Thian Sin mondar mandir di dalam goa, hatinya gelisah memikirkan apa yang terjadi dengan Tayli, karena setelah dua hari ia menyembuhkan luka dan mengembalikan kekuatannya di dalam goa, tidak ada kabar sekalipun yang masuk.“Ada apa, kenapa Pangcu terlihat gelisah? Tanya Wu Chen.“Aku tengah memikirkan negeri Tayli setelah menyimak keterangan paman beberapa hari yang lalu,” jawab Thian Sin.“Kenapa harus memikirkan orang yang membenci kita, biarkan saja mereka hancur.“Menurutku itu lebih baik, agar kita tidak perlu mengotori tangan sendiri,” balas Wu Chen.“Kalau memang benar mereka membenci kita tanpa sebab, aku masih bisa mengerti, tetapi mereka membenci kita karena mereka terkena hasutan Huang Chi.“Aku yakin Huang Chi tidak bergerak sendiri.“Hek Bong Siang Lomo serta pemerintah Yuan pasti ada di balik semua ini,” Thian Sin berusaha menjelaskan kepada Wu Chen.“Jadi menurut Pangcu apa yang harus kita lakukan? Tanya Wu Chen.Jawab Thian Sin dengan nada tegas.“Kembali ke istana Tay
Setelah sembuh dari cedera, Thian Sin memutuskan kembali ke istana Tayli secara diam-diam untuk mengetahui kabar yang terjadi.Dua bayangan melesat cepat di antara pepohonan dalam hutan bergerak ke arah ibu kota Tayli.Melihat malam itu rombongan orang yang masuk di periksa satu persatu, Thian Sin yakin ada sesuatu yang tidak beres di istana Tayli.“Paman! Sepertinya kita tidak bisa masuk melewati gerbang kota,” ucap Thian Sin.“Pangcu benar! Kita masuk lompati benteng kota saja,” balas Wu Chen.Thian Sin anggukan kepala, kemudian keduanya bergerak mencari benteng kota yang sepi dari penjaga, setelah melihat tempat yang cocok, keduanya lompat melewati benteng dan keduanya sudah berada di dalam.“Dimana ini? Tanya Thian Sin. Melihat pepohonan di tempat mereka sekarang ini.“Sepertinya kita ada di hutan kota,” jawab Wu Chen.“Pangcu tunggu sebentar, biar aku lihat dulu,” lanjut perkataan Wu Chen sambil melesat naik ke atas pohon.“Ke arah timur Pangcu! Seru Wu Chen melihat banyak sinar
Putri Lie Hwa hanya bisa menangis tersedu dan tidak memperdulikan luka dalam yang ia derita, hatinya sakit mendengar perkataan Thian Sin dan menatap kepergian Thian Sin dengan tatapan mata penuh kebencian.Putri Lie Hwa pernah mendengar beberapa dayang, bahwa sebagian tubuhnya pernah di lihat oleh Thian Sin, sebenarnya ketika mendengar cerita tersebut ada rasa hangat di dalam diri sang putri karena benih cinta mulai tumbuh di dalam lubuk hati sang putri, apalagi ketika sang putri menanyakan kembali kepada Bi Miu dan Bi Miu mengatakan mengambil tubuh sang putri yang setengah telanjang dari atas tubuh Thian Sin.Di saat hati Putri Lie Hwa tengah berbunga bunga, Bi Miu tewas dan meninggalkan surat yang membuat hati putri Lie Hwa seperti di tusuk ribuan jarum, di tambah gunjingan para dayang yang di perintahkan oleh Huang Chi untuk menyebarkan berita bohong yang semakin lama semakin tersebar.Putri Lie Hwa dari cinta berbalik menjadi benci dan hampir setiap malam putri Lie Hwa selalu men
Sesudah mendapat kabar dari kepala pengawal istana, Putri Lie Hwa di bantu Guan Yu diam-diam menghubungi para perwira serta prajurit yang masih setia kepada Ong Thian.Ternyata para perwira dan prajurit yang setia di luar dugaan Putri Lie Hwa, karena jumlah mereka hampir setengah lebih dari total keseluruhan prajurit negeri Tayli.Sedangkan Huang Chi menyuruh orang-orangnya untuk mencari dimana keberadaan putri Tayli, biar bagaimana pun jika sang putri belum tertangkap, Hati Huang Chi tidak bisa tenang.~Thian Sin setelah bertempur dengan putri Lie Hwa sudah putus harapan mengajak negeri Tayli bergabung sesuai instruksi dari sang ibu.Thian Sin mengajak Wu Chen untuk melanjutkan perjalanan menuju Guangzhou.Dalam perjalanannya Thian Sin mengganti pakaian begitu pula dengan Wu Chen, Thian Sin tidak ingin di kenali oleh prajurit Tayli sehingga ia harus berlarut larut di negri yang sudah menolak keras untuk kerja sama.Pakaian kasar dengan topi jerami di kenakan oleh Thian Sin serta Wu
“Kami tidak pernah melarang siapapun untuk bergabung, tetapi jika ingin bergabung, kalian berdua harus menuruti perintahku,” jawab Pek Ciang Busu.“Kami akan menuruti apa kata tuan Panglima,” balas Thian Sin.Hari itu akhirnya Thian Sin dan Wu Chen bergabung, Taoti tidak bosan memberi nasehat serta arahan kepada Thian Sin serta Wu Chen.Selama satu hari bergabung Thian Sin melihat bahwa anak buah Pek Ciang Busu selalu tertib dan mentaati aturan yang sudah di tetapkan oleh sang pemimpin.Ke esokan hari, mata-mata Pek Ciang Busu datang melapor, bahwa 500 prajurit Yuan yang sedang mereka buru ternyata masuk ke negeri Tayli.“Aneh! Bagaimana bisa prajurit Yuan masuk ke negeri Tayli, bukan kah itu melanggar kedaulatan Raja Ong Thian? Ucap Pek Ciang Busu kepada Taoti.“Hamba juga aneh mendengarnya panglima, jangan-jangan Negeri Tayli sudah bergabung dengan pemerintah Yuan,” Taoti menimpali perkataan sang atasan.“Kalau pemerintah Yuan menyerang dengan hanya 500 prajurit, itu tidak mungkin,”
Suara sumbang penduduk Tayli terdengar saat putri Tayli berkata.“Kalian dengar semua!? Ayahku di racun oleh selir Ang Su Nio atas suruhan Huang Chi yang sudah lama berencana menggulingkan ayahku dan merebut tahta istana Tayli, Huang Chi tidak sendiri, dia di bantu oleh pemerintah Yuan melakukan semua ini.”Penduduk Tayli mendengar perkataan putri Lie Hwa langsung teriak memaki Huang Chi, apa saja yang mereka temui di tanah dan di bawa langsung di lemparkan ke arah Huang Chi.Huang Chi kibaskan tangan ke arah barang-barang yang di lempar ke arahnya.Whut!Barang berhamburan dan berbalik menyerang ke arah penduduk.Para penduduk yang ketakutan langsung lari berhamburan.Putri Tayli tidak mau menunggu dan langsung bergerak ke arah ayahnya yang tengah terbaring lemah.“Bunuh Ong Thian! Seru Huang Chi kepada anak buahnya yang tadi mengangkat tandu.Sring….Sring!Dua pedang keluar dari sarung dan siap menebas tubuh Ong Thian.Raut wajah putri Lie Hwa pucat melihat ayahnya dalam bahaya.Pek
Kau lindungi saja Taoti dari musuh,” jawab Thian Sin tanpa melihat ke arah putri Lie Hwa.Putri Lie Hwa langsung cemberut saat Thian Sin tidak mau melihat dirinya, tetapi putri Lie Hwa sadar bahwa kesalahannya terhadap Thian Sin amat besar, mau menjawab pertanyaannya saja putri Lie Hwa sudah bersyukur.Sambil tersenyum pahit putri Lie Hwa membalas, “baik.”Setelah mendengar jawaban putri Lie Hwa, Thian Sin langsung cabut pedang dari punggung dan bersiap menghadapi Hek Bong Siang Lomo.Pek Ciang Busu masih menatap Thian Sin dan belum mau bergerak seperti apa yang di perintahkan, sedangkan Guan Yu sudah terlibat pertempuran dengan prajurit Tayli yang membelot.“Kenapa kau masih diam? Tanya Wu Chen.“Siapa kalian sebenarnya dan apa maksud kalian bergabung denganku? Pek Ciang Busu kembali bertanya karena belum mendapat jawaban dari apa yang sudah ia tanyakan sebelumnya.“Tuan Panglima! Aku Lie Hwa putri dari Raja Ong Thian penguasa Tayli berani menjamin bahwa kedua orang ini bukan orang j
Thian Sin terkejut mendengar salah seorang dari Hek Bong Siang Lomo teriak memanggil nama Song Bun Kwi, karena nama itu adalah nama salah satu tokoh dari empat jahat.Song Bun Kwi si setan berkabung, Tocu dari lembah setan.Song Bun Kwi jarang keluar lembah tempatnya berdiam, tetapi para pendekar tahu jika ia keluar pasti ada pendekar yang dia incar dan harus mati, itu sebabnya dia mendapat gelar Setan Berkabung.“Song Bun Kwi! Kau tidak lihat siapa kami? Teriak Siang Hay.Tidak ada suara balasan dari Song Bun Kwi, suara petikan kecapi semakin lama semakin sedih dan membuat mata orang-orang yang bertempur perlahan mulai mengucurkan air mata, terbuai oleh suara petikan senar Dawai Song Bun Kwi.Mata Wu Chen menatap tajam ke ujung pohon dimana Song Bun Kwi tengah duduk di pucuk pohon tersebut sambil memetik kecapi.“Tidak kusangka ilmu meringankan tubuh Song Bun Kwi sangat tinggi, sehingga ia bisa duduk di dedaunan sambil memetik kecapi,” batin Thian Sin.“Hai setan!? Hentikan petikan G