"Tadi aku mau mengetuk kamar kamu, Mas. Tapi ternyata kamu kunci, pas aku ke dapur aku melihat Ibnu, jadi aku nyusul dia ke sini," jawab Sania.Sudiro tampak biasa saja, "oh begitu," hanya itu yang keluar dari mulut Sudiro lalu dia berbalik badan.Sania mengejar Sudiro tetapi dia malah terjatuh. "Awh sakit," pekik Sania. Sudiro membalikkan badan, dengan enggan dia membantu Sania berdiri. "Bisa jalan, kan?" tanya Sudiro."Sepertinya kakiku terkilir, Mas. Kalau boleh aku minta gendong," jawab Sania."Manja," ucap Sudiro. Namun, dia tetap menggendong Sania menuju kamar Sania. "Sudah, kan. Aku mau istirahat lagi," kata Sudiro.Belum sempat Sudiro keluar, tiba-tiba pintu kamar Sania tertutup. Sudiro mencoba untuk membukanya tetapi terkunci."Woy...buka pintunya. Aku mau keluar," teriak Sudiro."Mas, apa salahnya kamu tidur di sini? Kita kan suami istri, kalau kamu tak mau menyentuhku tak apa tapi temani aku di sini," kata Sania."Sial," umpat Sudiro. "Aku gak mau tidur seranjang dengan ka
Baca selengkapnya