Sampai malam, Antonio tertidur di kursi sambil menelungkupkan wajah pada kedua tangan di tepi brangkar. Dia akhirnya terbangun tepat pukul tuju saat memarasakan Gerakan tangan. Antonio mengangkat kepalanya, lalu mengerjap-kerjapkan kedua matanya supaya bisa terbuka sempurna. Setelah menguap sekali dan menegakkan punggungnya, Antonio lengsung memeriksa keadaan Jesika.Wanita itu masih terpejam, mungkin Gerakan tangan tadi hanya sebuah mimpi. Antonio mendesah, lalu mengeceka pergelangan tangannya. Ya, sekarang sudah pukul tuju malam lebih sepuluh menit. Perlahan berdiri, Antonio mendekat lebih ke atas lalu memandangi wajah sang istri yang masih terlelap.“Kenapa kamu tidak bilang kalau sedang hamil?” lirih Antonio.Antonio tersenyum getir, tatkala mengingat kembali apa yang terjadi siang tadi. Jesika hanya datang ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter, mungkin Jesika akan membri tahu selepas pulang nanti. Namun, siapa yang sangka kalau dia malah dikerungungi para watawan.“Maaf, kam
Last Updated : 2024-01-24 Read more