Kedua mata rasanya sulit sekali untuk dibuka lebar-lebar. Sudah menggeliat beberapa kali mencoba mergangkan otit seluruh badan, tapi nyatanya masih terasa malas untuk beranjak. Usai menguap, Jesika menoleh ke samping di mana ada pria yang semalam mendekapnya dengan erat ketika tidur.Sekarang baru pukul enam pagi, tapi Jesika harus buru-buru bangun menyiapkan sarapan. Kemarin Antonio meminta dibawakan bekal hasil dari masakan Jesika sendiri. Mungkin akan membuatnya terasa melelahkan, namun hal ini seharusnya cukup menyenangkan.Jesika menguap sekali lagi, lalu menurunkan kedua kakinya. Dia tidak langsung beranjak, melainkan lebih dulu menata rambutnya yang berantakan. Tubuh terasa lelah, hanya saja mengingat kembali apa yan terjadi semalam, bibir Jesika langsung senyum-senyum sendiri.“Aku melihat semuanya,” desah Jesika sambil cekikikan lirih. Dia menoleh kebelakang, menatap wajah yang masih terlalap itu.Jesika tidak perlu mendefinisikan bagaimana sosok Antonio, yang jelas pria itu
Last Updated : 2024-01-19 Read more