Yang lain sudah berada di ruang makan, namun Antonio masih belum juga muncul. “Di mana Antonio, Sayang?” tanya Megan pada Jesika. “Katanya menyusul, Nek.” Wajah Megan tampak biasa saja setelah mendengar jawaban Jesika. Hanya saja ada satu Wanita yang memasang wajah sinis. “Kalian sedang tidak ada masalah, kan?” tanya Agatha. Wanita itu tersneyum sinis. “TidaK, Nyonya.” “Berhenti memanggil Nyonya. Dia bukan majikan kamu,” tegur Megan sambil menatap sedikit sipit. Jesika menelan makanannya susah payah merasa tenggorokannya benar-benar sempit. “Maaf, nek, tapi …” “Dia ibu mertua kamu. panggil saja mama seperti Antonio.” Wajah Agatha acuh tak acuh. Dia menikmati makan malam sambil merengut kesal. Kalau bukan karena hormat pada ibu mertua, sekarang ini mungkin Agatha sudah menyalak. Sunggu rasanya merasa rumah ini semakin sempit ketika ada Jesika. “Dan buat kamu, Agatha …” Megan menatap lurus pada menantunya itu. kalimatnya pelan, tapi jelas sekali ada penekanan. “Jesika di sini
Last Updated : 2023-12-27 Read more