Home / Pendekar / Elmaut Berwajah Merah / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Elmaut Berwajah Merah: Chapter 101 - Chapter 110

150 Chapters

Bab : 101 Malam Berdarah Di Padang Ilalang

Tao Tu angkat tangannya saat melihat jalan yang membelah Padang rumput.Rombongan berhenti melihat isyarat tangan Tao Tu.“Kenapa berhenti? Tanya Tabib Yu.“Kita harus cepat melewati Padang ilalang ini, firasatku tidak enak,” jawab Tao Tu.“Kalau terus berhenti kita tidak bisa mengejar mereka,” balas Tabib Yu.Sejak melihat sinar merah dari mata Thian Sin, hati Tao Tu selalu tidak tenang.Tao Tu merasa rombongan mereka seperti ada yang mengawasi.Mendengar suara dengusan dari tabib Yu, Tao Tu langsung menggebrak kudanya.Kuda melesat di jalan yang membelah ilalang di ikuti oleh 20 orang prajurit.Thian Sin yang masih berdiri di atas pohon bibirnya tersenyum melihat rombongan prajurit anak buah tabib Yu.Karena tidak mau lama menghabisi lawan, Thian Sin cabut pedang racun merahSring!Setelah mencabut pedang, Thian Sin lompat ke arah ilalang, di saat kakinya menyentuh ujung ilalang, tubuh Thian Sin melesat kembali.Thian Sin dengan ilmu meringankan tubuh setan tanpa bayangan melesat be
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab : 102 Ultimatum Untuk Harimau Besi

Thian Sin kembali ke kota lama, kuda di tinggalkan di luar.Thian Sin masuk kembali ke dalam kamar penginapan lewat jendela yang masih terbuka.Perlahan topeng hitam di buka, Thian Sin langsung pergi ke tempat tidur untuk istirahat.Mata Thian Sin terbuka ketika mendengar suara ketukan pintu.Thian Sin membuka pintu kamar, dua orang pelayan berdiri dan salah seorang sambil membawa sebaskom air.Thian Sin mengambil kain pembersih muka dan membasuh wajahnya dengan air hangat.“Tuan sudah dengar kabar buruk yang menimpa rombongan Tabib Yu? Tanya si pelayan.“Mana aku tahu, aku baru saja bangun.“Bukannya kemarin kau bilang tabib Yuan pulang ke Cheng Du,” jawab Thian Sin.“Ternyata rombongan tabib Yu tidak ke Cheng Du, mereka semua di temukan tewas oleh rombongan pedagang yang hendak ke kota lama, di Padang ilalang wilayah Tayli,” si pelayan memberi tahu. Thian Sin menatap si pelayan, kemudian gelengkan kepala sambil berkata.“Susah payah aku kesini ingin menjual bahan obat, tabib Yu mal
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab : 103 Mata Dan Telinga Dari Kota Lama

Can Houw terus menahan rasa sakit akibat racun ular merah yang sedikit demi sedikit mulai menyebar ke seluruh tubuh.“Aku menyerah….aku menyerah!? Teriak Can Houw.Mendengar teriakan Can Houw, Thian Sin lalu memegang tangan Harimau besi dan menarik racun yang mulai menyebar.Tidak butuh waktu lama buat Thian Sin untuk menarik racun dari tubuh Can Houw, pemimpin kota lama tersebut duduk lemas di kursinya setelah racun berhasil di tarik.Raut wajah gentar terlihat di mata Can Houw sambil sesekali melirik ke arah Thian Sin.“Tuan muda, apa sebenarnya yang tuan muda inginkan dari aku? Tanya Can Houw.“Aku tidak butuh tenagamu untuk bertempur, tetapi aku butuh mata dan telinga dari kau serta anak buahmu untuk mengabarkan semua gerak gerik serta informasi apapun dari pasukan Yuan,” jawab Thian Sin.Can Houw menarik napas panjang mendengar perkataan Thian Sin.Posisi kota lama dari dulu terkenal netral dan itu yang membuat kota lama masih bertahan sampai saat ini.Tetapi sekarang ada permint
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab : 104 Janji Setia Penguasa Kota Lama

Can Houw menunggang kuda dengan tatapan mata kosong, dalam hatinya Can Houw sudah tahu apa yang bakal terjadi terhadap dirinya jika sampai panglima Arkun tahu kalau ia ada main dengan tabib Yu perihal bahan obat yang seharusnya di peruntukan bagi pasukan Yuan yang hendak bertempur.Melihat kakek tua yang menjemput dirinya, Can Houw hanya bisa pasrah, karena ia tahu kakek tersebut adalah salah satu pendekar andalan panglima Arkun.Walau ia bisa melawan, tetapi tetap saja ia akan tewas dan imbas dari perlawanannya Kota Lama akan di hancurkan atau di ambil alih oleh pihak pemerintah Yuan.Membayangkan dirinya akan di hukum dengan kaki dan tangan di tarik oleh kuda yang akan membuat tubuhnya tercabik menjadi empat bagian.Can Houw nekat menggebrak kudanya berusaha melarikan diri.Suara dengusan keluar dari hidung setan kelima melihat Can Houw berusaha melarikan diri.Sinar putih melesat dari punggung ke arah kuda Can Houw yang tengah berlari.Sret!Suara ringkik kuda terdengar dan kuda la
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab : 105 Hutan Keramat Dan Gadis Aneh

Thian Sin senang mendengar perkataan Can Houw dan menarik bahu Can Houw yang tengah bersujud untuk berdiri, lalu berkata.“Terima kasih paman Can sudah mau bergabung dengan kami.”“Seharusnya Can Houw yang mengucapkan terima kasih, karena Tuan muda sudah menyelamatkan saya,” balas Can Houw.“Sudahlah,” ucap Thian Sin tidak mau membahas lagi, kemudian lanjut berkata, “tetapi ada akibat dari tewasnya Setan kelima dan Tabib Yu.“Kota lama jadi kota yang berbahaya untuk di diami selama perang berlangsung.”“Tuan muda benar, kalau kabar tewasnya salah satu pengawal panglima Arkun sampai ke kota Cheng Du, aku yakin panglima Arkun akan mengerahkan pasukannya untuk menyelidiki kematian mereka berdua dan kecurigaan mereka tertuju kepada satu orang, yakni aku.“Karena dari awal kedatangan Setan kelima untuk menangkapku atas perintah panglima Arkun,” balas Can Houw.“Apa langkah paman selanjutnya? Tanya Thian Sin.“Apa Tayli akan menerima aku jika aku bersama anak buahku pergi ke Tayli? Tanya Ca
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab : 106 Penyakit Aneh Gadis Telaga

Thian Sin diam menunggu wanita yang berteriak menyebut nama anak Kim.Tidak lama kemudian di sisi gadis cantik, berdiri seorang wanita paruh baya yang sisa sisa kecantikannya masih terlihat.“Ibu! Suruh dia pergi….suruh dia pergi,” kembali gadis itu berkata dengan raut wajah cemas.“Maaf! Saya tidak berniat mengganggu nona, saya hanya ingin bertanya jalan menuju kota Cheng Du.“Kau dengar perkataan anak Kim? Tanya wanita paruh baya dengan nada dingin.“Saya dengar, tetapi apa salah saya? Tanya Thian Sin dengan nada penasaran, karena gadis cantik itu terus menyuruhnya pergi.“Anak Kim terlalu baik, itu sebabnya menyuruh kau pergi, kalau kau tidak pergi kau akan mati di sini,” balas wanita paruh baya tersebut.“Tidak….tidak! Teriak gadis itu sambil lari menjauh dari Thian Sin.“Kenapa gadis itu? Batin Thian Sin melihat gadis itu lari meninggalkan ibunya.Sang ibu hanya bisa gelengkan kepala dengan nada sedih.“Maafkan aku! Karena kau datang di saat yang tidak tepat, terpaksa darahmu aka
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab : 107 Permohonan Seorang Ibu

Thian Sin terkejut mendengar perkataan wanita paruh baya tersebut dan mundur dua langkah menjauh dari si wanita yang masih duduk bersimpuh.Gadis berwajah cantik yang di panggil anak Kim telah sadarkan diri, ketika melihat sang ibu duduk bersimpuh, gadis cantik tersebut langsung menubruk dan memeluk sang ibu dan keduanya menangis bersama.Wanita paruh baya tersebut menoleh ke arah Thian Sin.“Aku tahu dari suaramu kau masih muda, jelek atau buruknya wajahmu aku tidak peduli asal kan anakku bisa terbebas dari racun ratu ular merah di dalam tubuhnya, aku akan menikahkan kau dengan putriku, karena menurut kakek gurumu, satu-satunya cara membersihkan racun di tubuh putriku hanya lewat persetubuhan,” perempuan paruh baya itu berkata kembali, kali ini sambil memeluk putrinya.“Anak Kim! Suka atau tidak suka, nyawa lebih penting dari apapun, anak Kim tidak bisa terus menerus menghisap darah manusia atau binatang untuk mengganti darah mu yang keracunan, sebab jika anak Kim tidak mengganti dar
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab : 108 Rahasia Ibu Dan Anak

Thian Sin buka topi jerami dan menarik napas panjang, Kim Hwa terkejut melihat ketampanan wajah Thian Sin dan tersenyum kepada Kim Mi.Kim Mi tundukkan kepala, raut wajahnya merah melihat calon suaminya berwajah tampan, dada Kim Mi berdebar sambil sesekali melirik ke arah Thian Sin.Thian Sin tidak banyak bicara dan menyetujui permintaan Kim Hwa demi kemanusiaan.Thian Sin akhirnya melakukan pernikahan dengan Kim Mi di saksikan oleh Kim Hwa.Dua hari Thian Sin diam di rumah Kim Hwa yang berada tidak jauh dari telaga dan dua hari itu pula Thian Sin meniduri Kim Mi, sambil menarik racun Ratu ular merah yang berada di dalam tubuh Kim Mi.Setelah melakukan persetubuhan, Thian Sin merasa tenaga dalam serta racunnya bertambah beberapa kali lipat, tetapi hal tersebut tidak ia ceritakan kepada Kim Hwa.“Apa racun di tubuh adik Kim Sudah berkurang? Tanya Thian Sin.“Sepertinya berkurang, tetapi bintik merah masih ada di sekitar tubuh Kim Mi,” jawab istri kedua Thian Sin.“Sepertinya kau harus
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab : 109 Dukungan Kelompok Phoenix Suci

Mendengar keterangan dari Kim Mi, Thian Sin langsung terduduk lemas dan tidak bisa berkata apa-apa.“Jadi aku menikahi dua putri Raja Ong Thian, satu anak permaisuri dan satu lagi anak selir,” batin Thian Sin.“Aku harus bilang apa kepada Kim Mi dan Lie Hwa,” lanjut perkataan Thian Sin dalam hati sambil tangan kanan Thian Sin menepak kening.“Thian Sin Gege pusing? Tanya Kim Mi sambil mendekat dan mulai memijit kepala Thian Sin.“Kau kaget mendengar ibu mertuamu bekas selir Raja Ong Thian? Tanya Kim Hwa.“Benar! Anak Thian sama sekali tidak menyangka kalau Ibu bekas selir Yang Mulia Ong Thian, sebab anak Thian tidak pernah mendengar cerita tentang ibu di Tayli,” jawab Thian Sin yang masih bingung, ia harus berterus terang atau tidak kalau istri pertamanya adalah putri Lie Hwa.“Aku keluar dari istana Tayli di saat tengah mengandung Kim Mi.Banyak mentri yang menghasut permaisuri bahwa aku akan mengambil alih posisinya sehingga aku di kucilkan.“Apalagi aku memiliki kepandaian diatas r
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab : 110 Markas Sesungguhnya Bernama Yangjumie

Sesudah melepaskan semua merpati putih, Kim Hwa, Thian Sin serta Kim Mi kembali ke Tayli.Dua ekor kuda melesat di tengah gurun pasir menuju kota lama.Kim Hwa mengendarai kuda seorang diri, sedangkan Thian Sin dan Kim Mi berdua naik se ekor kuda.Kim Mi selalu memeluk erat pinggang sang suami seperti takut kehilangan.Kim Hwa tersenyum dan terharu melihat putrinya bahagia, karena baru sekarang Kim Hwa melihat putrinya selalu tersenyum.Hari-hari yang di lalui Kim Mi sebelum bertemu dengan Thian Sin selalu di penuhi oleh tangis dan kebencian akan diri sendiri.Tidak terasa mereka akhirnya sampai di kota lama, kota lama yang biasanya ramai kini menjadi kota mati setelah Harimau besi membawa semua anak buahnya pergi meninggalkan kota tersebut sesuai instruksi Thian Sin.Sesudah menaruh obat di sumur-sumur serta aliran air yang ada di kota lama, Thian Sin, Kim Hwa serta Kim Mi melanjutkan perjalanan.Belum jauh Kim Hwa dan Thian Sin berkuda di daerah gurun, tampak debu mengepul di udara
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status