Home / Pendekar / Elmaut Berwajah Merah / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Elmaut Berwajah Merah: Chapter 91 - Chapter 100

150 Chapters

Bab : 91 Menikah Dalam Situasi Sulit

Sore menjelang malam, beberapa orang terlihat berkumpul di dalam ruangan dan tidak lama kemudian terdengar suara di dalam ruangan.“Menyembah langit dan bumi,” terdengar suara dari seorang Biksu yang menjadi pemimpin upacara.Wanita cantik berpakaian merah, serta lelaki berpakaian biru langsung bersujud setelah mendapat isyarat dari biksu yang memimpin upacara.Prosesi pernikahan sederhana tersebut berlangsung secara tertutup dan hanya di hadiri oleh beberapa pendekar dan kerabat istana Tayli.Sepasang pengantin tersebut tidak lain adalah Thian Sin dan putri Lie Hwa, di saksikan oleh Ong Thian, Wu Chen, Pek Ciang Busu, Song Bun Kwi serta Guan Yu.Ong Thian tetap kukuh dengan pendiriannya bahwa Thian Sin harus menikahi putrinya setelah kejadian di kamar sang putri, apalagi kini Tayli sedang menghadapi masalah, Ong Thian khawatir kalau tidak melakukan pernikahan secepatnya dan pemerintah Yuan keburu menyerang, semuanya akan terlambat.Thian Sin tidak bisa berkata kata begitu pula Wu Che
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

Bab : 92 Bulan Madu Ke Kota Cheng Du

Raut wajah Thian Sin dan putri Lie Hwa tampak bercahaya setelah keluar dari kamar, senyum tidak pernah lepas dari bibir keduanya.Raut wajah putri Lie Hwa merah setiap berpapasan dengan dayang atau pengawal istana, karena bibir mereka selalu tersenyum dan lirikan mata mereka menyiratkan sesuatu yang membuat raut wajah sang putri merah.Thian Sin dan putri Lie Hwa langsung menuju ruangan dimana sang raja tengah berkumpul membahas masalah yang terjadi di negeri Tayli.Di saat Thian Sin masuk ke dalam ruangan bersama putri Lie Hwa, semua yang ada di dalam langsung tersenyum dan menatap ke arah keduanya, putri Lie Hwa semakin dalam tundukan kepala dan raut wajahnya berubah merah.“Maaf kami terlambat datang,” ucap Thian Sin.Ha Ha Ha“Anak Sin! Kenapa harus sungkan, walau kau tidak datang, kami juga tidak akan menyalahkanmu,” balas Raja Ong Thian sambil tertawa.“Maaf! Thian Sin tidak melihat paman Wu serta paman Song Bun Kwi, ada yang tahu kemana mereka? Tanya Thian Sin.“Semalam anak bu
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

Bab : 93 Kakek Berperawakan Aneh

“Hati-Hati! Harimau ini ada yang menggerakan,” ucap Thian Sin berusaha memperingati Lie Hwa.“Bagaimana bisa Harimau ada yang menggerakan,” balas Lie Hwa.“Coba kau lihat di sekitar sini, apa ada hutan besar? Tanya Thian Sin.Lie Hwa baru sadar setelah mendengar perkataan Thian Sin.10 Harimau keluar dari desa dan langsung mengelilingi Thian Sin dan Lie Hwa, mulut-mulut Harimau penuh dengan darah.“Kurang ajar! Apa Harimau-Harimau itu memangsa penduduk desa? Batin Thian Sin melihat mulut Harimau penuh dengan darah.“Apa di Tayli ada pendekar yang bisa mengendalikan hewan? Tanya Thian Sin.“Setahu aku tidak ada,” jawab Lie Hwa.Salah satu Harimau lompat menerkam Thian Sin, Thian Sin dan putri Lie Hwa jongkok menghindari terkaman, dari bawah tangan Thian Sin langsung menghantam perut Harimau yang menerkam.Buk!Harimau terlempar tetapi tidak tewas dan Harimau tersebut bangkit kembali sambil goyangkan kepalanya.Suara suitan panjang terdengar, sepuluh Harimau menggeram mendengar suara su
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

Bab : 94 Jati Diri Kakek Misterius

Thian Sin dan Lie Hwa hanya bisa diam melihat kakek bertubuh aneh tersebut, tidak lama kemudian kedua tangan si kakek bergerak cepat menepak perut, dada, punggung, pinggang serta terakhir di bagian leher Thian Sin, hal yang sama juga di lakukan terhadap putri Lie Hwa.Sesudah menepak nepak tubuh keduanya, kakek tersebut mencabut jarum emas di leher Thian Sin dan putri Lie Hwa.Dua jarum emas yang baru di ambil dari leher di masukan kedalam gulungan kulit.Putri Lie Hwa ketika merasa kedua tangan bisa bergerak, Putri Lie Hwa langsung menampar ke arah si kakek.Melihat Putri Lie Hwa menampar, Si kakek kebutkan lengan baju, suara jerit terdengar saat tubuh putri Lie Hwa terlempar.Bruk!Thian Sin lari mengejar sang istri.“Celaka! Tenaga dalamku lenyap, apa yang kakek itu lakukan kepadaku dan Cici Lie Hwa,” batin Thian Sin sambil berlari.“Kau tidak apa-apa? Tanya Thian Sin sambil membantu Lie Hwa berdiri.“Aku tidak apa-apa, hanya sedikit lecet,” jawab Lie Hwa, kemudian lanjut berkata.
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

Bab : 95 Bantu aku Dan Kau Akan Ku Bantu

Thian Sin menatap Yok Kwi yang terus mengusap pedang racun merah.Tenaga dalam Thian Sin serta Lie Hwa sudah kembali saat si kakek tahu jika Thian Sin adalah cucu murid dari sang istri.“Kami sebenarnya adalah kakak adik seperguruan dan Pedang ini adalah warisan guruku yang aku berikan sebagai mas kawin kepada Kui Bo.“Dahulu Kui Bo marah dan meninggalkan aku, karena aku selalu sibuk mencari obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit, terkadang sampai berbulan bulan aku tidak pulang.“Tadinya aku tidak peduli, tetapi akhirnya aku sadar kalau perbuatanku salah.“Kui Bo bilang manusia sudah mempunyai garis hidup yang di tetapkan, jika harus mati ya mati, tetapi jika harus hidup ya hidup,” “Di depan Kui Bo aku berhasil menyembuhkan orang yang menurutnya di takdirkan untuk mati, di depan Kui Bo juga aku pernah menghidupkan orang yang sudah mati, walau hanya sebentar.“Kui Bo bilang aku sudah gila, setiap bertemu kami bertengkar dan terakhir kata-kata yang dia ucapkan sebelum pergi
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Bab : 96 Kota Sarang Penyelundup

Yok Kwi dan Thian Sin akhirnya berpisah dan Thian Sin melanjutkan perjalanan menuju Cheng Du.Yok Kwi memberi satu catatan kecil kepada Thian Sin sebelum pergi, yaitu catatan tentang titik syarap di tubuh manusia, pesan Yok Kwi sebelum ia pergi.“Pelajari catatanku ini dan letak tempatnya, jadi kau tidak perlu lagi keluarkan banyak tenaga jika ingin membunuh lawan, cukup hantam tempat yang aku tulis, walau bagaimanapun tinggi ilmu serta tenaga dalam orang tersebut, jika titik kematiannya terkena hantaman, bisa di pastikan dia akan tewas.”Thian Sin menyimpan baik-baik catatan tersebut dan akan dia pelajari sambil melakukan perjalanan.Thian Sin bersama putri Lie Hwa sengaja memutar berangkat ke Cheng Du, karena ia tahu pasti banyak mata-mata musuh di perbatasan negara Tayli.Thian Sin dalam perjalanan nya bersama putri Lie Hwa banyak melihat para penduduk yang hidup dalam kekurangan, belum lagi gangguan para perampok yang merajalela akibat kurangnya para prajurit yang berdiam di perba
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab : 97 Perkumpulan Phoenik Suci

Penawaran masih terus berlangsung antara orang ber sorban putih dengan pria yang berasal dari pemerintah Yuan di saat Thian Sin mendekat ke arah mereka.“Baik! Kami beri kau 5000 tail perak dan ini harus kau terima, jika tidak!“Jika tidak kenapa tabib Yu? Kami hanyalah pedagang kecil, berdagang dengan mengambil untung sedikit, kemudian kami bisa pulang cepat tidak menjadi masalah buat kami, tetapi jika harus merugi, mohon maaf! Kami tidak bisa menerima tawaran tuan,” pria ber sorban tersebut berkata sambil bungkuk kan badan memberi hormat.“Maaf tuan, kalau boleh tahu barang apa yang tuan jual? Tanya Thian Sin.“Kami menjual Ren Shen tuan,” jawab pria ber sorban sambil tersenyum.“Ren Shen ( ginseng dalam bahasa China ) ucap Thian Sin dengan raut wajah terkejut, karena Thian Sin tahu kalau Ren Shen adalah obat yang sangat berharga dan susah di dapat.Pria tersebut tersenyum melihat raut wajah Thian Sin yang terkejut mendengar nama Ren Shen.Lalu menambahkan.“Ren Shen kami berasal da
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab : 98 Cerita Mengejutkan Dari Ma Kinta

Ma Kinta menatap tajam wanita bercaping jerami di depannya.“Jadi….jadi nyonya adalah?“Benar! Aku adalah putri Lie Hwa.“Tetapi jika kau memberitahu identitasku kepada orang lain, aku akan melenyapkan kelompok Phoenik suci.”Ma Kinta diam tak menjawab, ia tahu perkataan putri Lie Hwa tidak main-main.Melihat Ma Kinta diam, Thian Sin bertanya.“Apa tuan Ma ketua Phoenik Suci? Tanya Thian Sin.“Maaf tuan, saya bukan ketua Phoenik Suci, hanya kepala bagian hukum di Phoenik Suci,” jawab Ma Kinta.Thian Sin anggukan kepala, mau menanyakan ketua mereka, pasti tidak akan di beritahu pikir Thian Sin.“Selain barang, apa yang Phoenik suci punya? Tanya Thian Sin.“Kami bisa mengawal dan menjual informasi tuan,” jawab Ma Kinta.“Tetapi informasi yang kami punya sangat mahal harganya,” lanjut perkataan anggota Phoenik suci tersebut.Thian Sin dan putri Lie Hwa saling pandang mendengar perkataan Phoenik Suci.“Bagaimana kalau kita bekerja sama? Tanya putri Lie Hwa.“Maksud tuan putri? Tanya Ma Ki
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab : 99 Berpisah Untuk Sementara

Walau berat untuk berpisah tapi hal tersebut harus terjadi dan putri Lie Hwa tidak kuasa menahan air matanya agar tidak jatuh membasahi pipi.Thian Sin mengusap air mata sang istri dengan jari sambil berkata.“Kenapa Cici menangis? Seperti tidak akan bertemu lagi dengan ku? Tanya Thian Sin.“Thian Sin Gege! Kita baru saja menikah dan belum merasakan suka duka sebagai suami istri, itu sebabnya Lie Hwa merasa perpisahan ini sangat berat walau Thian Sin gege janji akan kembali,” jawab Putri Lie Hwa sambil menangis di dada Thian Sin.“Seharusnya aku yang sedih karena Cici berjuang tanpa aku, Cici yang harus berhati hati walau berada di dalam istana Tayli, karena musuh yang kita hadapi kali ini adalah musuh yang sangat berbahaya.“Cici tidak perlu mengkhawatirkan kan diriku, musuh tidak akan mudah membunuh suami mu.”Putri Lie Hwa anggukan kepala mendengar perkataan sang suami, kini hatinya sudah mulai tenang.Ma Kinta tersenyum sambil membuang muka, ia tahu perkataan Thian Sin hanya untuk
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab : 100 Memburu Rombongan Tabib Yu

Tabib Yu setelah gagal membeli Ren Shen dari Ma Kinta langsung pulang dan menghubungi seorang perwira di rumah tugas kota lama yang memang di sediakan untuk tabib Yu.“Belum ada bahan obat yang di beli tuan tabib? Tanya Tao Tu nama perwira Yuan yang bertugas mengawal tabib Yu.Tabib Yu pagi-pagi sudah pergi meninggalkan Tao Tu, karena jika Tao Tu ikut bersamanya dan tahu harga obat yang ia beli, tabib Yu harus membagi keuntungan dengan Tao Tu.“Harusnya ada, tetapi di berikan ke orang lain,” jawab Tabib Yu.“Siapa yang berani menolak menjual kepada Tabib Yu? Tanya Tao Tu.“Siapa lagi kalau bukan Phoenik suci, si Ma Kinta keparat,” jawab Tabib Yu dengan nada kesal.“Memangnya obat apa yang mereka punya? Tanya Tao Tu.“3 gerobak Ren Shen, seharga 10000 tail perak,” jawab Yu Kan.“Apa….” Balas Tao Tu terkejut mendengar perkataan Tabib Yu Kan.“Kenapa tabib Yu tidak segera memberitahu aku,” lanjut perkataan Tao Tu.“Kerjaan mu tidur terus jadi selalu ketinggalan,” bentak tabib Yu dengan n
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status