Semua Bab Benih 20 Milyar CEO Dingin: Bab 111 - Bab 120
191 Bab
BAB 111
Danisa yang mendapati sikap mertuanya seperti itu pun mematung di tempatnya. Dia menjadi ragu untuk melangkah dan sarapan bersama. Dengan memaksakan diri untuk tetap bersikap ramah, Akhirnya dia pun membuka kalimat untuk menyapa mertuanya.“Pagi, Ma. Gimana kabar Mama hari ini? Keadaan Mama juga bagaimana? Apa sudah lebih baik?” tanya wanita yang sedang mengandung tersebut masih berusaha menunjukkan sikap ramahnya kepada Riana yang berubah menjadi Ketus terhadap dirinya.“Sepertinya kau tak buta untuk sekedar melihat bagaimana keadaanku. Tak berbuat basa-basi, Aku tak butuh itu.” Menatap tak suka, saat Riana mengatakan semua itu kepada Danisa, menantu yang biasa dia sayangi dengan sepenuh jiwa.“Ma,” tegur Daren, dia tak ingin mamanya bersikap rajut seperti itu kepada Riana karena akan mempengaruhi batin dan psikis istrinya yang sedang mengandung anak-anaknya.Riana yang mendapati teguran dari Putra kesayangan itu menatap tak suka. Dia pun bangkit dari duduknya masih dengan menatap l
Baca selengkapnya
BAB 112
“Anda mau ke mana, Nona?” Tanya seorang pelayan yang sejak tadi memperhatikan Danisa dari jarak jauh karena tidak ingin mengganggu Nona mudanya.Danisa menghentikan langkah, menoleh dan menatap ramah pada pelayan yang selalu siap membantunya sejak tinggal di rumah ini sejak dia tinggal di rumah utama Daren. Danisa pun memberikan senyum manisnya. “Saya mau ke atas,” kata Danisa berterus terang, tidak bilang jika ingin berbincang dengan sang mertua. Melainkann alasan ingin kembali ke lantai dimana kamarnya beradalah sebagai jawaban yang Danisa berikan. Pelayan itu pun mengangguk, setelahnya dia membiarkan Danisa kembali melangkah menuju ke rumah utama. “Pelan-pelan, Nona,” tegur Pelayan memberikan peringatan untuk sang Nona saat mendapati Danisa berjalan dengan langkah yang lumayan cepat. Sontak Danisa menghentikan langkah, dia meringis menunjukkan deretan gigi putihnya. Saat lagi-lagi harus mendapat teguran oleh pelayan yang memang ditugaskan oleh sang suami untuk selalu menging
Baca selengkapnya
BAB 113
Tentu saja Daren tidak akan terima jika anak yang ada di dalam kandungan Danisa bukanlah darah dagingnya. Dia tak senang, karena semua proses pun sudah dia lewati bersama sang istri. Tidak ada celah keraguan untuk Daren menukas ujaran yang hendak disampaikan oleh Riana terhadapnya. Karena memang fakta yang terjadi begitu adanya. Riana semakin terluka, Daren yang tidak pernah bicara dengan dirinya menggunakan nada tinggi kali ini sangat berbeda.Pertama kalinya bagi Daren berbicara dengan nada yang sudah naik beberapa oktaf dari sebelum mereka yang berbincang dengan nada rendah. Hal itu berhasil membuat hati seorang ibu yang begitu bangga dengan anak karena selama ini Daren yang selalu memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Yang Riana dapatkan sekarang adalah, Daren yang sudah berubah. Dia berhasil menaikkan nada suara padanya. “Apa kau masih tak mau membuka mata, bahkan semua bukti foto itu sudah sangat jelas. Bukan hanya satu pria yang sedang memeluk pinggang istrimu itu. Ada beb
Baca selengkapnya
BAB 114
Setelah berbincang dengan sang mama, Daren memutuskan untuk keluar dari kamar Riana. Tidak mendapat bantahan dari mamanya lagi, membuat Daren menganggap jika mamanya sedang berpikir atas setiap kalimat yang terucap olehnya tentang Danisa. Memberikan waktu, adalah langkah yang ia ambil agar Riana bisa berpikir jauh lebih tenang dengan pikiran yang lebih jernih. Tak ada gunanya memaksa, mungkin dengan cara seperti ini, Riana menjadi tahu jika Danisa memiliki sedikit sisi gelap. Daren berpikir, jika saatnya tiba nanti. Riana tidak akan terlalu menyesali kepergian Danisa dari kehidupan keluarga dan anak-anaknya. “Kau!” Baru saja membuka pintu kamar mamanya, dia sudah dikejutkan dengan kehadiran Danisa yang sedang bersandar dengan kedua mata yang sembab. Danisa yang sedang terhanyut dalam kesedihannya itu pun terkejut dengan kehadiran Daren yang tiba-tiba. Tidak ada suara sama sekali dari dalam, yang berhasil membuat dan bisa tidak menyadari jika pria itu sedang melangkah keluar k
Baca selengkapnya
BAB 115
Danisa yang mendengar jawaban dari Daren merasa miris. Dia tersenyum kecut, dan berusaha menyembunyikan senyum palsunya itu dari sang suami. Dia harus tetap menunjukkan jika dia sedang baik-baik saja atas kalimat yang Daren katakan padanya itu. Ingin melambung tinggi, atas perlakuan yang diberikan oleh suaminya ini kepadanya. Tetapi, fakta menunjukkan di depan matanya jika perlakuan yang dilakukan oleh pria yang mengemudi itu semata-mata hanya untuk anak di dalam kandungannya.“Kau harus tahu diri, Danisa. Daren hanya peduli dengan anak anaknya. Bukankah sejak awal kau pun tahu, jika pria di sampingnya mau itu tidak akan pernah tersentuh sedikitpun hatinya oleh siapapun. Termasuk dirimu.”Danisa memejamkan mata, membuang segala perasaan sesak yang tiba-tiba Menghujam berat di dadanya. Berusaha terlihat baik-baik saja, meski rasa yang begitu nyeri dalam hatinya yang kini dia rasakan. Danisa menoleh pada Daren, tersenyum manis menunjukkan jika dia dalam keadaan baik-baik saja. “Maaf,
Baca selengkapnya
BAB 116
Entah mengapa Daren suka bersikap Sesuka Hati kepada Danisa. Apa dia tidak berpikir, jika perlakuan yang Daren lakukan barusan sudah berhasil membuat debaran jantungnya semakin tidak baik-baik saja. Pria itu bersikap seolah mereka adalah pasangan yang begitu romantis. Padahal, dalam situasi seperti ini bukanlah waktunya untuk Danisa dan Darren harus memainkan peran menjadi sepasang suami istri yang saling menyayangi.Setelah Daren berbisik hendak menghubungi Leo, asisten pribadinya, pria itu memilih ke luar dari butik tersebut. Tak.jauh dari tempat Danisa memilih tas mewah yang ada di dalam. Karena pergerakan wanitanya itu masih terpantau oleh Daren yang sedang berdiri dengan ponsel di tangannya. “Iya, Pak,” jawab Leo, saat panggilan masuk dari darah itu terhubung.“Kau cari siapa yang mengirim foto-foto lama Danisa dan banyak pria pada mama semalam,” kata Daren pada Leo.Meski pelan, namun yang Deren perintahkan itu terdengar tegas dan tidak ingin terbantah.“Baik, Pak. Akan saya
Baca selengkapnya
BAB 117
Daren masih berusaha berpikir positif. Mungkin Danisa sedang melakukan sesuatu di dalam sana dan tidak bisa diganggunya. Makanya, istrinya itu mematikan panggilan telepon yang sedang dilakukan olehnya. Terlebih Darren sendiri yang tahu, Jika pergerakan istrinya sudah tak seindah sebelum wanita itu mengandung. Jadi, Daren berusaha berpikir positif atas panggilan yang dia lakukan tadi terputus sepihak oleh Danisa. Daren memutuskan lagi menunggu sang istri dengan menatap ke sekeliling pusat perbelanjaan yang sangat ramai siang ini. Mengamati ke sekeliling tempat megah itu, sama sekali tidak ada hal yang aneh menurutnya. Selain orang-orang yang sedang menikmati waktu liburnya bersama anggota keluarga dan orang-orang terdekatnya. Pandangan mata Darren berfokus pada sepasang suami istri dan dua anak kecil yang berada di tangannya. Keluarga kecil itu sedang Melangkah dengan begitu bahagia. Tanpa Daren sadari, dia pun sedang membayangkan dirinya sendiri yang akan mengalami hal itu. Mun
Baca selengkapnya
BAB 118
Daren keluar dari pusat perbelanjaan dengan perasaan campur aduk. Emosi, marah, dan cemas bercampur menjadi satu.Menghilangnya Danisa sama sekali tidak memberikan sedikitpun jejak yang bisa ia telusuri. Perasaan yang bercampur itu membuat akal sehat dan sulit mencerna situasi yang sedang terjadi padanya saat ini.“Jika dia kabur, sudah seharusnya terlihat dari rekaman CCTV tersebut. Lalu apa motif dia menghilang, apa dia tersinggung dengan perubahan sikap mama?” Tanya pria itu pada dirinya sendiri. Setiba di lobi, dia kembali mengeluarkan benda pipi dari dalam kantong celana yang dikenakannya. Tentu saja, dia menghubungi teman yang tak lain adalah pemilik mall tempatnya dia berada saat ini. “Aku butuh bantuan. Istriku menghilang dari toilet di lantai 2.”Suara tawa dari seberang panggilan itu seolah memberi ledekan kepada Daren. Sejak kapan pria kaku dan tidak pernah peduli kepada siapapun itu, saat ini sedang mencemaskan hilangnya sang istri.“Brengsek, Kau. Aku tidak sedang berca
Baca selengkapnya
BAB 119
“Cari orang yang membawa istriku!” Tegas Daren pada orang kepercayaannya yang saat ini berada di apartemennya. Setelah Daren mendapatkan pesan masuk yang berupa foto Danisa yang berada dalam sebuah mobil dengan keadaan tak sadarkan diri. Membuat bertambahnya keyakinan jika yang terjadi pada Danisa bukanlah Sebuah upaya pelarian diri. Bukan hanya gambar Danisa, melainkan ada sebuah pesan yang terkirim padanya juga yang sudah berhasil mengobarkan api kemarahan dalam diri Daren. Bukan hanya satu orang yang ada di sana. Seorang IT, Leo, dan orang kepercayaan Daren yang bernama Nelson pun ada di sana. Dia, adalah orang kepercayaan Daren yang siang tadi diminta untuk mencari keberatan wanitanya tanpa melibatkan pihak Kepolisian. “Pak, yang mengirimkan foto Danisa dan Nyonya Riana adalah teman sekaligus tetangga Danisa di apartemennya dulu. Dia juga pria yang selama ini mengenalkan Danisa kepada banyak pria untuk melakukan pekerjaan ONS-nya.” “Damn it! Jangan pernah kau bilang dan bisa s
Baca selengkapnya
BAB 120
“Apa yang kau katakan?” Suara tanya dari orang yang sangat berpengaruh di rumah utama itu mengalihkan perbincangan dua pelayan yang sedang membuat teh untuk Riana.Keduanya yang mendengar pertanyaan dari Riana itu pun menunjukkan keterkejutannya. Mereka terlihat gugup, secepatnya mereka mengurai keterkejutan yang tengah terjadi pada diri mereka. “Nyonya. Teh yang diminta baru saya buat. Nanti saya antar ke kamar nyonya,” kaya salah satu pelayan yang sebelumnya diminta oleh Riana untuk membuatkan teh untuknya.Riana tidak menjawab kalimat yang disampaikan oleh pelayannya tersebut itu kepadanya. Dia menatap penuh selidik kepada sang pelayan atas pembicaraan yang tak sengaja dia dengar.Memang sebelumnya Dia meminta pelayan Untuk mengantarkan teh hangat ke kamarnya untuk menemani dirinya menikmati tayangan televisi. Tetapi, saat mengingat Daren dan juga Danisa yang belum kembali ke rumah. Dia kembali ke dapur untuk meminta kepada pelayannya jika anak dan menantunya itu kembali agar meny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status