Share

Iri Dengan Hanum

"Sebenarnya aku...," Maisya terdiam sejenak. Dia hendak melanjutkan ucapannya tetapi mendengar pintu kamar diketuk. "Siapa?" tanya Maisya.

"Hanum," jawab Hanum dari luar kamar.

Maisya segera mengakhiri panggilannya dengan sang Papa dan berjanji akan menelfonnya lagi nanti.

"Sedang apa kamu di dalam?" tanya Hanum saat Maisya membuka pintu.

"Papa ku sedang menelfon tadi, dia menanyakan kabarku," jawab Maisya.

"Oh ya, awas ya jangan sampai nanti kamu bocorkan rencana kita. Aku tidak mau semuanya gagal total," kata Hanum.

Maisya melihat ke arah perut Hanum yang tampak membuncit. Dia tak menyangka kalau Hanum rela pura-pura hamil saat keluar rumah demi rencananya.

Hanum duduk di kursi, sebelumnya dia melepaskan perut palsunya. Dia bercerita pada Maisya bagaimana dia mengharapkan keturunan. Maisya merasa sedih, ternyata Hanum mendapatkan tekanan dari keluarga Satya.

Setelah beberapa saat, Maisya meminta untuk istirahat. Dia merasa tidak enak badan jadi Hanum keluar dari kamar Maisya.

"Aku l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status