Beranda / Pendekar / Elmaut Berwajah Merah / Bab : 105 Hutan Keramat Dan Gadis Aneh

Share

Bab : 105 Hutan Keramat Dan Gadis Aneh

Penulis: Jack Mad
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-30 21:06:03

Thian Sin senang mendengar perkataan Can Houw dan menarik bahu Can Houw yang tengah bersujud untuk berdiri, lalu berkata.

“Terima kasih paman Can sudah mau bergabung dengan kami.”

“Seharusnya Can Houw yang mengucapkan terima kasih, karena Tuan muda sudah menyelamatkan saya,” balas Can Houw.

“Sudahlah,” ucap Thian Sin tidak mau membahas lagi, kemudian lanjut berkata, “tetapi ada akibat dari tewasnya Setan kelima dan Tabib Yu.

“Kota lama jadi kota yang berbahaya untuk di diami selama perang berlangsung.”

“Tuan muda benar, kalau kabar tewasnya salah satu pengawal panglima Arkun sampai ke kota Cheng Du, aku yakin panglima Arkun akan mengerahkan pasukannya untuk menyelidiki kematian mereka berdua dan kecurigaan mereka tertuju kepada satu orang, yakni aku.

“Karena dari awal kedatangan Setan kelima untuk menangkapku atas perintah panglima Arkun,” balas Can Houw.

“Apa langkah paman selanjutnya? Tanya Thian Sin.

“Apa Tayli akan menerima aku jika aku bersama anak buahku pergi ke Tayli? Tanya Ca
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 106 Penyakit Aneh Gadis Telaga

    Thian Sin diam menunggu wanita yang berteriak menyebut nama anak Kim.Tidak lama kemudian di sisi gadis cantik, berdiri seorang wanita paruh baya yang sisa sisa kecantikannya masih terlihat.“Ibu! Suruh dia pergi….suruh dia pergi,” kembali gadis itu berkata dengan raut wajah cemas.“Maaf! Saya tidak berniat mengganggu nona, saya hanya ingin bertanya jalan menuju kota Cheng Du.“Kau dengar perkataan anak Kim? Tanya wanita paruh baya dengan nada dingin.“Saya dengar, tetapi apa salah saya? Tanya Thian Sin dengan nada penasaran, karena gadis cantik itu terus menyuruhnya pergi.“Anak Kim terlalu baik, itu sebabnya menyuruh kau pergi, kalau kau tidak pergi kau akan mati di sini,” balas wanita paruh baya tersebut.“Tidak….tidak! Teriak gadis itu sambil lari menjauh dari Thian Sin.“Kenapa gadis itu? Batin Thian Sin melihat gadis itu lari meninggalkan ibunya.Sang ibu hanya bisa gelengkan kepala dengan nada sedih.“Maafkan aku! Karena kau datang di saat yang tidak tepat, terpaksa darahmu aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 107 Permohonan Seorang Ibu

    Thian Sin terkejut mendengar perkataan wanita paruh baya tersebut dan mundur dua langkah menjauh dari si wanita yang masih duduk bersimpuh.Gadis berwajah cantik yang di panggil anak Kim telah sadarkan diri, ketika melihat sang ibu duduk bersimpuh, gadis cantik tersebut langsung menubruk dan memeluk sang ibu dan keduanya menangis bersama.Wanita paruh baya tersebut menoleh ke arah Thian Sin.“Aku tahu dari suaramu kau masih muda, jelek atau buruknya wajahmu aku tidak peduli asal kan anakku bisa terbebas dari racun ratu ular merah di dalam tubuhnya, aku akan menikahkan kau dengan putriku, karena menurut kakek gurumu, satu-satunya cara membersihkan racun di tubuh putriku hanya lewat persetubuhan,” perempuan paruh baya itu berkata kembali, kali ini sambil memeluk putrinya.“Anak Kim! Suka atau tidak suka, nyawa lebih penting dari apapun, anak Kim tidak bisa terus menerus menghisap darah manusia atau binatang untuk mengganti darah mu yang keracunan, sebab jika anak Kim tidak mengganti dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 108 Rahasia Ibu Dan Anak

    Thian Sin buka topi jerami dan menarik napas panjang, Kim Hwa terkejut melihat ketampanan wajah Thian Sin dan tersenyum kepada Kim Mi.Kim Mi tundukkan kepala, raut wajahnya merah melihat calon suaminya berwajah tampan, dada Kim Mi berdebar sambil sesekali melirik ke arah Thian Sin.Thian Sin tidak banyak bicara dan menyetujui permintaan Kim Hwa demi kemanusiaan.Thian Sin akhirnya melakukan pernikahan dengan Kim Mi di saksikan oleh Kim Hwa.Dua hari Thian Sin diam di rumah Kim Hwa yang berada tidak jauh dari telaga dan dua hari itu pula Thian Sin meniduri Kim Mi, sambil menarik racun Ratu ular merah yang berada di dalam tubuh Kim Mi.Setelah melakukan persetubuhan, Thian Sin merasa tenaga dalam serta racunnya bertambah beberapa kali lipat, tetapi hal tersebut tidak ia ceritakan kepada Kim Hwa.“Apa racun di tubuh adik Kim Sudah berkurang? Tanya Thian Sin.“Sepertinya berkurang, tetapi bintik merah masih ada di sekitar tubuh Kim Mi,” jawab istri kedua Thian Sin.“Sepertinya kau harus

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 109 Dukungan Kelompok Phoenix Suci

    Mendengar keterangan dari Kim Mi, Thian Sin langsung terduduk lemas dan tidak bisa berkata apa-apa.“Jadi aku menikahi dua putri Raja Ong Thian, satu anak permaisuri dan satu lagi anak selir,” batin Thian Sin.“Aku harus bilang apa kepada Kim Mi dan Lie Hwa,” lanjut perkataan Thian Sin dalam hati sambil tangan kanan Thian Sin menepak kening.“Thian Sin Gege pusing? Tanya Kim Mi sambil mendekat dan mulai memijit kepala Thian Sin.“Kau kaget mendengar ibu mertuamu bekas selir Raja Ong Thian? Tanya Kim Hwa.“Benar! Anak Thian sama sekali tidak menyangka kalau Ibu bekas selir Yang Mulia Ong Thian, sebab anak Thian tidak pernah mendengar cerita tentang ibu di Tayli,” jawab Thian Sin yang masih bingung, ia harus berterus terang atau tidak kalau istri pertamanya adalah putri Lie Hwa.“Aku keluar dari istana Tayli di saat tengah mengandung Kim Mi.Banyak mentri yang menghasut permaisuri bahwa aku akan mengambil alih posisinya sehingga aku di kucilkan.“Apalagi aku memiliki kepandaian diatas r

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 110 Markas Sesungguhnya Bernama Yangjumie

    Sesudah melepaskan semua merpati putih, Kim Hwa, Thian Sin serta Kim Mi kembali ke Tayli.Dua ekor kuda melesat di tengah gurun pasir menuju kota lama.Kim Hwa mengendarai kuda seorang diri, sedangkan Thian Sin dan Kim Mi berdua naik se ekor kuda.Kim Mi selalu memeluk erat pinggang sang suami seperti takut kehilangan.Kim Hwa tersenyum dan terharu melihat putrinya bahagia, karena baru sekarang Kim Hwa melihat putrinya selalu tersenyum.Hari-hari yang di lalui Kim Mi sebelum bertemu dengan Thian Sin selalu di penuhi oleh tangis dan kebencian akan diri sendiri.Tidak terasa mereka akhirnya sampai di kota lama, kota lama yang biasanya ramai kini menjadi kota mati setelah Harimau besi membawa semua anak buahnya pergi meninggalkan kota tersebut sesuai instruksi Thian Sin.Sesudah menaruh obat di sumur-sumur serta aliran air yang ada di kota lama, Thian Sin, Kim Hwa serta Kim Mi melanjutkan perjalanan.Belum jauh Kim Hwa dan Thian Sin berkuda di daerah gurun, tampak debu mengepul di udara

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 111 Ambisi Wang Cun

    “Paman Wang, apa yang kau lakukan? Tanya Kim Mi melihat Wang Cun mencabut pedang.“Anak Kim! Dia hanya memanfaatkan mu saja, anak Kim dengar apa yang Ma Kinta katakan? Istrinya adalah Lie Hwa.“Thian Sin Gege sudah cerita semuanya, sebelum paman Ma Kinta cerita aku dan ibu sudah tahu siapa istri Thian Sin Gege,” jawab Kim Mi.“Wang Cun! Sebelum Kim Mi menikah dengan Thian Sin, apa pernah aku membawa Kim Mi keluar dari telaga sunyi? Tanya Kim Hwa.Wang Cun diam tidak menjawab.“Thian Sin lah satu-satunya orang yang bisa menyembuhkan penyakit Kim Mi, itu sebabnya aku menikahkan mereka, masalah nanti dengan Ong Thian biar aku yang bicara, sedangkan Lie Hwa biar anak Thian yang akan menjelaskan.“Aku sudah berpikir matang, bahwa Kim Mi harus tahu siapa ayah kandungnya, terlepas dahulu ada permasalahan antara aku dengan Yang Mulia Ong Thian, tetapi tidak bisa di pungkiri Kim Mi adalah putri kandung Ong Thian.“Tan Nio dan kau adalah saksi dari lahirnya Kim Mi dan orang yang membantuku sela

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 112 Rencana Dua Arah Panglima Arkun

    “Apa benar yang kau katakan? Tanya Panglima Arkun sambil menatap Wang Cun.“Kapan saya pernah berbohong kepada Panglima? Wang Cun balik bertanya.“Di Yangjumie hampir semua kelompok Phoenix suci berkumpul dan sebentar lagi mereka akan bergabung dengan Tayli, belum lagi kelompok Topeng Merah bersama para pendekar Han sedang bergerak menuju Tayli, membantu Tayli dari serangan Prajurit Yuan,” lanjut perkataan Wang Cun.Hmm!“Topeng Merah keparat!? Bentak Panglima Arkun mendengar keterangan Wang Cun.“Ngo Toa! Apa sudah ada kabar dari adik mu? Tanya Panglima Arkun.“Belum panglima,” jawab Ngo Toa.“Apa mungkin mereka masih di kota lama? Tanya Panglima Arkun.“Saya tidak tahu panglima! Tetapi kalau hanya mengancurkan kota lama, adik kelima tidak perlu harus bersusah payah, Harimau besi bukan lawan berat buat adik kelima,” jawab Ngo Toa.Panglima Arkun anggukan kepala mendengar penjelasan dari pemimpin Ngo Beng Kui Ong, kemudian Panglima Arkun membukan kulit yang berisi peta daerah Tayli da

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 113 Hancurnya Hati Seorang Istri

    Thian Sin sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan Lie Hwa di luar kota Tayli.Rombongan pasukan berkuda ketika melihat bahwa orang berkuda yang mereka datangi adalah Thian Sin, suara sorak sorai langsung terdengar dari mulut para prajurit, karena hampir semua prajurit Tayli tahu siapa Thian Sin dan kehebatan pemuda yang di kabarkan sudah menikah dengan putri Lie Hwa.“Nanti saja kita bicarakan di istana,” Thian Sin menjawab pertanyaan sang istri.“Berikan nona itu kuda,” putri Lie Hwa berkata ketika mendengar perkataan Thian Sin.Kim Mi semakin erat memeluk pinggang Thian Sin ketika mendengar perkataan putri Lie Hwa.Alis sang putri naik melihat suaminya di peluk oleh wanita yang tidak di kenal, raut wajahnya berubah kesal dan penuh hawa cemburu.Seorang prajurit turun dari kuda dan membawa kuda yang ia tunggangi menuju Thian Sin.“Kim Mi belum biasa menunggang kuda, biar saja dia bersamaku,” ucap Thian Sin.Suara dengusan keluar dari hidung Lie Hwa mendengar perkataan sang Su

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04

Bab terbaru

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 154 Pengintaian

    Dua bayangan memakai tutup kepala melesat cepat menembus kegelapan malam menuju ke arah tenda tempat di mana pasukan Yuan.Kedua bayangan tersebut tidak lain adalah Thian Sin dan Qin Qin.Thian Sin memutuskan hanya mereka berdua yang berangkat menuju tenda pasukan Yuan, walau di tentang oleh jenderal Zhou Chu karena sang jenderal menyarankan agar sang pemimpin membawa beberapa orang dari perkumpulan topeng merah, jenderal Zhou Chu khawatir karena misi yang di jalankan oleh sang pemimpin sangat berbahaya, menyelinap ke sarang musuh hanya di temani oleh Qin Qin, tetapi Thian Sin tetap dengan keputusannya bahwa mereka lebih baik berdua, karena jika banyak orang yang bergerak akan lebih berbahaya dan pergerakan mereka mudah tercium oleh prajurit Yuan.Setibanya di tenda pasukan Panglima Arkun, Thian Sin memberi isyarat tangan kepada Qin Qin agar hati-hati dan tidak menimbulkan suara.Qin Qin anggukan kepala dan langsung merapat kepada sang kekasih ketika mendapat isyarat tangan.Thian Sin

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 153 Rencana Penyergapan

    Tanpa di ketahui oleh Thian Sin, semua pasukan yang berkumpul di dekat telaga, kini mulai bergerak di pimpin oleh sang ibu.Di sisi lain hati panglima Arkun mulai cemas karena Iblis putih bersama anak buahnya belum juga kembali, begitu pula dengan Gurma yang belum juga memberi kabar, apa misinya berhasil menyergap pasukan lawan.“Panglima….Panglima! Mata-mata musuh yang tertangkap sudah kita habisi, apa langkah kita selanjutnya? Tanya seorang perwira ketika melihat Panglima Arkun tengah melamun.Pertanyaan sang anak buah membuyarkan lamunan Panglima Arkun.“Sebelum di habisi, apa kau sudah mendapat informasi dari mata-mata tersebut? Panglima Arkun balik bertanya kepada anak buahnya.“Menurut informasi yang di dapat, ada satu kelompok pasukan berada di dekat pasukan kita dan kelompok tersebut di pimpin oleh Raja muda Thian sin sendiri, Panglima,” si perwira menjawab pertanyaan Panglima Arkun.Panglima Arkun anggukan kepala mendengar perkataan anak buahnya, kemudian membalas.“Apa Iblis

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 152 Tenaga Dalam Racun Api

    Thian Sin merasakan hawa dingin yang mengelilingi tubuhnya perlahan mulai hilang dan di gantikan hawa panas, mengetahui keadaan tersebut, Thian Sin semakin bersemangat.Apalagi di tambah pedang pusaka racun merah terus bergetar di genggamannya serta gejolak tenaga dalam yang ia rasakan di dalam tubuh, membuat Thian Sin semakin yakin bahwa tenaga dalam racun api yang di maksud oleh Jiwa pedang mulai bangkit.Tanpa ragu Thian Sin langsung melesat ke arah Iblis putih sambil sabetkan pedang pusaka racun merah ke arah tubuh lawan.Shing!Walau terkejut dengan perubahan yang terjadi Iblis putih tetap waspada, melihat serangan Thian Sin, sang Iblis langsung kibaskan tangan kanan ke arah pedang.Sinar putih berhawa sangat dingin melesat berusaha menahan tebasan.Tetapi sebelum pukulan inti es mengenai pedang, sinar putih berhawa dingin lenyap terhisap oleh aura api yang keluar dari dalam tubuh Thian Sin.Kejut bukan kepalang sang Iblis melihat pukulan andalannya lenyap tak berbekas, tanpa pik

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 151 Petunjuk Jiwa Pedang

    Semangat tempur Thian Sin langsung berkobar ketika mendapat petunjuk dari jiwa pedang, perlahan semua tenaga dalam yang terkumpul di perut langsung di salurkan keseluruh tubuh.Iblis putih kini lebih berhati hati menghadapi serangan Thian Sin, tubuhnya bergerak menjauh sambil kibaskan tangan kanan saat pedang bergerak menyerang.Shing!Jurus inti es bergerak cepat menyerang Thian Sin, dengan cepat Thian Sin memutar kedua tangan berusaha menahan jurus lawan.Blar!Suara ledakan terdengar saat kedua tenaga dalam tingkat tinggi bertemu.“Kenapa hawa dingin masih saja terasa olehku? Padahal aku sudah mengerahkan semua tenaga dalam yang kumiliki,” batin Thian Sin bertanya tanya dalam hati.“Pakai pedang dengan tanganmu untuk menyerang, kalau kau gunakan tehnik pedang terbang, bagaimana jurus racun api bisa kau gunakan?” Jiwa pedang berkata seakan tahu apa yang terkandung dalam isi hati Thian Sin.Mendengar perkataan Jiwa pedang, dua jari Thian Sin bergerak menarik pedang yang berputar puta

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 150 Cara Mengatasi Iblis Putih

    Thian Sin terus berusaha menggerakkan pedang pusaka racun merah yang membeku di udara, tetapi walau sudah mengerahkan sebagian tenaga dalamnya, pedang pusaka racun merah tetap tak bergerak.Sementara di sisi lain, Qin Qin bersama anggota topeng merah langsung pergi menjauh dari tempat pertempuran setelah melihat keganasan jurus Iblis Putih, begitu pula dengan prajurit Yuan, mereka tidak mau mati konyol terkena imbas dari jurus sang pemimpin.Setelah tahu pedang pusaka racun merah terkunci oleh bongkahan es, Thian Sin kibaskan tangan ke arah Iblis Putih, lalu melesat ke arah pedang pusaka racun merah.Sinar merah dari jurus Ban Tok Ciang melesat cepat menyerang Iblis putih.Bibir Iblis putih tersenyum penuh ejekan melihat jurus lawan menyerang dirinya, sambil lalu sang Iblis kerahkan tangan untuk menahan pukulan sambil lompat, berusaha menghalangi niat Thian Sin.Iblis Putih tahu jika Thian Sin ingin menghancurkan bongkahan es yang membekukan pedang agar bisa ia gunakan, karena jurus s

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 149Jurus Pamungkas Iblis Es

    “Sungguh hebat nama jurus mu, apa jurus itu mampu membunuhku? Tanya Thian Sin dengan nada penuh ejekan.“Jangan sombong anak muda, aku tahu racun Raja ular merah tidak tahan terhadap hawa dingin, itu sebanya waktu itu kau hampir mampus di tangan Ong Thian,” Iblis putih membalas perkataan Thian Sin, kemudian tertawa.Ha Ha Ha“Memang ku akui kalau pukulan beracun serta racun di dalam tubuhku mempunyai kelemahan terhadap tenaga dalam berhawa dingin, itu sebabnya aku mempelajari jurus selain pukulan beracun untuk menghadapi orang-orang sepertimu,” Thian Sin menanggapi perkataan Iblis putih, kemudian lanjut berkata.“Kau mau coba?”Raut wajah Iblis putih tampak kelam mendengar perkataan Thian Sin, tetapi dalam hati sang Iblis ragu, apa benar perkataan pemuda yang sudah membunuh saudaranya tersebut.“Kalian mundur dan beritahu Panglima Arkun agar bergegas karena musuh sudah berada tidak jauh,” Iblis Putih beri perintah kepada prajurit Yuan yang ikut bersamanya.Seorang perwira anggukan kep

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 148 Bertemu Musuh Di Hutan Liu

    Setelah Ban Tok Kui Bo bersama Tabib Yok pergi, Thian Sin langsung mengambil alih pimpinan anggota topeng merah yang menunggu pasukan Panglima Arkun di pintu masuk hutan Liu.Tidak ada satu pun dari anggota topeng merah yang menolak kepemimpinan Thian Sin, karena mereka tahu kapasitas dari anak Pek I Siancu.Maling sakti di perintahkan oleh Thian Sin pergi ke telaga Liu dan memberitahu kalau mereka akan menyerang Pasukan Panglima Arkun, Thian Sin juga menyampaikan pesan agar semua pasukan berkumpul untuk menghabisi pasukan Yuan dan membebaskan Tayli dari ancaman.Maling sakti bersama Mi Xue tanpa banyak bicara langsung bergerak menuju telaga dimana sang ketua berada untuk menyampaikan pesan Thian Sin.Setelah Maling sakti serta cucunya pergi, Qin Qin tidak mau jauh dari Thian Sin sehingga membuat Jendral Zhou Chu bertanya tanya siapa sebenarnya Qin Qin dan ada hubungan apa antara gadis itu dengan suami dari putri Lie Hwa, untuk bertanya Jendral Zhou Chu tidak berani, akhirnya sang Jen

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 147 Jangan Malu Untuk Katakan Cinta

    Thian Sin hentikan larinya ketika melihat dan mendengar suara yang ia kenal.“Nek! Mana ibuku? Tanya Thian Sin ketika sudah berhadapan dengan Ban Tok Kui Bo.“Ibumu sedang berada di telaga Liu bersama kedua orang istri mu,” jawab Ban Tok Kui Bo.Thian Sin tersenyum mendengar perkataan sang nenek.“Apa kau tahu dimana Yok Kwi gege? Tanya Ban Tok Kui Bo.Thian Sin menjawab dengan gelengkan kepala.“Sesudah menewaskan Sepasang Badai Utara aku langsung pergi mengambil jalan lain agar tidak di ketahui oleh pasukan Panglima Arkun, jadi aku tidak tahu dimana kakek Yok, karena beliau berangkat lebih dulu bersama pasukan Tayli,” jawab Thian Sin.“Aku tahu itu dari cerita salah seorang istrimu, tetapi menurut mertua mu, Yok Kwi gege pergi bersama Jendral Zhou Chu mengawasi pergerakan pasukan Panglima Arkun,” balas Ban Tok Kui Bo.“Rupanya begitu,” ucap Thian Sin mendengar perkataan Ban Tok Kui Bo, kemudian lanjut berkata.“Apa di telaga Liu, Ibu bersama anggota Topeng merah?“Tidak, hanya aku

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 146 Bersatu Melawan Pasukan Yuan

    “Tidak peduli kau Dewi berbaju putih, hitam atau merah, kau harus mati karena telah membunuh prajurit Tayli,” Lie Hwa berkata dengan raut wajah penuh nafsu membunuh.“Kurang ajar! Anak masih ingusan berani memaki, kau ingin mati dengan cara apa? Tanya Ban Tok Kui Bo dengan nada gusar sambil melotot ke arah Lie Hwa.“Nenek peot! Aku lihat wajah serta penampilan mu seram, tetapi apa ilmu yang kau miliki sama menyeramkan? Balas Lie Hwa sambil tersenyum mengejek.Raut wajah Ban Tok Kui Bo berubah kelam mendengar ejekan Lie Hwa, tongkat kepala setan di tangan kanan terangkat naik dan siap menyerang.Kim Hwa yang diam karena berusaha mengingat tokoh bergelar Pek I Siancu, ketika teringat kembali kalau anak buahnya sering berkata bahwa ketua kelompok topeng merah adalah wanita yang selalu memakai pakaian putih, langsung bergerak maju dan berkata.“Anak Lie, jaga bahasamu!“Maaf kan kami yang tidak tahu tingginya gunung dan dalamnya lautan,” ucap Kim Hwa sambil memberi hormat, kemudian lanjut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status