Share

Bab : 88 Bicara Enam Mata

Raut wajah Thian Sin berubah mendengar perkataan Raja Ong Thian, untuk sementara Thian Sin tidak bisa berkata apa-apa.

Putri Lie Hwa tundukan kepala, hatinya sedih ketika tidak mendengar ada jawaban dari mulut Thian Sin.

Tadinya putri Lie Hwa berpikir Thian Sin akan menerima permintaan sang ayah tanpa ragu, tetapi apa yang di harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.

“Aku tidak peduli walau aku termasuk 4 rasul langit dan kau adalah putra Ang Bin Moko, tetapi hal yang terjadi terhadap putriku tidak bisa di biarkan berlarut larut.

“Aku juga turut sedih ketika mendengar perkampungan merah hancur di tangan orang tak di kenal,” lanjut perkataan Ong Thian.

“Yang Mulia! Umur ku masih muda, begitu pula dengan putri Lie Hwa, menurutku pernikahan bukan hal yang harus di lakukan terburu buru, karena membutuhkan pemikiran yang matang antar kedua belah pihak agar tidak menyesal di kemudian hari,” balas Thian Sin.

Ong Thian anggukan kepala mendengar jawaban Thian Sin, kemudian menatap pemuda di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status