Pagi ini Aldara sudah sadar, ia membuka mata dan melihat perawat yang tengah menyapa lembut ke arahnya.Ia hanya sesekali menggeleng atau menganggukkan kepala, karena selebihnya Aldara pun tidak terlalu paham akan apa yang dibicarakan perawat itu.Tidak lama kemudian Ernest masuk bersama Anetha dan Ryu, senyum di bibir Aldara langsung mengembang saat melihat putranya."Dara, bagaimana keadaan kamu hari ini?" tanya Ernest."Sudah agak baikan," jawab Aldara dengan suara lirih.Wanita itu mengalihkan pandangan kepada Ryu, putranya tersenyum lembut. Kendati demikian, Aldara tahu sorot mata anak laki-laki itu memancarkan kekhawatiran."Maafkan mama, ya, Ryu. Mama membuat kamu khawatir," bisik Aldara.Aldara berusaha menggapai jemari Ryu, tetapi Ryu lebih dulu menggenggam tangan sang mama."Aku yang seharusnya minta maaf, ma. Kalau aku tidak meminta beli komik, pasti kami bisa pulang lebih awal dan mama tidak akan dibawa oleh penjahat itu," jawab Ryu. "Aku minta maaf ...."Aldara menggeleng
Baca selengkapnya