin yang membunuh anak buahmu adalah kami? Kau tahu tidak siapa kami? Tanya putri Lie Hwa dengan raut wajah tak mengerti.“Kalau penjahat mengakui dosanya, penjara akan penuh,” ejek si kakek.“Penduduk Chang melihat kalian orang-orang Tayli yang sudah membunuh anak buahku, jadi tidak usah banyak bicara lagi, persiapkan diri kalian karena mayat kalian akan ku gantung di depan istana Tayli,” lanjut perkataan si kakek dengan raut wajah bengis.Cangklong panjang di tangan kanan berputar
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab : 74 Adu Domba Pihak Lawan

“Pangcu! Kenapa Pangcu bergaul dengan keparat bangsa Tayli? Mereka sudah membunuh 8 kawan kita dan menggantung mereka di depan gerbang desa Chang,” Wu Chen berkata sambil menatap putri Tayli dengan tatapan mata bengis.“Tutup mulutmu! Kami orang Tayli tidak akan berbuat sekeji itu,” bantah putri Lie Hwa.“Diam kau!? Sekali lagi bicara, ku bakar tubuhmu, lalu ku kirim ke Ong Thian,” bentak Wu Chen.“Kalau saja waktu itu aku ada, sudah ku habisi kalian semua,” lanjut perkataan Wu Chen dengan nada tinggi.“Tunggu dulu! Tadi paman bilang berapa kawan kita yang tewas? Tanya Thian Sin.“Delapan orang kawan kita tewas oleh mereka Pangcu, bukan hanya di gantung mereka juga di telanjangi, bukan kah itu perbuatan biadab,” jawab Wu Chen.“Aku bukan Pangcu, paman! Yang menjadi Pangcu adalah ibuku,” jawab Thian Sin.“Siapa pemegang plakat tembaga merah adalah pemimpin perkumpulan Topeng Merah, semua anggota tahu akan hal ini,” balas Wu Chen.Thian Sin diam tak menjawab, sedangkan putri Lie Hwa men
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab : 75 Pertentangan Di Acara Pertemuan

Perlahan tiga ekor kuda bergerak menuruni bukit menuju ke arah gerbang kota menuju istana Tayli. Prajurit yang bertugas menjaga gerbang kota ketika melihat putri Lie Hwa langsung memberi hormat dan membuka pintu gerbang kota. Perlahan kuda bergerak menuju istana Tayli, setelah sampai. Dayang istana langsung menyambut putri Lie Hwa. “Kalian antar kedua tamu terhormat kita ke tempat istirahat dan perlakukan mereka dengan baik,” perintah putri Lie Hwa kepada kepala dayang istana. Kepala dayang langsung anggukan kepala, kemudian membawa Thian Sin serta Wu Chen ketempat istirahat untuk tamu terhormat. Setelah sampai di rumah mewah tempat istirahat untuk tamu terhormat, Thian Sin serta Wu Chen bercakap cakap. Thian Sin menceritakan kejadian yang terjadi di kota Yunan. Hmm! “Jikakalau waktu itu aku bersama Pangcu So In Hwa, sudah ku habisi semua prajurit Yuan,” ucap Wu Chen setelah mendengar cerita Thian Sin. “Pantas saja aku di tugaskan oleh Pangcu ke daerah utara mencari tahu siapa
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab : 76 Siasat Petinggi Negeri Tayli

“Ayah tidak menerima permintaan dari Thian Sin? Tanya Lie Hwa setelah pertemuan berakhir.“Lie Hwa! Walau ayah seorang raja, tetapi ayah tidak bisa memutuskan masalah ini seorang diri, ayah juga harus meminta pendapat dari menteri Ayah,” jawab Ong Thian.“Apalagi anak muda itu adalah orang yang sudah membunuh kawan ayah, saudara Yu Lai serta Sin Kun,” lanjut perkataan Ong Thian.“Jadi benar apa yang di katakan oleh Thian Sin, bahwa dia sudah membunuh dua rasul langit,” batin Lie Hwa setelah mendengar keterangan sang ayah.“Kau tidak usah khawatir, apapun pilihan ayah itu pasti yang terbaik untuk rakyat Tayli,” ucap Ong Thian sambil tersenyum kepada putrinya.Setelah bercakap cakap sebentar, keduanya undur diri untuk istirahat.Di dalam kamarnya Lie Hwa terus berpikir dengan perkataan Thian Sin dan berusaha menyambung nyambung kan dengan beberapa kejadian di berbagai kota Tayli dimana banyak pengacau yang membunuh para penduduk.Karena terus berpikir, mata Lie Hwa lelah dan akhirnya sa
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab : 77 Fitnah Keji Perbuatan Sang Menteri

Dayang Istana langsung masuk dan menyelimuti tubuh putri Lie Hwa.“Bawa keluar tuan putri dari sini! Ong Thian berkata.Kepala Dayang istana langsung membawa keluar putri Lie Hwa dari dalam kamar.Setelah kepala Dayang istana membawa keluar putri Lie Hwa.Ong Thian langsung melesat, tangan kanan yang mengandung hawa Sinkang berhawa dingin menghantam ke arah Thian Sin.Thian Sin angkat tangannya menangkis hantaman Ong Thian, tetapi ketika kaki Ong Thian menendang ke arah bahu kanan, Thian Sin tak bisa menangkis.Buk!Thian Sin terpental menghantam tembok kamar.“Celaka! Tenaga dalamku habis terkuras setelah menyedot racun dari dalam tubuh putri Lie hwa,” batin Thian Sin setelah terkena serangan Ong Thian.Belum sempat Thian Sin bangkit, Ong Thian melesat kembali dan tangannya menghantam ke arah dada Thian Sin.Thian Sin membuka racun di titik jalan darah dan tubuhnya langsung berubah merah.“Aku sudah banyak belajar ketika bertempur dengan ayahmu, sekarang racun dalam tubuhmu tidak ada
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab : 78 Rencana Terselubung Perlahan Mulai Terkuak

Terjadi kebimbangan di hati Bi Miu antara menceritakan kejadian sebenarnya atau tidak, karena Bi Miu tahu ancaman yang akan ia hadapi.Bi Miu tidak memperdulikan keselamatan dirinya, tetapi keselamatan keluarganya lah yang lebih penting.Bi Miu tahu Huang Chi pasti akan membunuh seluruh keluarganya jika ia sampai membocorkan rahasia yang ia ketahui.“Sudahlah! Toh tuan Thian Sin sudah berhasil di selamatkan, jadi aku tidak perlu menceritakan masalah ini kepada putri Lie Hwa,” batin Bi Miu akhirnya memutuskan.“Lamunan Bi Miu akhirnya tersadar mendengar teguran putri Lie Hwa,”“Apa yang kau lamunkan? Tanya Lie Hwa.“Tidak….tidak ada tuan putri,” jawab Bi Miu.Setelah bercakap cakap sebentar, akhirnya Bi Miu meninggalkan kamar Lie Hwa.Tanpa di sadari oleh kepala dayang, sepasang mata terus mengawasi Bi Miu dari kejauhan.~Di dalam goa, tempat yang biasa di pakai oleh Wu Chen istirahat.Api unggun menerangi goa.Dada Thian Sin yang biru akibat hantaman Ong Thian di balur oleh Wu Chen d
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab : 79 Tewasnya Saksi Kunci

Thian Sin mondar mandir di dalam goa, hatinya gelisah memikirkan apa yang terjadi dengan Tayli, karena setelah dua hari ia menyembuhkan luka dan mengembalikan kekuatannya di dalam goa, tidak ada kabar sekalipun yang masuk.“Ada apa, kenapa Pangcu terlihat gelisah? Tanya Wu Chen.“Aku tengah memikirkan negeri Tayli setelah menyimak keterangan paman beberapa hari yang lalu,” jawab Thian Sin.“Kenapa harus memikirkan orang yang membenci kita, biarkan saja mereka hancur.“Menurutku itu lebih baik, agar kita tidak perlu mengotori tangan sendiri,” balas Wu Chen.“Kalau memang benar mereka membenci kita tanpa sebab, aku masih bisa mengerti, tetapi mereka membenci kita karena mereka terkena hasutan Huang Chi.“Aku yakin Huang Chi tidak bergerak sendiri.“Hek Bong Siang Lomo serta pemerintah Yuan pasti ada di balik semua ini,” Thian Sin berusaha menjelaskan kepada Wu Chen.“Jadi menurut Pangcu apa yang harus kita lakukan? Tanya Wu Chen.Jawab Thian Sin dengan nada tegas.“Kembali ke istana Tay
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab : 80 Rasa Benci Sang Putri

Setelah sembuh dari cedera, Thian Sin memutuskan kembali ke istana Tayli secara diam-diam untuk mengetahui kabar yang terjadi.Dua bayangan melesat cepat di antara pepohonan dalam hutan bergerak ke arah ibu kota Tayli.Melihat malam itu rombongan orang yang masuk di periksa satu persatu, Thian Sin yakin ada sesuatu yang tidak beres di istana Tayli.“Paman! Sepertinya kita tidak bisa masuk melewati gerbang kota,” ucap Thian Sin.“Pangcu benar! Kita masuk lompati benteng kota saja,” balas Wu Chen.Thian Sin anggukan kepala, kemudian keduanya bergerak mencari benteng kota yang sepi dari penjaga, setelah melihat tempat yang cocok, keduanya lompat melewati benteng dan keduanya sudah berada di dalam.“Dimana ini? Tanya Thian Sin. Melihat pepohonan di tempat mereka sekarang ini.“Sepertinya kita ada di hutan kota,” jawab Wu Chen.“Pangcu tunggu sebentar, biar aku lihat dulu,” lanjut perkataan Wu Chen sambil melesat naik ke atas pohon.“Ke arah timur Pangcu! Seru Wu Chen melihat banyak sinar
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status