Sampai di kantor, Jesika langsung ditemui oleh Tian. Bahkan Tian mendekat ketika Jesika masih bercengkrama dan bercanda dengan rekan kerjanya.Tian menundukkan sedikit badannya sebelum bicara. “Maaf, Nona. Tuan sedang pergi dengan Nona Luna.”Jesika menarik dagu, kemudian menatap bergantian rekan kerjanya. Setelah itu, dia kembali menatap Tian. “Aku tidak peduli. Toh aku juga sedang sibuk sekarang.”Jesika berlalu mengabaikan Tian sampai membuat pria itu garuk-garuk kepala, heran. Sementara Jesika sendiri, menggandeng rekannya menuju ruang kerja lagi.“Nona benar-benar tidak peduli tentang mereka?” mereka menatap bersamaan ke arah Jesika.Jesika menghela nafas. “Tentu saja aku peduli, tapi kalau aku merengek, pria itu akan menjadi. Biarkan saja, nanti juga datang padaku. Hei, jangan terlalu memanjakan pria. Kuberi tahu pada kalian."Mereka yang perempuan mengangguk-angguk seolah paham, sementara satu pria di antara mereka hanya membuang mata jengah.“Sepertinya kamu tidak begitu, kan?
Last Updated : 2024-02-07 Read more