Semua Bab Elmaut Berwajah Merah: Bab 81 - Bab 90

154 Bab

Bab : 81 Kebenaran Terbuka

Putri Lie Hwa hanya bisa menangis tersedu dan tidak memperdulikan luka dalam yang ia derita, hatinya sakit mendengar perkataan Thian Sin dan menatap kepergian Thian Sin dengan tatapan mata penuh kebencian.Putri Lie Hwa pernah mendengar beberapa dayang, bahwa sebagian tubuhnya pernah di lihat oleh Thian Sin, sebenarnya ketika mendengar cerita tersebut ada rasa hangat di dalam diri sang putri karena benih cinta mulai tumbuh di dalam lubuk hati sang putri, apalagi ketika sang putri menanyakan kembali kepada Bi Miu dan Bi Miu mengatakan mengambil tubuh sang putri yang setengah telanjang dari atas tubuh Thian Sin.Di saat hati Putri Lie Hwa tengah berbunga bunga, Bi Miu tewas dan meninggalkan surat yang membuat hati putri Lie Hwa seperti di tusuk ribuan jarum, di tambah gunjingan para dayang yang di perintahkan oleh Huang Chi untuk menyebarkan berita bohong yang semakin lama semakin tersebar.Putri Lie Hwa dari cinta berbalik menjadi benci dan hampir setiap malam putri Lie Hwa selalu men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-16
Baca selengkapnya

Bab : 82 Bertemu Pek Ciang Busu

Sesudah mendapat kabar dari kepala pengawal istana, Putri Lie Hwa di bantu Guan Yu diam-diam menghubungi para perwira serta prajurit yang masih setia kepada Ong Thian.Ternyata para perwira dan prajurit yang setia di luar dugaan Putri Lie Hwa, karena jumlah mereka hampir setengah lebih dari total keseluruhan prajurit negeri Tayli.Sedangkan Huang Chi menyuruh orang-orangnya untuk mencari dimana keberadaan putri Tayli, biar bagaimana pun jika sang putri belum tertangkap, Hati Huang Chi tidak bisa tenang.~Thian Sin setelah bertempur dengan putri Lie Hwa sudah putus harapan mengajak negeri Tayli bergabung sesuai instruksi dari sang ibu.Thian Sin mengajak Wu Chen untuk melanjutkan perjalanan menuju Guangzhou.Dalam perjalanannya Thian Sin mengganti pakaian begitu pula dengan Wu Chen, Thian Sin tidak ingin di kenali oleh prajurit Tayli sehingga ia harus berlarut larut di negri yang sudah menolak keras untuk kerja sama.Pakaian kasar dengan topi jerami di kenakan oleh Thian Sin serta Wu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

Bab : 83 Acara Penyerahan Mandat Kekuasaan

“Kami tidak pernah melarang siapapun untuk bergabung, tetapi jika ingin bergabung, kalian berdua harus menuruti perintahku,” jawab Pek Ciang Busu.“Kami akan menuruti apa kata tuan Panglima,” balas Thian Sin.Hari itu akhirnya Thian Sin dan Wu Chen bergabung, Taoti tidak bosan memberi nasehat serta arahan kepada Thian Sin serta Wu Chen.Selama satu hari bergabung Thian Sin melihat bahwa anak buah Pek Ciang Busu selalu tertib dan mentaati aturan yang sudah di tetapkan oleh sang pemimpin.Ke esokan hari, mata-mata Pek Ciang Busu datang melapor, bahwa 500 prajurit Yuan yang sedang mereka buru ternyata masuk ke negeri Tayli.“Aneh! Bagaimana bisa prajurit Yuan masuk ke negeri Tayli, bukan kah itu melanggar kedaulatan Raja Ong Thian? Ucap Pek Ciang Busu kepada Taoti.“Hamba juga aneh mendengarnya panglima, jangan-jangan Negeri Tayli sudah bergabung dengan pemerintah Yuan,” Taoti menimpali perkataan sang atasan.“Kalau pemerintah Yuan menyerang dengan hanya 500 prajurit, itu tidak mungkin,”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

Bab : 84 Satu Negara Dua Kekuatan

Suara sumbang penduduk Tayli terdengar saat putri Tayli berkata.“Kalian dengar semua!? Ayahku di racun oleh selir Ang Su Nio atas suruhan Huang Chi yang sudah lama berencana menggulingkan ayahku dan merebut tahta istana Tayli, Huang Chi tidak sendiri, dia di bantu oleh pemerintah Yuan melakukan semua ini.”Penduduk Tayli mendengar perkataan putri Lie Hwa langsung teriak memaki Huang Chi, apa saja yang mereka temui di tanah dan di bawa langsung di lemparkan ke arah Huang Chi.Huang Chi kibaskan tangan ke arah barang-barang yang di lempar ke arahnya.Whut!Barang berhamburan dan berbalik menyerang ke arah penduduk.Para penduduk yang ketakutan langsung lari berhamburan.Putri Tayli tidak mau menunggu dan langsung bergerak ke arah ayahnya yang tengah terbaring lemah.“Bunuh Ong Thian! Seru Huang Chi kepada anak buahnya yang tadi mengangkat tandu.Sring….Sring!Dua pedang keluar dari sarung dan siap menebas tubuh Ong Thian.Raut wajah putri Lie Hwa pucat melihat ayahnya dalam bahaya.Pek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-18
Baca selengkapnya

Bab : 85 Hadirnya Song Bun Kwi

Kau lindungi saja Taoti dari musuh,” jawab Thian Sin tanpa melihat ke arah putri Lie Hwa.Putri Lie Hwa langsung cemberut saat Thian Sin tidak mau melihat dirinya, tetapi putri Lie Hwa sadar bahwa kesalahannya terhadap Thian Sin amat besar, mau menjawab pertanyaannya saja putri Lie Hwa sudah bersyukur.Sambil tersenyum pahit putri Lie Hwa membalas, “baik.”Setelah mendengar jawaban putri Lie Hwa, Thian Sin langsung cabut pedang dari punggung dan bersiap menghadapi Hek Bong Siang Lomo.Pek Ciang Busu masih menatap Thian Sin dan belum mau bergerak seperti apa yang di perintahkan, sedangkan Guan Yu sudah terlibat pertempuran dengan prajurit Tayli yang membelot.“Kenapa kau masih diam? Tanya Wu Chen.“Siapa kalian sebenarnya dan apa maksud kalian bergabung denganku? Pek Ciang Busu kembali bertanya karena belum mendapat jawaban dari apa yang sudah ia tanyakan sebelumnya.“Tuan Panglima! Aku Lie Hwa putri dari Raja Ong Thian penguasa Tayli berani menjamin bahwa kedua orang ini bukan orang j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-18
Baca selengkapnya

Bab 86 Kebodohan Yang Membuat Bencana

Thian Sin terkejut mendengar salah seorang dari Hek Bong Siang Lomo teriak memanggil nama Song Bun Kwi, karena nama itu adalah nama salah satu tokoh dari empat jahat.Song Bun Kwi si setan berkabung, Tocu dari lembah setan.Song Bun Kwi jarang keluar lembah tempatnya berdiam, tetapi para pendekar tahu jika ia keluar pasti ada pendekar yang dia incar dan harus mati, itu sebabnya dia mendapat gelar Setan Berkabung.“Song Bun Kwi! Kau tidak lihat siapa kami? Teriak Siang Hay.Tidak ada suara balasan dari Song Bun Kwi, suara petikan kecapi semakin lama semakin sedih dan membuat mata orang-orang yang bertempur perlahan mulai mengucurkan air mata, terbuai oleh suara petikan senar Dawai Song Bun Kwi.Mata Wu Chen menatap tajam ke ujung pohon dimana Song Bun Kwi tengah duduk di pucuk pohon tersebut sambil memetik kecapi.“Tidak kusangka ilmu meringankan tubuh Song Bun Kwi sangat tinggi, sehingga ia bisa duduk di dedaunan sambil memetik kecapi,” batin Thian Sin.“Hai setan!? Hentikan petikan G
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-19
Baca selengkapnya

Bab : 87 Permintaan Ong Thian

“Berikan penawarnya,” putri Lie Hwa berkata.“Akan ku berikan jika tuan putri melepaskan aku,” balas Huang Chi.“Keparat! Dasar manusia licik,” teriak putri Lie Hwa.Bagaimana tuan putri? Tanya Huang Chi.Sorak sorai prajurit yang setia terdengar, membuat Huang Chi semakin gelisah.“Berikan obat penawarnya dahulu,” Jawab putri Lie Hwa sambil sodorkan tangan.“Tuan putri pikir aku bodoh, obat penawarnya ada di satu tempat, tuan putri dan aku pergi ke sana, aku beri petunjuk di jalan, Silahkan tuan putri ambil sendiri,”Huang Chi berkata.Putri Lie Hwa diam mendengar tawaran Huang Chi.Thian Sin mendengar mereka terus beradu omong, jalan sambil menenteng pedang racun merah, ketika lewat di depan Huang Chi.Thian Sin angkat pedang melewati leher Huang Chi, pedang masuk ke dalam punggung dimana terdapat sarung pedang.“Paman Taoti! Bawa Raja Ong ke dalam,” ucap Thian Sin.“Tapi penawarnya?” Tanya putri Lie Hwa sambil menatap Huang Chi.Raut wajah Huang Chi pucat pasi, perlahan dari leher
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-19
Baca selengkapnya

Bab : 88 Bicara Enam Mata

Raut wajah Thian Sin berubah mendengar perkataan Raja Ong Thian, untuk sementara Thian Sin tidak bisa berkata apa-apa. Putri Lie Hwa tundukan kepala, hatinya sedih ketika tidak mendengar ada jawaban dari mulut Thian Sin. Tadinya putri Lie Hwa berpikir Thian Sin akan menerima permintaan sang ayah tanpa ragu, tetapi apa yang di harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. “Aku tidak peduli walau aku termasuk 4 rasul langit dan kau adalah putra Ang Bin Moko, tetapi hal yang terjadi terhadap putriku tidak bisa di biarkan berlarut larut. “Aku juga turut sedih ketika mendengar perkampungan merah hancur di tangan orang tak di kenal,” lanjut perkataan Ong Thian. “Yang Mulia! Umur ku masih muda, begitu pula dengan putri Lie Hwa, menurutku pernikahan bukan hal yang harus di lakukan terburu buru, karena membutuhkan pemikiran yang matang antar kedua belah pihak agar tidak menyesal di kemudian hari,” balas Thian Sin. Ong Thian anggukan kepala mendengar jawaban Thian Sin, kemudian menatap pemuda di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-20
Baca selengkapnya

Bab : 89 Kabar mengejutkan

Terlintas di benak Thian Sin raut wajah Kin Bwe, Qiao Qin serta Mi Xue.Sama sekali tidak terbayang di otak Thian Sin bahwa dia akan menikah dengan Lie Hwa.Lamunan Thian Sin buyar ketika mendengar perkataan Ong Thian.“Bagaimana kalau kalian menikah terlebih dahulu, nanti setelah terjadi kesepakatan dengan ibumu baru kita mengadakan pesta pernikahan.”Putri Lie Hwa langsung melirik ke arah Thian Sin setelah mendengar perkataan sang ayah, sedangkan kening di wajah Thian Sin berkerut mendengar perkataan Ong Thian.“Aku tidak mengerti dengan maksud Raja Ong? Tanya Thian Sin.“Kenapa kau memanggilku Raja Ong, aku ini calon mertuamu, panggil aku ayah,” Ong Thian berkata.Thian Sin hanya bisa anggukan kepala mendengar perkataan Ong Thian.“Maksudku begini! Kalian menikah dulu sebagai syarat agar tidak ada omongan di belakang tentang putriku,” belum sempat Ong Thian melanjutkan perkataannya langsung di potong oleh Thian Sin.“Menikah dulu tanpa ada orang tua, apa mungkin? Tanya Thian Sin.H
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-21
Baca selengkapnya

Bab : 90 Berbagi Tugas Sesuai dengan Kemampuan

“Apa maksud perkataan Pangcu? Tanya Wu Chen.“Yang aku maksud adalah, kita memburu mereka dan membunuh sedikit demi sedikit sambil menghindar dari serangan musuh, intinya kita menyerang secara sembunyi sembunyi,” jawab Thian Sin.“Seperti seorang pengecut? Timpal Song Bung Kwi sambil tersenyum mengejek mendengar perkataan Thian Sin.“Apa maksud perkataanmu? Tanya Wu Chen sambil menatap Song Bun Kwi.“Aku tidak bermaksud apa-apa, kau dengar tidak penjelasan ketua mudamu? Song Bun Kwi balik bertanya.“Aku tahu, tetapi kau sudah menghina pemikiran Pangcu ku,” bentak Wu Chen sambil berdiri.“Lantas kau mau apa? Tanya Song Bun Kwi sambil ikut berdiri.“Kenapa kalian malah bertengkar? Tanya Thian Sin dengan nada dingin.Thian Sin menatap Song Bun Kwi, lalu bertanya.“Paman Song Bun Kwi! Kalau kau bertempur seorang diri menghadapi 5000 prajurit, berapa prajurit yang bisa kau bunuh sebelum tewas? “Mungkin seratus atau dua ratus tergantung dengan kelas prajurit yang aku lawan,” jawab Song Bun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status