"Pelakunya Bik Mur," jawab Satria.Semua orang terkejut mendengar hal itu, bagaimana tidak Bik Mur merupakan pembantu yang sudah lama bekerja di keluarga Sudiro."Loh kok bisa aku, Den," kata Bik Mur tampak terkejut. "Coba aku lihat nomornya," kata Bik Mur memberanikan diri mendekati Satria.Satria memperlihatkan nomor yang semalam mengirimnya pesan."Itu memang nomor saya, tapi sudah saya buang di tong sampah kemarin," kata Bik Mur. "Nomor itu sering di teror mantan suami saya, jadi saya buang," sambung Bik Mur. "Sumpah, Den. Bukan saya yang ngirim pesan itu," kata Bik Mur."Di mana Bibi membuangnya?" tanya Satria."Bentar, pagi ini aku belum buang sampah. Mungkin saja masih di tong sampah," jawab Bik Mur lalu pergi ke arah Ting sama di mana dia membuang kartu itu.Bik Mur mengobrak-abrik isi sampah, tetapi barang yang dia cari tidak ada di sana. Dia masih mencari tapi tetap tidak ada."Mas, pelakunya kan sudah ketemu dia juga mengaku kalau itu nomornya. Usir saja dia," kata Safira.
Baca selengkapnya