Beranda / Pendekar / Elmaut Berwajah Merah / Bab : 71 Tawaran Kerja Sama

Share

Bab : 71 Tawaran Kerja Sama

Penulis: Jack Mad
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-10 20:05:51

Langkah Thian Sin terhenti ketika mendengar gemuruh derap langkah mendekat.

Ratusan prajurit Tayli Kota Lancang datang dan langsung mengurung Thian Sin serta sebagian lagi melindungi putri Lie Hwa.

Thian Sin menarik napas panjang dan menatap langit biru, perasaan kesal di hati Thian Sin akibat perbuatan Lie Hwa terhadapnya lenyap setelah teringat akan tugas yang di berikan oleh sang ibu.

“Apa aku bisa mengajak Ong Thian bergabung dan membantu perkumpulan topeng merah jika sudah seperti ini,” batin Thian Sin sambil terus menatap langit.

“Belum lagi ke delapan orang yang aku bunuh mengaku dari perkumpulan Topeng Merah, mereka pasti akan semakin membenci kami,” lanjut perkataan Thian Sin dalam hati.

Thian Sin menotok beberapa jalan darah di bagian pinggang dan mengerahkan tenaga dalam Hud Kong Sinkang untuk menghentikan darah dari pinggangnya yang terkena tusukan pedang lawan, setelah darah berhenti keluar.

Thian Sin balikan tubuh dan melangkah pergi.

Prajurit kerajaan Tayli ketika tidak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 72 Jalan Bersama Sang Putri

    “Kenapa kau terkejut? Tanya Lie Hwa melihat ekspresi wajah Thian Sin ketika dirinya menyebut bahwa ia adalah putri dari Raja Tayli.“Margaku Ong, Ong Lie Hwa,” lanjut perkataan Lie Hwa sambil tersenyum.“Aku tidak menyangka bahwa kau adalah putri Pak Ong,” balas Thian Sin.Kali ini raut wajah Lie Hwa yang berubah mendengar perkataan Thian Sin, karena di Tayli tidak banyak orang tahu gelar dari ayahnya yakni Raja utara.“Darimana kau tahu julukan ayahku, karena tidak banyak orang tahu siapa ayahku sebenarnya? Tanya LieHwa dengan nada curiga.“Kau tidak perlu tahu,” jawab Thian Sin.“Tetapi pada dasarnya aku tidak berniat jahat kepada ayahmu atau negri Tayli,” lanjut perkataan Thian Sin.Lie Hwa tampak termenung mendengar perkataan Thian Sin, setelah mempertimbangkan baik dan buruk di balik tujuan Thian Sin ingin bertemu dengan sang ayah akhirnya ia anggukan kepala.“Baik! Aku akan membawamu bertemu dengan ayah, kebetulan sekali aku memang akan kembali ke istana, karena aku sebagai pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 73 Kakek Misterius

    Kerut di kening putri Lie Hwa terlihat ketika mendengar perkataan kakek tua tersebut, kemudian membalas.“Apa maksudmu pak tua? Kami kenal juga tidak dengan mu, kenapa lantas kau menuduh kami membunuh anak buahmu? Tanya putri Lie Hwa.“Delapan orang anak buahku tewas di desa Chang, mayat mereka di telanjang lalu di gantung di gerbang desa Chang,” balas kakek tersebut dengan nada penuh emosi.“Tunggu dulu….kami tidak mengerti dengan perkataanmu pak tua, kau menuduh kami melakukan pembunuhan, memangnya kau yakin yang membunuh anak buahmu adalah kami? Kau tahu tidak siapa kami? Tanya putri Lie Hwa dengan raut wajah tak mengerti.“Kalau penjahat mengakui dosanya, penjara akan penuh,” ejek si kakek.“Penduduk Chang melihat kalian orang-orang Tayli yang sudah membunuh anak buahku, jadi tidak usah banyak bicara lagi, persiapkan diri kalian karena mayat kalian akan ku gantung di depan istana Tayli,” lanjut perkataan si kakek dengan raut wajah bengis.Cangklong panjang di tangan kanan berputar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 74 Adu Domba Pihak Lawan

    “Pangcu! Kenapa Pangcu bergaul dengan keparat bangsa Tayli? Mereka sudah membunuh 8 kawan kita dan menggantung mereka di depan gerbang desa Chang,” Wu Chen berkata sambil menatap putri Tayli dengan tatapan mata bengis.“Tutup mulutmu! Kami orang Tayli tidak akan berbuat sekeji itu,” bantah putri Lie Hwa.“Diam kau!? Sekali lagi bicara, ku bakar tubuhmu, lalu ku kirim ke Ong Thian,” bentak Wu Chen.“Kalau saja waktu itu aku ada, sudah ku habisi kalian semua,” lanjut perkataan Wu Chen dengan nada tinggi.“Tunggu dulu! Tadi paman bilang berapa kawan kita yang tewas? Tanya Thian Sin.“Delapan orang kawan kita tewas oleh mereka Pangcu, bukan hanya di gantung mereka juga di telanjangi, bukan kah itu perbuatan biadab,” jawab Wu Chen.“Aku bukan Pangcu, paman! Yang menjadi Pangcu adalah ibuku,” jawab Thian Sin.“Siapa pemegang plakat tembaga merah adalah pemimpin perkumpulan Topeng Merah, semua anggota tahu akan hal ini,” balas Wu Chen.Thian Sin diam tak menjawab, sedangkan putri Lie Hwa men

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 75 Pertentangan Di Acara Pertemuan

    Perlahan tiga ekor kuda bergerak menuruni bukit menuju ke arah gerbang kota menuju istana Tayli. Prajurit yang bertugas menjaga gerbang kota ketika melihat putri Lie Hwa langsung memberi hormat dan membuka pintu gerbang kota. Perlahan kuda bergerak menuju istana Tayli, setelah sampai. Dayang istana langsung menyambut putri Lie Hwa. “Kalian antar kedua tamu terhormat kita ke tempat istirahat dan perlakukan mereka dengan baik,” perintah putri Lie Hwa kepada kepala dayang istana. Kepala dayang langsung anggukan kepala, kemudian membawa Thian Sin serta Wu Chen ketempat istirahat untuk tamu terhormat. Setelah sampai di rumah mewah tempat istirahat untuk tamu terhormat, Thian Sin serta Wu Chen bercakap cakap. Thian Sin menceritakan kejadian yang terjadi di kota Yunan. Hmm! “Jikakalau waktu itu aku bersama Pangcu So In Hwa, sudah ku habisi semua prajurit Yuan,” ucap Wu Chen setelah mendengar cerita Thian Sin. “Pantas saja aku di tugaskan oleh Pangcu ke daerah utara mencari tahu siapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 76 Siasat Petinggi Negeri Tayli

    “Ayah tidak menerima permintaan dari Thian Sin? Tanya Lie Hwa setelah pertemuan berakhir.“Lie Hwa! Walau ayah seorang raja, tetapi ayah tidak bisa memutuskan masalah ini seorang diri, ayah juga harus meminta pendapat dari menteri Ayah,” jawab Ong Thian.“Apalagi anak muda itu adalah orang yang sudah membunuh kawan ayah, saudara Yu Lai serta Sin Kun,” lanjut perkataan Ong Thian.“Jadi benar apa yang di katakan oleh Thian Sin, bahwa dia sudah membunuh dua rasul langit,” batin Lie Hwa setelah mendengar keterangan sang ayah.“Kau tidak usah khawatir, apapun pilihan ayah itu pasti yang terbaik untuk rakyat Tayli,” ucap Ong Thian sambil tersenyum kepada putrinya.Setelah bercakap cakap sebentar, keduanya undur diri untuk istirahat.Di dalam kamarnya Lie Hwa terus berpikir dengan perkataan Thian Sin dan berusaha menyambung nyambung kan dengan beberapa kejadian di berbagai kota Tayli dimana banyak pengacau yang membunuh para penduduk.Karena terus berpikir, mata Lie Hwa lelah dan akhirnya sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 77 Fitnah Keji Perbuatan Sang Menteri

    Dayang Istana langsung masuk dan menyelimuti tubuh putri Lie Hwa.“Bawa keluar tuan putri dari sini! Ong Thian berkata.Kepala Dayang istana langsung membawa keluar putri Lie Hwa dari dalam kamar.Setelah kepala Dayang istana membawa keluar putri Lie Hwa.Ong Thian langsung melesat, tangan kanan yang mengandung hawa Sinkang berhawa dingin menghantam ke arah Thian Sin.Thian Sin angkat tangannya menangkis hantaman Ong Thian, tetapi ketika kaki Ong Thian menendang ke arah bahu kanan, Thian Sin tak bisa menangkis.Buk!Thian Sin terpental menghantam tembok kamar.“Celaka! Tenaga dalamku habis terkuras setelah menyedot racun dari dalam tubuh putri Lie hwa,” batin Thian Sin setelah terkena serangan Ong Thian.Belum sempat Thian Sin bangkit, Ong Thian melesat kembali dan tangannya menghantam ke arah dada Thian Sin.Thian Sin membuka racun di titik jalan darah dan tubuhnya langsung berubah merah.“Aku sudah banyak belajar ketika bertempur dengan ayahmu, sekarang racun dalam tubuhmu tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 78 Rencana Terselubung Perlahan Mulai Terkuak

    Terjadi kebimbangan di hati Bi Miu antara menceritakan kejadian sebenarnya atau tidak, karena Bi Miu tahu ancaman yang akan ia hadapi.Bi Miu tidak memperdulikan keselamatan dirinya, tetapi keselamatan keluarganya lah yang lebih penting.Bi Miu tahu Huang Chi pasti akan membunuh seluruh keluarganya jika ia sampai membocorkan rahasia yang ia ketahui.“Sudahlah! Toh tuan Thian Sin sudah berhasil di selamatkan, jadi aku tidak perlu menceritakan masalah ini kepada putri Lie Hwa,” batin Bi Miu akhirnya memutuskan.“Lamunan Bi Miu akhirnya tersadar mendengar teguran putri Lie Hwa,”“Apa yang kau lamunkan? Tanya Lie Hwa.“Tidak….tidak ada tuan putri,” jawab Bi Miu.Setelah bercakap cakap sebentar, akhirnya Bi Miu meninggalkan kamar Lie Hwa.Tanpa di sadari oleh kepala dayang, sepasang mata terus mengawasi Bi Miu dari kejauhan.~Di dalam goa, tempat yang biasa di pakai oleh Wu Chen istirahat.Api unggun menerangi goa.Dada Thian Sin yang biru akibat hantaman Ong Thian di balur oleh Wu Chen d

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 79 Tewasnya Saksi Kunci

    Thian Sin mondar mandir di dalam goa, hatinya gelisah memikirkan apa yang terjadi dengan Tayli, karena setelah dua hari ia menyembuhkan luka dan mengembalikan kekuatannya di dalam goa, tidak ada kabar sekalipun yang masuk.“Ada apa, kenapa Pangcu terlihat gelisah? Tanya Wu Chen.“Aku tengah memikirkan negeri Tayli setelah menyimak keterangan paman beberapa hari yang lalu,” jawab Thian Sin.“Kenapa harus memikirkan orang yang membenci kita, biarkan saja mereka hancur.“Menurutku itu lebih baik, agar kita tidak perlu mengotori tangan sendiri,” balas Wu Chen.“Kalau memang benar mereka membenci kita tanpa sebab, aku masih bisa mengerti, tetapi mereka membenci kita karena mereka terkena hasutan Huang Chi.“Aku yakin Huang Chi tidak bergerak sendiri.“Hek Bong Siang Lomo serta pemerintah Yuan pasti ada di balik semua ini,” Thian Sin berusaha menjelaskan kepada Wu Chen.“Jadi menurut Pangcu apa yang harus kita lakukan? Tanya Wu Chen.Jawab Thian Sin dengan nada tegas.“Kembali ke istana Tay

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15

Bab terbaru

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 154 Pengintaian

    Dua bayangan memakai tutup kepala melesat cepat menembus kegelapan malam menuju ke arah tenda tempat di mana pasukan Yuan.Kedua bayangan tersebut tidak lain adalah Thian Sin dan Qin Qin.Thian Sin memutuskan hanya mereka berdua yang berangkat menuju tenda pasukan Yuan, walau di tentang oleh jenderal Zhou Chu karena sang jenderal menyarankan agar sang pemimpin membawa beberapa orang dari perkumpulan topeng merah, jenderal Zhou Chu khawatir karena misi yang di jalankan oleh sang pemimpin sangat berbahaya, menyelinap ke sarang musuh hanya di temani oleh Qin Qin, tetapi Thian Sin tetap dengan keputusannya bahwa mereka lebih baik berdua, karena jika banyak orang yang bergerak akan lebih berbahaya dan pergerakan mereka mudah tercium oleh prajurit Yuan.Setibanya di tenda pasukan Panglima Arkun, Thian Sin memberi isyarat tangan kepada Qin Qin agar hati-hati dan tidak menimbulkan suara.Qin Qin anggukan kepala dan langsung merapat kepada sang kekasih ketika mendapat isyarat tangan.Thian Sin

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 153 Rencana Penyergapan

    Tanpa di ketahui oleh Thian Sin, semua pasukan yang berkumpul di dekat telaga, kini mulai bergerak di pimpin oleh sang ibu.Di sisi lain hati panglima Arkun mulai cemas karena Iblis putih bersama anak buahnya belum juga kembali, begitu pula dengan Gurma yang belum juga memberi kabar, apa misinya berhasil menyergap pasukan lawan.“Panglima….Panglima! Mata-mata musuh yang tertangkap sudah kita habisi, apa langkah kita selanjutnya? Tanya seorang perwira ketika melihat Panglima Arkun tengah melamun.Pertanyaan sang anak buah membuyarkan lamunan Panglima Arkun.“Sebelum di habisi, apa kau sudah mendapat informasi dari mata-mata tersebut? Panglima Arkun balik bertanya kepada anak buahnya.“Menurut informasi yang di dapat, ada satu kelompok pasukan berada di dekat pasukan kita dan kelompok tersebut di pimpin oleh Raja muda Thian sin sendiri, Panglima,” si perwira menjawab pertanyaan Panglima Arkun.Panglima Arkun anggukan kepala mendengar perkataan anak buahnya, kemudian membalas.“Apa Iblis

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 152 Tenaga Dalam Racun Api

    Thian Sin merasakan hawa dingin yang mengelilingi tubuhnya perlahan mulai hilang dan di gantikan hawa panas, mengetahui keadaan tersebut, Thian Sin semakin bersemangat.Apalagi di tambah pedang pusaka racun merah terus bergetar di genggamannya serta gejolak tenaga dalam yang ia rasakan di dalam tubuh, membuat Thian Sin semakin yakin bahwa tenaga dalam racun api yang di maksud oleh Jiwa pedang mulai bangkit.Tanpa ragu Thian Sin langsung melesat ke arah Iblis putih sambil sabetkan pedang pusaka racun merah ke arah tubuh lawan.Shing!Walau terkejut dengan perubahan yang terjadi Iblis putih tetap waspada, melihat serangan Thian Sin, sang Iblis langsung kibaskan tangan kanan ke arah pedang.Sinar putih berhawa sangat dingin melesat berusaha menahan tebasan.Tetapi sebelum pukulan inti es mengenai pedang, sinar putih berhawa dingin lenyap terhisap oleh aura api yang keluar dari dalam tubuh Thian Sin.Kejut bukan kepalang sang Iblis melihat pukulan andalannya lenyap tak berbekas, tanpa pik

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 151 Petunjuk Jiwa Pedang

    Semangat tempur Thian Sin langsung berkobar ketika mendapat petunjuk dari jiwa pedang, perlahan semua tenaga dalam yang terkumpul di perut langsung di salurkan keseluruh tubuh.Iblis putih kini lebih berhati hati menghadapi serangan Thian Sin, tubuhnya bergerak menjauh sambil kibaskan tangan kanan saat pedang bergerak menyerang.Shing!Jurus inti es bergerak cepat menyerang Thian Sin, dengan cepat Thian Sin memutar kedua tangan berusaha menahan jurus lawan.Blar!Suara ledakan terdengar saat kedua tenaga dalam tingkat tinggi bertemu.“Kenapa hawa dingin masih saja terasa olehku? Padahal aku sudah mengerahkan semua tenaga dalam yang kumiliki,” batin Thian Sin bertanya tanya dalam hati.“Pakai pedang dengan tanganmu untuk menyerang, kalau kau gunakan tehnik pedang terbang, bagaimana jurus racun api bisa kau gunakan?” Jiwa pedang berkata seakan tahu apa yang terkandung dalam isi hati Thian Sin.Mendengar perkataan Jiwa pedang, dua jari Thian Sin bergerak menarik pedang yang berputar puta

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 150 Cara Mengatasi Iblis Putih

    Thian Sin terus berusaha menggerakkan pedang pusaka racun merah yang membeku di udara, tetapi walau sudah mengerahkan sebagian tenaga dalamnya, pedang pusaka racun merah tetap tak bergerak.Sementara di sisi lain, Qin Qin bersama anggota topeng merah langsung pergi menjauh dari tempat pertempuran setelah melihat keganasan jurus Iblis Putih, begitu pula dengan prajurit Yuan, mereka tidak mau mati konyol terkena imbas dari jurus sang pemimpin.Setelah tahu pedang pusaka racun merah terkunci oleh bongkahan es, Thian Sin kibaskan tangan ke arah Iblis Putih, lalu melesat ke arah pedang pusaka racun merah.Sinar merah dari jurus Ban Tok Ciang melesat cepat menyerang Iblis putih.Bibir Iblis putih tersenyum penuh ejekan melihat jurus lawan menyerang dirinya, sambil lalu sang Iblis kerahkan tangan untuk menahan pukulan sambil lompat, berusaha menghalangi niat Thian Sin.Iblis Putih tahu jika Thian Sin ingin menghancurkan bongkahan es yang membekukan pedang agar bisa ia gunakan, karena jurus s

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 149Jurus Pamungkas Iblis Es

    “Sungguh hebat nama jurus mu, apa jurus itu mampu membunuhku? Tanya Thian Sin dengan nada penuh ejekan.“Jangan sombong anak muda, aku tahu racun Raja ular merah tidak tahan terhadap hawa dingin, itu sebanya waktu itu kau hampir mampus di tangan Ong Thian,” Iblis putih membalas perkataan Thian Sin, kemudian tertawa.Ha Ha Ha“Memang ku akui kalau pukulan beracun serta racun di dalam tubuhku mempunyai kelemahan terhadap tenaga dalam berhawa dingin, itu sebabnya aku mempelajari jurus selain pukulan beracun untuk menghadapi orang-orang sepertimu,” Thian Sin menanggapi perkataan Iblis putih, kemudian lanjut berkata.“Kau mau coba?”Raut wajah Iblis putih tampak kelam mendengar perkataan Thian Sin, tetapi dalam hati sang Iblis ragu, apa benar perkataan pemuda yang sudah membunuh saudaranya tersebut.“Kalian mundur dan beritahu Panglima Arkun agar bergegas karena musuh sudah berada tidak jauh,” Iblis Putih beri perintah kepada prajurit Yuan yang ikut bersamanya.Seorang perwira anggukan kep

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 148 Bertemu Musuh Di Hutan Liu

    Setelah Ban Tok Kui Bo bersama Tabib Yok pergi, Thian Sin langsung mengambil alih pimpinan anggota topeng merah yang menunggu pasukan Panglima Arkun di pintu masuk hutan Liu.Tidak ada satu pun dari anggota topeng merah yang menolak kepemimpinan Thian Sin, karena mereka tahu kapasitas dari anak Pek I Siancu.Maling sakti di perintahkan oleh Thian Sin pergi ke telaga Liu dan memberitahu kalau mereka akan menyerang Pasukan Panglima Arkun, Thian Sin juga menyampaikan pesan agar semua pasukan berkumpul untuk menghabisi pasukan Yuan dan membebaskan Tayli dari ancaman.Maling sakti bersama Mi Xue tanpa banyak bicara langsung bergerak menuju telaga dimana sang ketua berada untuk menyampaikan pesan Thian Sin.Setelah Maling sakti serta cucunya pergi, Qin Qin tidak mau jauh dari Thian Sin sehingga membuat Jendral Zhou Chu bertanya tanya siapa sebenarnya Qin Qin dan ada hubungan apa antara gadis itu dengan suami dari putri Lie Hwa, untuk bertanya Jendral Zhou Chu tidak berani, akhirnya sang Jen

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 147 Jangan Malu Untuk Katakan Cinta

    Thian Sin hentikan larinya ketika melihat dan mendengar suara yang ia kenal.“Nek! Mana ibuku? Tanya Thian Sin ketika sudah berhadapan dengan Ban Tok Kui Bo.“Ibumu sedang berada di telaga Liu bersama kedua orang istri mu,” jawab Ban Tok Kui Bo.Thian Sin tersenyum mendengar perkataan sang nenek.“Apa kau tahu dimana Yok Kwi gege? Tanya Ban Tok Kui Bo.Thian Sin menjawab dengan gelengkan kepala.“Sesudah menewaskan Sepasang Badai Utara aku langsung pergi mengambil jalan lain agar tidak di ketahui oleh pasukan Panglima Arkun, jadi aku tidak tahu dimana kakek Yok, karena beliau berangkat lebih dulu bersama pasukan Tayli,” jawab Thian Sin.“Aku tahu itu dari cerita salah seorang istrimu, tetapi menurut mertua mu, Yok Kwi gege pergi bersama Jendral Zhou Chu mengawasi pergerakan pasukan Panglima Arkun,” balas Ban Tok Kui Bo.“Rupanya begitu,” ucap Thian Sin mendengar perkataan Ban Tok Kui Bo, kemudian lanjut berkata.“Apa di telaga Liu, Ibu bersama anggota Topeng merah?“Tidak, hanya aku

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 146 Bersatu Melawan Pasukan Yuan

    “Tidak peduli kau Dewi berbaju putih, hitam atau merah, kau harus mati karena telah membunuh prajurit Tayli,” Lie Hwa berkata dengan raut wajah penuh nafsu membunuh.“Kurang ajar! Anak masih ingusan berani memaki, kau ingin mati dengan cara apa? Tanya Ban Tok Kui Bo dengan nada gusar sambil melotot ke arah Lie Hwa.“Nenek peot! Aku lihat wajah serta penampilan mu seram, tetapi apa ilmu yang kau miliki sama menyeramkan? Balas Lie Hwa sambil tersenyum mengejek.Raut wajah Ban Tok Kui Bo berubah kelam mendengar ejekan Lie Hwa, tongkat kepala setan di tangan kanan terangkat naik dan siap menyerang.Kim Hwa yang diam karena berusaha mengingat tokoh bergelar Pek I Siancu, ketika teringat kembali kalau anak buahnya sering berkata bahwa ketua kelompok topeng merah adalah wanita yang selalu memakai pakaian putih, langsung bergerak maju dan berkata.“Anak Lie, jaga bahasamu!“Maaf kan kami yang tidak tahu tingginya gunung dan dalamnya lautan,” ucap Kim Hwa sambil memberi hormat, kemudian lanjut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status